First Gift from Her

122 20 5
                                    

Empat bulan telah berlalu sejak hari itu. Furihata yang kini tengah dimabuk cinta mulai mencari-cari informasi tentang gadis bernama Akashi Seiran. Tetapi sayangnya, tak banyak informasi yang ia dapatkan. Setidaknya saat ini ia tahu bahwa Akashi mendatangi stan klub basket untuk mendaftar menjadi manajer. Entah itu sebuah keberuntungan atau kesialan karena ia bisa selalu melihat Akashi dan Akashi akan selalu melihat betapa payahnya Furihata.

Ya, siapa sangka mengikuti klub basket akan menjadi seberat ini. Latihannya yang gila-gilaan, ditambah persaingan yang begitu sengit dari teman sesama klubnya. Furihata benar-benar merasa bodoh karena sempat berpikir bahwa mengikuti klub basket adalah hal yang mudah. Jangankan menjadi tim reguler, bisa duduk di bench saat pertandingan saja sudah menjadi hal yang sangat membanggakan bagi Furihata.

Ingin rasanya Furihata kabur dari klub basket Teiko ini. Tapi keinginan untuk kabur itu selalu pupus tiap kali mendengar Akashi menyemangatinya dari luar lapangan.

"Ganbatte ne, Furihata-kun! Aku selalu mendukungmu!" Ya, seperti itu kira-kira. Tentu laki-laki mana yang tak jadi semangat bila mendengar kata-kata itu dari gadis pujaannya. Maka pada akhirnya, Furihata tetap bertahan di klub basket Teiko sembari terus menghadapi tekanan baik fisik maupun mentalnya.

⭐⭐⭐

"Haah, kalau begini terus ku bisa jadi masokis," keluh Furihata suatu hari di tengah makan siangnya bersama teman satu klub basket, Kuroko dan Kagami.

"Hmm? Bukannya kau memang masokis, Furihata-kun," komentar Kuroko pedas.

"Enak saja!" bantah Furihata.

"Hah? Memang latihannya seberat itu ya?" celetuk Kagami.

Furihata jengkel mendengar celetukan Kagami, "kau yang basket-baka seperti Aomine mana ngerti perasaan orang-orang sepertiku."

"Aku setuju dengan Furihata-kun," tambah Kuroko yang memiliki nasib sama seperti Furihata.

"Hei, jangan samakan aku dengan si Ahomine itu!" ujar Kagami kesal.

"Ya, ya, jangan samakan aku dengan Bakagami ini," celetuk Aomine yang tiba-tiba saja datang dan menyomot, bekal Kagami. Sontak ketiga orang tersebut terkejut akan kehadiran Aomine.

"Oi, Ahomine! Kembalikan sosisku bodoh!" bentak Kagami.

"Sayangnya sudah dimulutku, kalau kau mau ambil saja sendiri, nih," ujarnya ambigu sembari menyodorkan mulutnya pada Kagami.

"Najis!"

"Oh iya, chihuahua," Chihuahua adalah panggilan khusus Aomine pada Furihata, "kau dipanggil Akashi tadi," ujar Aomine.

"Eeh! A-Akashi-san?!"

"Iya, sudah sana cepat pergi ke perpustakaan,dia menunggumu di sana. Bekalmu tinggalkan saja, biar aku yang habiskan," celoteh Aomine.

"Oke! Terima kasih Aomine," ujar Furihata sembari berlari meninggalkan kedua temannya bersama Aomine.

"Kenapa kau malah makan di sini?! Dan lagi itu bekalnya Furihata!" bentak Kagami kesal.

"Ga masalah 'kan? Toh si Chihuahua juga ga masalah bekalnya kumakan," celoteh Aomine seraya menyantap bekal Furihata dengan lahap.

Teiko Gakuen Series: First Love TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang