Part 8

2.5K 82 0
                                    

Disekolah....

''GUYSSSS...... Ada inpo inpo nah...'' pekik Tina mendatangi Camelia,Said,Citra,Ayu,Putri,dan Irza.

''Ono opo toh?'' ucap Putri pake bahasa Jawa.

''Kemarin kan... Kan kan kan...''

''Cepat anjay apa yang kamu bilang.''

''Ntar anjay... Masih ngos aku naa.''

''Baru lari,belum ena ena sama Kevin.'' celetuk Said.

Pletang....

''Jaatnyaaa.''

''Ngapain kamu sebut-sebut dia heh!!!''

''Lah biasanya senang po kalo denger namanya.''

''No to now....''

''Cepat suda lo bilang apa tin...'' sergah Camelia melerai keduanya.

''Gini lo caa,tadi pagi di tipi ditemukan pasangan suami istri yang tewas. Trus tuh matinya mereka tak wajar lagi... Dimana nih mata suaminya tuh dalam keadaan mata dicongkel trus tuh istrinya mati dengan sayatan dilukanya... Ihhh....'' jelas Tina menjelaskan secara detail.

Ni anak kalo uda nyampein kayak bener2 wartawan xixixi....

''Kok gitu sih,emang mreka dibunuh gara-gara apa??'' tanya Camelia.

''Nah itu.. Katanya mreka tuh matinya gk wajar,ada yang bilang matinya dibunuh,tapi gak ada jejak pembunuhannya gitu...'' ucap Tina.

Mereka yang mendengarnya langsung bergidik ngeri.

Apalagi Putri langsung bilang ''Kok kayak gitu sih... Jangan jangan ini kelakuanya...''

''PSYCHOPATH!!!'' pekik anak2nya.

Sekumpulan geng Raga yang melewati terhenti saat teriakan kata ''Psychopath'' terdengar ditelinga Raga.

''Sapa yang bilang bilang psychopath disini dan?'' ucap Raga ke Danyka.

''Kayaknya berasal dari pojok sana deh ga..'' ucap Danyka menunjuk arah meja di pojokan.

''Coba gosah pake teriak tunah ah,ntar satu sekolah hancur gara2 teriakan kalian...'' kesal Said ke anak-anaknya.

''Namanya orang juga takut,apalagi sekarang beredar noh psychopath merajalela.'' ucap Ayudya.

''Sama juga... Takutnya nih ya,disekolah sini tuh ada psychonya juga...'' ucap Citra.

''Kagaklah anjirr... Mana mungkin disekul ada psycho gitu,kalo ada habislah kita smua... Yegak??'' ucap Tina.

Camelia yang sedari tadi diam terkejut saat melihat Raga dari kejauhan.

Terlihat sorotan Raga menajam dan mengetatkan rahangnya yang membuat Camelia agak kaku saat melihatnya.

''Ada apa dengan Raga? Apa dia mendengar percakapanku dengan anak2nya?'' batin Camelia.

Raga semakin marah saat mendengar cerita dari Camelia dan temannya dari kejauhan. Mengatakan bahwa ada berita yang sesuai apa yang ia lakukan tadi malam.

Untung saja,Setelah menembak musuhnya tersebut. Raga memerintahkan anak buahnya untuk menghapus bersih jejak jejak mereka agar polisi sulit mencari keberadaan si pembunuh.

Raga memang pintar,sangking pintarnya dia sangat pintar menyembunyikan kejahatannya.

''Ayo kita pergi dari sini.'' ucap Raga ke teman-temannya lalu pergi dari kantin tersebut.

🔪🔪❤❤🎤🎤

Pulang sekolah...

''Raga...''

''Kenapa?''

''Kok lo diam?''

''Hmm...''

"IIIH RAGA...."

Tenuying...

"Iya iya sayang kenapaa?"

"Kok bengong sih... Mikirin sapa sih ah.. "

"Mikirin kamu"

"Pulang..."

"Iya ntar aku..."

"PULANGGG..."

asyuu,bangsulll,anying....

Untung cewe huh....

Camelia yang tersadar dirinya telah mendapat tatapan tajam dari raga, langsung takut dan memalingkan wajahnya.

Raga yang melihat pun sebenarnya ingin ketawa melihat ekspresi cewe ini.

"Camelia?"

"Haa iya?"

"Kenapa"

"Gapapa Ga?"

"Yuk pulang"

Dan mereka segera meninggalkan area sekolah itu.

.
.
.


Gaje? Hmm iyadeh kayaknya. Maaf ya dikit partnya. Stay tune trus ya yayayayaa

The Dangerous BeatboxerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang