・I・

223 12 0
                                    

Author: asaasami

✖✖✖

Johnny memandang lelah. Sudah rahasia umum kalau manusia di depannya itu luar biasa menyebalkan. Lihat, anak itu bahkan tidak merasa bersalah setelah membuatnya masuk ruang BK.

Bunshun bersiul kecil, tidak menaruh sedikitpun rasa peduli terhadap Johnny yang menatapnya penuh nafsu.

Ya. Nafsu membunuh.

"Kenapa kau hobi sekali ikut campur urusanku?"

Johnny mencebik, Bunshun menyeringai.

"Karena aku ingin lihat ekspresi frustasimu. Aku benci saat kau bermuka bahagia."

Alis mengernyit tak paham. Johnny merasa isi otak Bunshun takkan bisa ia mengerti. Menurut Johnny, Bunshun itu setengah gila.

Bunshun terlalu abstrak. Terlalu banyak punya waktu luang. Dan ia tercipta dengan kadar kejahilan yang tinggi.

Sudah berapa kali anak itu menyeretnya dalam masalah? Johnny sama sekali tidak bisa menerawang motif Bunshun melakukan semua itu padanya. Kalau pun harus menebak, Johnny yakin anak itu melakukannya karena ingin membunuh waktu. Tidak ada maksud tertentu.

"Akhir-akhir ini kau sangat sering menggangguku."

"Ah, benarkah? Tapi masalahmu memang sangat banyak. Aku tak tahan mengadukannya pada guru BK."

"Kau... rendahan."

Bunshun tersenyum manis, "Terima kasih, aku tersanjung."

Bersambung.

ˈskandləs // JOHNNY'SxBUNSHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang