Adzan magrib berkumandang dengan teratur dan seirama. Menjalankan sholat setelahnya adalah rutinitas wajib bagi umat Islam.
Semilir angin berembus begitu dingin. Tapi, tidak menyurutkan semangat dalam berdo'a.
Alina duduk di atas bentangan sajadah. Untaian - untaian doa ia panjatkan pada-Nya. Harapan sedikit harapan ia juga utarakan.
"Ya, rabb.. bukankah engkau adil pada setiap hambamu?"
Segala cobaan kerap kali datang. Serangan bom secara tiba - tiba menggelegar dengan dahsyatnya. Pikiran itu kembali terngiang - ngiang di benaknya.
Helaan napas kasar Alina keluarkan. Sambil tangannya masih menengadah.
Takut itu manusiawi. Cobaan dikotanya memang masih belum ditoleran. Seakan tak bisa untuk damai.
Harapan seutas harapan ia utarakan. Tak kuasa membendung air mata yang sedari tadi menumpuk kini dengan derasnya berjatuhan.
"YaAllah.. kuatkanlah hati ini.."
Sesak rasanya. Namun, hanya kepada Allah lah seharusnya kita mengadu keluh kesah.
☆☆
Jika hati sedang bimbang atau risau. Kamu hanya perlu untuk bersujud dan mengadu curhatmu kepada-Nya. Yaitu Allah SWT.
[]
Holla👋thank you yang udah baca dan ngasi votenya😊☺❤
Satu part lagi yey😁😁😁✌👌😂😂😂
[Selasa, 31 Juli 2018]
KAMU SEDANG MEMBACA
Loved For Gaza✔
Short Story[JUST ONESHOOT] Cerita ini terinspirasi dari buku : Gadis kota Jeras. Karya: Habiburrahman El shirazy, dkk Dan terinspirasi dari Almh: Razan Ashraf Najjar (seorang perawat yang ditembak mati)
