Duakk
Arkhhh
"aigoo, kau? menendangnya......hah......hah......yakk, jika nanti dia tak bisa bangun lagi bagaimana, hah? Aigoo......ahh......" jungkook merasa selangkangannya ngilu dan mati rasa. Wah bisa-bisa jungkook gak bisa bikin adik buat tae-il kalau begini.
"biar saja, habisnya kau membuatku panik, sudah ahh aku mau tidur besok pagi aku mau mengajak tae-il bersepeda " menaruh pakaian tae-il ke dalam lemari kemudian berjalan menuju ranjang.
"yakk, kau ini suami sedang sakit begini malah ditinggal tidur, hah......benar-benar " sembari mengusap-usap pusaka kebanggaannya yang terasa ngilu.
" lalu aku harus apa? Jika kau mau tidur, maka cepatlah naik " melirik dengan sebelah mata.
"ohh, benarkah? " jungkook sumringah kemudian segera meloncat ke atas ranjang dan memeluk tubuh taehyung erat melupakan rasa sakit pada pusaka kebanggaannya yang perkasa 😅.
"jangan tidur dulu, ne? Aku masih ingin bicara " bisik jungkook ke telinga taehyung.
Taehyung tak menjawab hanya saja terdengar suara dengkuran keras darinya.
Malam ini jungkook gak dapat jatah dari tae dong?
poor jungkook 😭😭😭Nasib......nasib......cupp......cupp......cupp sabar ya kook semua pasti ada hikmanya 😅
Hikmanya pagi ini jungkook bisa memeluk istrinya tanpa terhalang tae-il, yah......karena bocah lucu itu kemarin tertidur dikamar neneknya sampai pagi jadi jungkook bisa sedikit merasa lega.
Dipagi yang begitu dingin akibat semalam turun hujan sampai pagi ini membuat udara dingin semakin menusuk kulit. Taehyung yang hanya memakai celana jeans hitam dan sweater warna hitam tipis merasa sangat kedinginan hingga ia harus bersusah payah mencari kehangatan dari tubuh suaminya yang menurutnya cukup hangat.
Jungkook yang sudah terbangun sejak 5 menit yang lalu hanya bisa terkekeh ketika istrinya begitu rapat memeluknya.
"sayang, jangan membuatnya bangun " bisiknya sembari menghirup aroma wangi surai coklat taehyung yang tergerai indah.
"eungg......dingin, aku kedinginan peluk aku sayang " ujarnya dengan suara parau tanpa membuka kedua kelopak matanya sedikitpun.
"hmmm......baiklah, apa begini membuatmu hangat? " mengeratkan pelukkannya sembari mengusap-usap punggung taehyung agar terasa hangat.
"eumm......ne, " mengangguk nyaman disertai senyuman manis.
"tae, apa kau tidak ingin bangun?" ujar jungkook sembari membelai helaian surai coklat taehyung yang lembut.
"5 menit, 5 menit lagi biarkan aku tidur " ujarnya kemudian kembali tertidur dalam dekapan hangat jungkook yang nyaman.
Biasanya hal seperti ini jarang jungkook rasakan, biasanya taehyung tak semanja ini dan biasanya jika sudah begini pasti ada hal yang akan terjadi nanti. Entah kali ini hal buruk atau hal baik yang jelas pada akhirnya akan berakhir buruk. Tapi semoga saja kali ini dugaannya salah dan semoga saja akhirnya akan baik.
Benar saja siang ini jungkook harus rela membawakan belanjaan taehyung dan tae-il. Jika tau begini lebih baik tadi ia tidak perlu memaksa untuk ikut.
Hah.........melelahkan bahkan ia kini jadi tontonan karena penampilannya yang keren dengan setelan kemeja putih dengan kedua lengan yang ditekuk hingga siku ,celana kain hitam serta sepatu dan jam tangan bermerek yang ia pakai mencerminkan bahwa ia adalah orang kaya yang seharusnya tak membawa paperback sebanyak itu dilengannya.
"sayang bisakah kita pulang sekarang " bujuknya dengan kedua tangan yang mulai terasa pegal.
"eomma, tae-il mau pipis" memegangi little tae-il dengan kedua kaki yang merapat menahan pipis.
"sayang, tae-il mau pipis kau antar ya? " ujar taehyung kemudian mengambil alih paperback yang dibawa jungkook.
"hufh.........baiklah, kajja" menarik lengan tae-il ketus. Taehyung mengeleng heran, jungkook masih saja bersikap kekanak-kanakan hah.........entah kapan ia bisa bersikap dewasa.
Ditoilet pria didalam mall yang terlihat sepi jungkook dan tae-il kini berada.
"sekarang buka celanamu " perintah jungkook dengan tatapan malas. Bocah lucu itu mengangguk kemudian mulai melepas celananya.
"appa, closetnya terlalu tinggi " ujarnya sembari memegangngi little tae-il. Bocah 3 th itu sampai harus berjinjit untuk melihat lubang closetnya.
"aigoo, makanya makan yang banyak biar tinggi " ejeknya kemudian mengendong tae-il tepat didepan lubang closet.
Namun saat tae-il mulai pipis tiba-tiba seorang pria berbadan gempal dan bertato menatap aneh ke arah jungkook dan tae-il, yang sama-sama berdiri didepan closet.
"yakk, apa yang kau lihat, hoh? " tanya jungkook sombong kemudian membalik badan tae-il menghadapnya. Pria itu tak menjawab hanya menatap jungkook dari atas kebawah lalu mulai membuka resleting celana jeansnya.
"cih......, ukurannya tak sebanding dengan orangnya " ejek jungkook menatap sombong ke arah pria itu.
"appa " panggil tae-il sembari menepuk pundak jungkook.
"diamlah, orang itu menghina kita dengan tatapan anehnya " jelas jungkook tak memperdulikan perkataan tae-il.
"hah sombong, aku yakin punyamu tak lebih besar dariku " ujar pria itu menatap remeh sembari melanjutkan acara kencingnya.
"yakk, kau meremehkanku? " jungkook menurunkan tae-il lalu mulai memegangi resleting celana kain hitam miliknya.
Ahh 😧
Basah......? 🙀
Waduh apanya tuh yang basah?
Kayaknya kookie butuh popok deh 😅 atau celana baru?
Oh ya, Siapa yang kangen ff ini?, wah baru bisa up sekarang sebelumnya maaf banget. Akhir-akhir ini author sibuk dan belum dapet ilham buat ngelanjutin. Apalagi bersediaan chapter habis.
Jadi author minta pengertian para reader's sekalian agar gak beranjak dari ff ini.
Buat yang mau kasih saran silahkan comment aja dibawah, gratis. Yah itung-itung bantu author nyari inspirasi gitu 😌
Ada yang mau request flasback masa pacaran atau malam pertama waktu jungkook dan taehyung menikah mungkin?
Kalau ada cukup comment aja dibawah ini 🔽 and jangan lupa likenya juga.
See bye-bye 💋💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Jҽσɳ Tαҽ-ιl 🐣 ✓ (𝙶𝚂)
RandomKebahagian bisa bersumber dari mana saja. Rejeki, jodoh dan kebahagian tidak akan pernah tertukar. Akhirnya Jungkook menyadari sepenuhnya bahwa ia menyanyangi keluarga kecilnya. By @Rockselina