Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 yaitu sudah jam 5 sore
Mila menyudahi aktivitas belajarnya dikelas bersama ryan
Eh lebih tepatnya belajar sendiri deh
Seusai mila membereskan semuanya, ia pun bergegas ingin keluar dari tempat duduknya
Namun saat ia berjalan selangkah, sebuah tangan besar menahan pergelangan tangannya dan membuat ia terjatuh
Yap, mila terjatuh diatas dada bidang ryan
Kini posisi mereka sangatlah dekat hingga deru nafas ryan bisa terdengar oleh mila
Menyadari bahwa dirinya sangat dekat dengan ryan, mila pun segera menggerakkan dirinya untuk bangun dari posisi tersebut
Namun tubuhnya kembali terjatuh, dan kali ini ryan memeluknya
Ryan memeluk mila dalam tidurnya
Mila hanya bisa melotot dan terdiam akan hal ini, pikirannya sudah tidak bisa bekerja lagi
Dalam hatinya."apa yang terjadi sama gue, kenapa gue nyaman banget ada dipelukan dia kaya gini"
Mila mulai mencoba bergerak pelan-pelan agar ryan tidak terganggu
Bukannya melepaskan, justru ryan malah semakin erat memeluknya
Ryan seperti sedang memeluk guling saja
Hal ini berlangsung selama kurang lebih 3 menit, ryan pun mulai mengerjapkan matanya
Sementara mila masih berada diposisi tadi, yaitu dalam pelukan ryan
Menyadari hal itu, ryan terkejut dan langsung mendorong tubuh mila cukup keras hingga mengenai kaki meja
"Heh, lu ngapain mil?"
"Gue?"
"Iya elu, lu ngapain meluk-meluk gua pas gua lagi tidur, wah lu modus ya, parah sumpah gua ga nyangka sama lu, bisa-bisanya lu..."
"ssstttt, jangan teriak-teriak bisa ga sih, ntar kalo pa satpam denger trus nuduh kita yang engga-engga gimana, kan ribet urusannya"
"Ya lagian lu ngapain modus ke gua, hah?" Ryan mulai memelankan nada suaranya
"Heh, enak aja lo, elo tuh adajuga yang modusin gue, gue udah dua kali berontak pengen bangun, malah lo tarik lagi sampe ke pelukan lo, sadar dong, siapa yang salah!"
"Hah, masa sih gua?"
"Tau ah"
"Kalo beneran gua yang kayagitu, ya bagus dong"
"Bagus apanya coba"
"Harusnya lu itu seneng, karna bisa pelukan sama gua, coba deh lu liat cewe-cewe laen, mereka semua terpesona sama ketampanan gua, tapi yang beruntung kan cuma lu, karna lu bisa dapet pelukan gua mil"
"Hih, apaansi, makin ngawur tuh otak lo"
"Yatapi gausah blushing gitu kali mil pipinya, hehehe"
Mila memang merasakan pipinya blushing
"Ih, udah ah ayo kita pulang, udah sore"
"Iyaiya"
Mereka berdua pun sudah berada diatas motor dan akan segera pulang
Tak lupa untuk berpamitan kepada pa satpam penjaga sekolah
"Pa, pulang dulu ya" pamit mila
"Iya neng, hati-hati ya neng mila, ryan bawa motornya pelan-pelan aja, inget lagi boncengin anak orang tuh" kata pa satpam sambil nyengir meledek ryan
"Sip pa, bapa tenang aja, saya bakalan hati-hati ko" balas ryan sambil tersenyum
Kemudian mereka pun bergegas meninggalkan sekolah
* * *
Saat diperjalanan pulang, tiba-tiba saja hujan deras mengguyur bumi
Ryan dan Mila sudah kebasahan, kemudian mereka mencari tempat untuk berteduh
Sampailah mereka disebuah toko, toko ini sudah tutup, dan tidak ada orang disini, hanya ada ryan dan mila saja
Mila merasakan tubuhnya menggigil, ia lupa tidak membawa jaket ataupun switer hari ini
Ryan yg menyadari hal itu, tanpa aba-aba ia langsung melepas jaketnya dan memakaikannya pada mila
Ryan menyelimuti tubuh mila dengan jaketnya dan ia pun menggenggam tangan mila, diarahkan ke mulutnya, lalu ia pun meniupnya agar mila tidak merasa kedinginan lagi
Dalam hati mila. "ya Tuhan, kenapa ryan bisa sebaik ini?" sambil menatap tangannya yang ditiup ryan
"Gimana mil, apa lu masih ngerasa kedinginan?"
"Mil?"
"Woy mila!"
Mila sontak langsung kaget karna panggilan dari ryan yang menyadarkan lamunannya
"Eh, apa yan, tadi lo bilang apa?" tanya mila
"gua nanya, lu masih kedinginan apa engga mil" jelas ryan pada mila
"eh..udah enggako yan" jawab mila gugup
Mila yg menyadari tanggannya masih ada digenggaman ryan pun langsung ia menariknya
Namun gerakan mila kalah cepat dengan ryan, ryan langsung menarik dan digenggamnya kembali tangan kecil mila
"Kenapa? Gua tau ko tangan lu masih kedinginan, jadi biarin gua genggam tangan lu kaya gini ya mil, biar anget" jelas ryan
"ummm, terserah deh yan" sambil menunduk enggan untuk melihat mata ryan
"eeeh seneng niyee gua pegang tangannya, nyaman ya mil? hahaha" ryan malah menggoda mila
Mila sontak langsung melepaskan genggaman tangan ryan, ia sangat tidak suka jika digoda seperti itu, ia sangat risih
"Ih apaansi yan, gali banget tau" sambil memasang raut wajah tak suka
Suasana pun semakin senja, hujan pun telah berhenti
"Syukurlah udah berenti, ayo mil balik!" ryan sudah naik ke motor
Diikuti oleh mila yang masih dengan wajah datarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mila & Ryan
Teen FictionCerita ini adalah sebuah kisah yang menceritakan tentang perjuangan seorang bocah laki-laki usia SMA dalam segala hal, baik perjuangan mempertahankan keutuhan keluarga, reputasi disekolah, hal persahabatan, dan lagi hal memperjuangkan cinta