Hai hai haii hehe hehe(゚∀゚ )
Maaf baru update, ah kebanyakan maaf aku mah. Udah basi ya ga? (╥_╥)(╥_╥)
Paket aku tuh abis, mau isi ntah kenapa males bngt, dan sbnrnya cerita ini mau aku discontinue-in.. Tapi karena masih ada yg setia nungguin yah ga jadi deh hehe, cukup Love Sick yg kaga aku lanjut2in..
Oh iya btw kyaknya chap ini bakalan jadi chap terakhir, aku ga mau panjang2, karena aku tau kalian udah mulai bosen sama cerita ini kan?(ToT)(╥_╥_╥)
Maaf kan aku yg bener2 ga becus buat ff, jelek bikin cerita ga nyambung dsb(╥_╥).. Yaudh lah curhatnya udahan ya..Kuy lah dibaca..
THIS IS THE LAST CHAP
Semoga suka yaa, selamat menikmati..
Kalian ingat kan apa yang terjadi di chap sebelumnya, tentang rencana junkai untuk memutuskan shanshan? Kalau tidak inget silahkan dibaca lagi wkwkw
Yah bahas soal itu nanti saja oke, sekarang mari kita lihat bagaimana Yuan dkk. Ternyata mereka sudah didalam taman bermain dengan Yuan dan Yu feng yang memimpin di depan, di tengah ada Qian dan Zhihong yang saling diam karena yah kan mereka tidak terlalu kenal, kenapa author bilang ditengah, karena ternyata di belakang QianHong berdiri Junkai dan Shanshan, entah ini pada sadar apa kaga wkwke /slap/..
Mereka berjalan menuju cafe yang terdapat didalam taman bermain, Yuan bilang ia lapar jadinya ingin makan dulu sebelum menghabisi(?) semua permainan yang ada disini.. Setelah sampai mereka langsung menuju meja yang kosong, dan disaat mereka mau duduk mereka baru sadar jika ada junkai dan shanshan. Wkwkw kasian deh njun.
Oke back to story
"Eh, junkai ge ? Sejak kapan gege ada disitu?" ini qian yang berbicara, karena yuan saat ini sedang melamun, lebih tepatnya sedang melihat tangan shanshan yang lagi merangkul mesra tangan junkai.
Weh sensi sendiri ini gw nulisnyaˋ﹏ˊ
Sadar apa yang yuan lihat junkai dengan segera melepas tangan shanshan dari lengannya, sementara shanshan hanya bingung melihat sifat junkai yang sangat berbeda hari ini. Karena tak ingin ambil pusing akhirnya tangan shanshan kembali merangkul lengan junkai bahkan lebih erat.
Astaga sabar thor sabar, oy ini gw kesel sendiri nulisnya napadh ilah <'~´>, pengen tak pites sih shanshan rasanya.
"Dari kalian melewati tempat souvenir ?" Junkai malah bertanya balik, yang hanya dikasih tatapan datar oleh Qian dan yang lainnya minus Yuan.
"Jadi apa yang gege inginkan? Mau bergabung bersama kami?"'Terkutuklah kau wahai Qianxi'
Yuan mengumpat dalam hati tentu saja
"Bolehkan? Toh junkai ge sudah disini juga dan sepertinya bangku disini pun sudah penuh". Karena ya memang benar bahwa bangku sudah penuh, akhirnya yu feng pun mengizinkan. Kalian tidak lupa kan kalau Yu feng itu sahabat junkai?
"Baiklah kau boleh bergabung". Sementara yuan hanya menatap yu feng dan Qian tidak percaya.
Setelah mereka duduk dan sudah memesan makanan mereka berbincang-bincang, bahkan yuan seakan lupa dengan kehadiran junkai karena dia sedang tertawa senang dengan yu feng sekarang.
'Yuan apa aku terlambat?'
Sementara junkai yang sedari tadi diajak berbicara dengan shanshan diacuhkan begitu saja, karena seluruh perhatian junkai saat ini hanya kepada yuan seorang. Dan jujur hatinya sangat sakit melihat yuan yang dapat tertawa bahagia bukan karena junkai, tapi karena sahabat junkai sendiri yaitu yu feng..