・III・

118 11 0
                                    

Author: RiriKurokocchi

✖✖✖

Pertemuan pertama itu adalah awal petaka bagi Johnny, karena sejak saat itu pula Bunshun tak pernah berhenti mengganggunya.

"Kau ini ... sebenarnya maumu apa?"

"Melihatmu kesal!" kata Bunshun seraya tersenyum licik.

"Hah? Apa untungnya?"

"Aku bosan dengan kehidupan yang begini-begini saja."

"Lalu kenapa harus aku?!" Johnny berkacak pinggang tak terima.

"Karena kau menarik!"

"Apa katamu?!" Johnny mengepalkan tangan sebelum akhirnya meraih kerah baju pemuda yang lebih pendek darinya tersebut. "Jangan membual! Jika kau ada masalah atau dendam padaku dari masa lalu, katakan! Kita selesaikan semuanya sekarang!"

Johnny mendorong Bunshun ke belakang hingga merapat ke tembok.

Jarak wajah keduanya kini hanya beberapa centi. Walau Johnny terlihat sangat marah, namun ekspresi Bunshun tetap santai. Alih-alih menjawab, ia malah mengamati kontur wajah Johnny yang nyaris sempurna. Beralis lebat, berhidung mancung, berbibir menawan. Oh, sungguh seme idaman. Belum lagi sepasang bahu bidang dan kokohnya itu!

Bunshun dengan berani semakin merapatkan jarak wajah keduanya. Johnny yang kaget oleh pergerakan mendadak itu otomatis menarik dirinya mundur sejengkal.

"Apa-apaan kau? Dasar brengsek!" bentaknya, salah tingkah.

Bunshun tersenyum penuh arti.

"Kau manis sekali! Aku suka!"

Dua kalimat pendeknya sukses membuat Johnny terbengong-bengong, bahkan hingga beberapa saat setelah Bunshun melepaskan diri dan pergi.

Apa maksud 'manis' dan 'suka' barusan?

Bersambung.

ˈskandləs // JOHNNY'SxBUNSHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang