Insensitivity P.2

1.7K 230 30
                                    

Kamu melapor kepada Mori tentang kejadian kemarin, Mori juga berkata kalau memang sudah beberapa mata-mata dari organisasi gelap yang akhir-akhir ini berani memasuki wilayah kekuasaan Port Mafia.

"Jadi, maksud anda kejadian ini sudah berlangsung selama 2 minggu penuh ?" kamu menyerahkan laporanyang sudah kamu buat kepada Mori.

"Ya, mau bagaimana lagi ? Dan seperti biasa laporanmu bagus dan detail," senyuman puas terukir diwajahnya.

Kamu membungkuk lalu menjelaskan kembali apa yang kamu dapat simpulkan dari semua kejadian ini walau hanya sebuah pemikiran kasar.

Setelah itu kamu berjalan keluar, kembali menuju ruanganmu dan kamu sudah disambut oleh Natsumi juga Ane-san. Ane-san memakaikan Natsumi kimono yang ia baru saja pesan dari designer terkenal di Yokohama.

Kamu melepas coat milikmu dan melemparnya asal, badanmu kamu baringkan diatas sofa maroon yang disediakan diruang kerjamu.

'Alasan para mata-mata itu untuk terus mengintai Port Mafia apa ? Lagipula harusnya mereka bisa lebih pintar kan ? Apa mereka memiliki rencana lain ? Atau mungkin.......... mereka melakukan itu untuk mengelabui ?'

Hembusan nafas kasar kamu keluarkan sampai tiba-tiba Ane-san yang khawatir mulai menanyakan apa yang terjadi. Kamu tersenyum, menggelengkan kepalamu pelan.

"Onee-chan sedang memikirkan sesuatu ?" Natsumi mulai memanjat keatas sofa dan duduk diatas bagian perutmu.

"Tidak kok. Hanya pekerjaan mafia yang harus dipikirkan secara matang," jawabmu, berusaha membuatnya tidak khawatir.

Natsumi tersenyum kembali lalu ia memelukmu erat, ia mulai bercerita tentang apa saja yang ia lakukan hari ini bersama Ane-san.

Kamu merasa sangat lega karena Natsumi bisa kembali tersenyum disini.

Tetapi yang namanya eksekutif tetap saja kamu tidak bisa bersantai, sekitar 1 jam lagi kamu harus menemui Ango untuk mengambil data yang kamu minta.

Kamu menurunkan Natsumi, mengelus kepalanya dan berkata kalau kamu akan pergi sebentar. Akhirnya Ane-san yang akan menjaga Natsumi selama kamu pergi.

Jujur, kamu benar-benar terbantu oleh Ane-san. Pekerjaanmu yang cukup berat ditambah kasus besar kali ini sudah cukup membuatmu stress, apalagi kamu harus menjaga anak berusia 5 tahun yang baru saja kehilangan anggota keluarganya.

Kamu memilih untuk berjalan kaki sembari mencari udara segar karena akhir-akhir ini kamu cukup muak karena selalu mengendarai mobil.

Kamu berdiri didepan gerbang pemakaman, menunggu sampai orang itu datang. 10 Menit berlalu dan orang yang kamu tunggu datang, seringai muncul diwajahmu.

Dia segera keluar dari mobilnya, memberikan berkas yang kamu inginkan. Terima kasih kamu ucapkan padanya walau hanya dengan setengah hati.

"(First Name)-san, aku menemukan informasi yang belum tentu pasti kebenarannya."

"Hn ? Apa ?"

"Apa benar kalau kelemahanmu adalah disayap yang kau miliki ?"

Kamu terdiam sebelum kembali tertawa, "Lalu ? Kau berencana merobek dan memotong sayapku agar aku segera mati ? Ya, kalau bisa aku akan lebih bahagia dibunuh oleh Chuuya daripada mati ditangan pengkhianat sepertimu."

"Setidaknya aku bisa kembali bertemu dengan Odasaku...," gumammu. Sayapmu kamu kembangkan, tanpa satu kata terucap kamu segera masuk kedalam pemakaman.

Pengawal Ango bertanya apa mereka harus mengejarnya atau tidak, tetapi Ango hanya meminta mereka untuk kembali saja.

Karena ia tahu betapa pentingnya sosok itu bagimu dan Dazai Osamu, tetapi dengan mudahnya Ango mengecewakan kalian.

Lost In Love (Nakahara Chuuya X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang