Part 12

1K 44 11
                                    

One week later

Sudah lama diri Ca dan Raga terkurung di rumah mereka masing-masing setelah kejadian mengerikan itu.

Raga yang kini sakit demam karena sepanjang hari memikirkan keadaan Camelia. Ia tidak ingin makan dan minum, apalagi untuk melakukan aktivitas lainnya dia bagai tidak punya semangat hidup. Semua ia habiskan di tempat tidur untuk mendapat maaf dari Ca.

Sedangkan Ca, dirinya masih mendapat perawatan meski ia telah membaik. Ca mengalami luka-luka dibagian muka, tangan, dan kaki akibat penyiksaan di malam itu.

Tidak cuma fisik yang ia terima, dia juga mendapat tekanan batin sehingga saat dirumah Raga pun ia menjerit minta dipulangkan.

Putri dan Citra, sepupu sekaligus sahabat Ca datang untuk menemaninya. Bahkan semua sahabatnya pun tidak tahu kalau sebenarnya yang terjadi pada Ca dan Raga.

Mereka hanya tahu Ca dan Raga mengalami penyiksaan dari para preman disaat mereka pulang dari rumah Tina.

Tidak cuma Ca yang terluka sebenarnya, Raga juga mengalami hal yang sama. Selepas Raga menyiksa gadis itu, dia langsung sadar apa yang dilakukannya diluar kendali.

Dan akhirnya ia mengambil kapak dan mulai memukul dirinya sendiri. Dari badan hingga kaki, dan merutuki dirinya telah berdosa telah menyiksa gadis yang dicintainya.

Hal itu juga menjadi alasan kuat mengapa Raga sampai tidak mau keluar, makan dan minum. Dirinya sangat berdosa, mengganggap dirinya kotor, dan disaat Ca membentaknya dengan keras, dia tetap membiarkan tubuhnya meski terlalu sakit untuk di tahan.

One week ago

"g....ggg..gaa" ucap Ca yang tersadar saat Raga tengah memeriksa dirinya.

Ingatan Ca yang semalam, membuat dia kembali marah dan langsung

PLAAK!!

"Apa maksudmu hah! Setelah buat aku sayang, lalu kau seenaknya menyiksaku secara brutal. Dan sekarang, kau menunjukkan perhatiannya padaku? Pergi kamu, PERGI!"

"Ca, aku khilaf... Aku sangat menyesal berbuat begini padamu. Please... Forgive me." ucap Raga dengan lidah yang kelu.

"Dimana hapeku? Katakan dimana hapeku?"

"Untuk apa kamu menanyakan itu?"

"Aku ingin pulang ga."

"Gak,gak bisa kamu pulang dalam keadaan begini."

"Aku mau pulang gaa."

"Gak,gak bisaa"

"Aku mau pulang!"

"Kalo aku bilang enggak ya..."

"AKU MAU PULANG BAJINGAN!!!" Sentak Ca yang sangat marah hingga Raga membeku tidak bersuara.

"Aku juga punya rumah, aku juga pengen istirahat dirumah, aku pengen sama teman-teman. Dan aku juga pengen sendiri dulu. Dan kau selalu mengatur hidupku!! Emang kau ini siapa? Just boyfriend but not my parents!! Bahkan saat mereka masih hidup pun mereka tidak pernah se-posesif dirimu ga."

"tidak ada pertanyaan? Let me go now..." ucap Ca sambil melangkah pergi meninggalkan Raga sendiri. Sambil menahan sakit di sekujur tubuhnya dia tetap kekeuh untuk pergi.

***
"Ca, kau sudah tahu kabar tentang Raga?" tanya Citra pada Ca.

"Tidak, aku tidak tahu kabarnya seminggu ini." ucap Ca acuh tak acuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Dangerous BeatboxerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang