Dikala aku membuka mata dan menemukan bahwa aku berada di pelukan Bumi pagi ini, untuk kesekian kalinya hatiku jatuh. Jatuh sedalam-dalamnya aku bisa jatuh, dan mungkin akan terus jatuh entah sampai kapan.
Bumi, dengan pribadi yang manis itu bisa-bisanya ia merebut hatiku. Tingkah laku yang apik, Senyuman yang menyejukkan, dan tatapan mata tulusnya yang selalu menatap ke satu arah membuatku salut, juga patah hati.
Aku sadar, cintaku memang ditentang semesta. Bumi dicipta untuk jatuh hati kepada Manusia. Jatuh sedalam-dalamnya dan mungkin tidak akan berhenti walau jantung hijaunya mati. Bumi dicipta untuk tetap tulus, walau hatinya mungkin telah dirobek jutaan kali.
Aku mengerti kesedihannya sore ini, dan balas memeluknya, memeluk hatinya yang mulai patah, memeluk jantungnya yang mulai kehitaman. Memeluk dirinya yang sedang sesakit ini.
Aku ikut menangis sore ini. Memang tidak seharusnya aku di sini. Di pelukan Bumi, tempat Manusia seharusnya berada. Tempat di mana seharusnya sampah tidak masuk di antara mereka dan malah jatuh hati pada Bumi.
Seharusnya memang rasaku tidak terjadi. Namun melihat kesepiannya ini, aku malah semakin jatuh hati. Ingin aku melepas pelukan Bumi, tetapi aku takut ia akan kesepian.
P.s : kalau kamu ingin memeluk Bumi kembali, aku akan dengan senang hati menyingkir.
-Sampah Jaman Now
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Bumi dan Sampah
De TodoKetika kasih yang tulus hanya menyakiti diri sendiri. *** Teruntuk para manusia yang terhormat. Dan saking terhormatnya bersikap semena-mena. Dan teruntuk orang-orang yang sering saya temui di angkot atau dimanapun yang memiliki paham 'orang-lain-ju...