Cry, Cry, and Cry

1.7K 190 15
                                    

Jungkook POV

Masa sih gue suka sama Kak IU? Bukannya gue suka sama si Chaeng ya?

Tapi akhir-akhir ini gue sering bareng sama Kak IU. Oke sebenarnya gue emang suka sama Mbak IU.

Pertanyaannya apa gue cinta?

Ke manapun gue berpikir pasti akhirnya menuju ke Chaeyoung. Berarti cinta gue buat Chaeyoung kan?

Sekarang gue lagi nongkrong sama Namjoon aka Momon. Dia itu dulu seangkatan tapi karena dia jenius, ia loncat kelas.

"Kook, lu gak pernah pacaran?"

Gue menggeleng. Iya juga sih, rata-rata cowok seumuran aku itu pasti pernah pacaran kan sekali dua kali.

"Kok bisa gitu? Kalah lu sama gue. Gue yang pas-pasan aja pernah pacaran,"

"Bukannya gimana, emangnya apa bedanya sih waktu jomblo sama waktu punya pacar?" Tanya gue.

"Beda lah. Tapi untuk menjalaninya, itu tergantung diri masing-masing. Ada yang emang gak tahan jomblo, ada juga yang justru gak mau pacaran karena ingin bebas. Kalau gue sih, gue tipe orang yang nggak akan setengah-setengah untuk mencintai seseorang. Semua ada waktunya, Kook. Untuk saat ini, gue bener-bener lagi ingin nikmatin masa muda gue sama anak-anak Bangtan. Gak tahu kalau nanti, pasti ada saatnya gue harus fokus nyari jodoh kan?"

"Orang yang gak tahan jomblo itu gimana sih?"

"Orang yang kayak gitu biasanya orang yang jarang ngerasa kesepian. Karena jarang kesepian, sekalinya ia kena, ia gak mau menjalaninya,"

"Kook, gue pernah dengar dari temen gue. Dia bilang rasanya punya pacar itu ketika ada cewek yang sebelas duabelas sama ibu lo. Cerewetnya, perhatiannya, dan sensitifnya itu kadang ada yang mirip banget sama ibu lo sendiri,"

"Tapi Kook, di antara semua itu. Selama gue dapet perhatian yang cukup, gue gak bakal minta lagi. Seandainya ada cewek yang kayak gitu walaupun bukan pacar gue, gue udah seneng," lanjut Namjoon.

"Hmm, kalau gitu sih... Itu sama aja kayak pacaran itu cuma status,"

"Nah bisa jadi. Tapi sekali lagi, tergantung masing-masing. Ada orang yang gak puas hanya dengan perhatian, mereka butuh sesuatu untuk mengikat, yah.. kayak status," lanjut Namjoon.

"Kalau gue udah dapet perhatian kayak yang lo maksud, berarti harusnya gue ngerasa cukup kan?" Tanya gue. Pikiran gue berujung pada Chaeyoung. Wajah Chaeyoung tergambar jelas di imajinasiku.

"Yah tergantung. Kalau lu sepemikiran sama gue sih berarti lu harusnya udah ngerasa cukup," balas Namjoon.

Selama ini gue udah dapet perhatian yang gue butuhkan. Terkadang malah lebih. Kalau kata orang-orang pacaran itu ketika ada cewek yang selalu buatin bekel setiap hari, ingetin tugas, dan selalu support lu, selama ini gue udah mendapatkan lebih dari cukup.

Apa lagi yang gue harapkan?

Gue harusnya udah puas dengan Chaeyoung di sisi gue. Kenapa gue harus jadian sama IU?

Apa yang membuat gue ragu?!

Apa gue takut perasaan Chaeyoung gak sama?

"Mon, makasih. Gue jadi sadar akan sesuatu," ucap gue sambil pamit.

Pokoknya besok gue bakal kelarin semua masalah ini! Biar ga ada yang sakit hati.

Esoknya

Di Atap Sekolah

Gue sama Chaeyoung lagi rebahan di atap sekolah. Tiba-tiba Chaeyoung bilang,

"Kook, mbak IU nitip pesen katanya mau ketemuan abis pulang sekolah," ucap Chaeng dengan senyumnya.

Nothing Like Us [rosekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang