3.0

515 57 0
                                        

08:44

+ㅡ+

"terima kasih telah berkunjung."

gue mengangguk dan segera keluar dari pusat pembelanjaan.

udah jadi kebiasaan. pagi hari datang ke supermarket beli bahan makan untuk sebulan ke depan, nanti siang ngampus bareng brian, malemnya nemenin jae ngelindur atau nginep bareng wonㅡ

"heh! ngapain lo?" gue mengangkat tangan ketika melihat siluet seseorang di depan rumah.

"ssssht!" wonpil berdesis sambil nyeret gue supaya menjauh dari depan rumah.

"he-heh, kenapa?"

wonpil menggigil, "orang tuamu mengerikan," katanya yang terbiasa pakai bahasa baku.

"cuma itu?"

wonpil menggeleng, "wujud mereka aneh."

"iya siapa yang nggak aneh wujudnya kalo mati karena kecelakaan," jawab gue, "besok-besok kalau kamu nggak mau lihat, jangan lewat depan rumahku."

"kamu kenapa nggak pindah aja, sih? betah banget."

gue menghendikkan bahu, "pindah? harus ijin sama yang baru dong."

"ya, tapiㅡ"

"wonpil!" seorang laki-laki tiba-tiba datang dengan skateboard dan berhenti di depan wonpil, "udah waktunya kumpul," kata orang itu.

"oh iya," sahut wonpil setelah melihat jam tangannya.

wow, baru sadar kalau wonpil hari ini pakai kemeja. rapi banget.

"ini siapa?" dia ngelirik gue dari atas sampe bawah.

"lucy," jawab gue.

"temanku," tambah wonpil.

dia mengulurkan tangan, "gue dowoon. salam kenal ya."

"iyㅡ"

"YOU BETTER DIE, JACK!"

BRAK!

gue melirik pintu rumah yang tiba-tiba terbuka lalu tertutup lagi secara nggak santai.

lalu mata gue mengarah ke dowoon yang masih ngeliatin gue, "yak! salam kenal!"

gue berusaha buat senyum, anjir bokap nyokap masih aja lempar-lempar panci.

"cy ... k-kamu d-denger?" wonpil membelalakan matanya, tubuhnya masih tegang.

dowoon noleh, "hah? denger apa?"

wonpil geleng-geleng kepala, "g-gak."

"pil, kamu keringetㅡ"

"i-iya tau! itu gara-gara dia masih di ujung gang!" wonpil gemeteran, "pokoknya nanti pulang ngampus nginep di rumahku ya, jangan nolak!"

dowoon cengo, "ha kenapa!?"

"gapapa, dibilang!"

"iya terus lo keringetan kenapa?!"

"kepo!"

"HEH!"


"jangan teriak, woon! dia makin melotot!"

"siapa!?"

"dia!"

"TOLOL DIA SIAPA YA WONPIL BIADAB JANGAN BIKIN TAKUT!"

gue menghela napas ngeliat wonpil sama dowoon berantem sendiri.

selain nemenin jae ngelindur, gue juga harus nemenin wonpil tidur.

"GUE NGINEP RUMAH LO POKOKNYA PIL!"

"YAUDAH KITA TIDUR BERTIGA."

gue melotot, "YHA ANJIR MANA BISA!"

"HARUS BISA!"

HSHSHSHSHHSHSHS BAYI.

d:o you know ㅡday6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang