Keesokan harinya, Kirito pergi kesekolah dengan keadaan badan panas dingin. Saat Kirito duduk di taman sendirian, lalu datanglah teman-teman Kirito. Siapa lagi kalau bukan Eren, Shidou dan Kaneki. Mereka bertiga bingung mengapa Kirito duduk sendirian di taman.
"Hei Kirito, kau baik-baik saja?" Tanya Eren
"Entahlah..... A-Aku tidak begitu yakin." Jawab Kirito dengan nada gemetar
"Oh ya, mumpung hari ini full jam kosong kita jalan-jalan keliling sekolah kah?" Ajak Eren
"Hm, sepertinya menarik." Kata Kaneki
"Aku ikut saja." Kata Shidou
"Aku terserah." Kata Kirito
"Yosh ayo tapi nanti malam." Kata Eren dengan muka tanpa dosa kepada ketiga temannya
"Apa perlu kubolongi perutnya?" Kata Kaneki dengan kesalnya
"Sabar, Kaneki..." Ujar Shidou
"Kalau begitu sampai nanti semua." Kata Eren yang langsung meninggalkan ketiga temannya itu sedang dalam keadaan kesal
"Ya sudah, aku pergi dulu." Shidou juga pergi tak lama kemudian
"Aku mau makan dulu, lapar sekali." Kaneki pun juga pergi ke kantin sekolah
Dan Kirito ditinggalkan sendirian di taman. Dalam hati Kirito "Awas kalian semua!" Begitulah yang terdengar.
Malam harinya.....
Kirito harus pulang larut malam karena piket sore yang membuat kepala serasa mau meledak. Diperjalanan Kirito merasa kelaparan gara-gara piket sore tadi.
"Dasar piket biadap! Katanya jam kosong, kenapa aku disuruh piket sore hari itu. Bikin sakit kepala saja." Gumam Kirito dalam hati. "Aku juga merasa lapar." Sambungnya
Tak lama ia melihat ada tukang sate yang sedang berhenti. Sepertinya sate yang ada pada tukang sate itu masih ada. "Rezeki anak soleh." Kata Kirito dalam hati
Kirito langsung menghampiri tukang sate itu.
"Pak, beli satenya 6 tusuk, tapi dipisah sama jangan banyak sambal ya..." Pesan Kirito
"Iya, tapi kok dipisah nggak apa-apa?" Tanya tukang sate
"Memangnya mengapa?" Heran Kirito
"Nanti satenya saling rindu bagaimana?" Kata tukang sate
"Tenang, kan ada temannya, kan isinya tiga-tiga." Kata Kirito
"Oh siap, tunggu sebentar."
"(Jujur saja, nasib tukang sate ini ngenes sekali)." Prihatin Kirito dalam hati
"Nah, ini satenya." Kata tukang sate sambil memberikan dua bungkus sate
"Terima kasih, ini uangnya." Kirito mengeluarkan uangnya senilai 100 yen
"Sama-sama." Kata tukang sate
Diperjalanan pulang, Kirito salah jalur menuju rumahnya karena untuk pertama kalinya ia pulang malam jalan kaki. Dan Kirito merasakan hawa dingin yang tak biasa disekitarnya
"Mengapa bulu kuduk ku jadi merinding seperti ini?" Kata Kirito sambil mengusap-usap leher belakangnya
"Hhhhhhiiiiiiiii......" Muncul suara misterius yang menakutkan
"(Suara apa itu?)" Dalam hati Kirito sambil mengaktifkan Blue Rose Sword miliknya
Dan suara itu berasal dari jalan yang ada didepannya. Tiba-tiba, muncul bayangan yang langsung membentuk sesosok orang. Bayangan itu melayang dan kakiknya langsung menginjak tanah. Dari kejauhan terlihat mata merah dan munculnya api biru.
"(Tunggu, itu hantu?!)" Dalam hati Kirito sambil bergemetar memegang pedangnya
Tak lama kemudia, sosok itu lari menuju Kirito dengan cepat
"Heh? Dia lari. Hei tunggu! Jangan kesini!" Teriak Kirito
Sosok itu tak menghiraukan teriakan Kirito dan alhasil, sosok itu jatuh kedalam lubang yang sekitar 2 meter dalamnya
"Ya ampun! Sudah kubilang jangan. Jadi masukkan...... Aku harus menolongnya."
Kirito pun membantu sosok itu keluar dari lubang dan bertanya Kirito kepada sosok aneh itu setelah dikeluarkan dari lubang
"Sebenarnya kau ini, siapa?" Tanya Kirito
"Namaku Dye, aku adalah seorang prajurit fantasi tipe Warrior. Dan aku punya takdir sendiri untuk mencari siapa tuanku." Jelas wanita itu
"Oh, kenalkan namaku Kirigaya Kazuto, panggil saja Kirito." Salam Kirito
"K-Kirito?" Gagap Dye
"Iya memang kenapa?" Heran Kirito
Tanpa ada kata apapun, Dye langsung bersujud kepada Kirito
"Ehh?! Apa yang kau lakukan? Kumohon berdiri." Kata Kirito dengan panik
"Karena kau adalah tuanku. Itu sesuai dengan apa yang telah diramalkan." Jelas Dye
"(Ramalan?)" Dalam hati Kirito
"Aku akan terus mengabdi kepada mu, Kirito-sama." Kata Dye
"(Sumpah aku tidak paham situasi seperti ini)." Kata Kirito dalam hati
"Kirito-sama?"
"Ah.... Ayo kita pulang sudah larut."
"Baik, Kirito-sama."
Disepanjang pejalanan pulang, aku hanya bingung memikirkan asal dia dari mana. Sesampainya dirumah, aku mengetuk pintu sembari memanggil Asuna dan Suguha.
"Kirito, kau kenapa pulang larut malam....... Eh? Siapa dia?" Kata Asuna sembari bertanya
"Akan kujelaskan besok."
"Oni-chan, kenapa kau pulang malam sekali...... Siapa dia?" Tanya Suguha
"Kubilang besok saja kujelaskan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anitoku
فكاهةCerita - cerita keseharian murid SMA Anitoku dengan tokoh - tokoh anime