"Coba lihat ulahmu Sei, bagaimana kalau Furi tidak bangun lagi?!"
"Ma-mana mungkin begitu! Furihata-kun pasti akan sadar."
"Kau lupa ya sup miso percobaanmu yang waktu itu kautawarkan padaku. Aku sampai tidak bisa sekolah selama tiga hari tahu!"
"Ini 'kan kue bukan sup miso! Efeknya pasti beda, Taiga-kun!"
"Teori macam apa itu!"
Suara-suara yang rasanya Furihata kenal itu mengganggu indera pendengarannya. Furihata sendiri saat ini tengah terbaring tak sadarkan diri di ranjang UKS. Ya, tepat setelah insiden pingsannya Furihata itu, Aomine dan Kagami menggotong Furihata ke UKS. Sementara Kuroko mendatangi Akashi untuk memberitahukan keadaan Furihata. Akashi yang terkejut mendengar hal itu langsung melesat menuju UKS bersama Kuroko. Tetapi sesampainya di UKS, Kagami malah memarahinya. Sementara Aomine pergi karena tak mau ikut-ikutan.
"Pokoknya jangan lakukan hal semacam ini lagi, kau pasti sengaja melakukannya kan?!"
"Kenapa kau menuduhku sekejam itu, Taiga-kun?"
Furihata perlahan membuka matanya. Sedari tadi ia benar-benar terganggu dengan suara-suara itu.
"Furihata-kun!" ucap Kuroko saat menyadari Furihata telah bangun. Sontak kedua makhluk berkepala merah namun berbeda gender itu menghentikan pertengkaran konyol mereka.
"Furi!//Furihata-kun!"
Sementara Furihata yang baru sadar masih tampak bingung dengan situasi saat ini.
"Furihata-kun, kau tadi pingsan setelah memakan kue buatan Akashi-san. Kagami-kun dan Aomine-kun menggotongmu ke UKS tadi dan aku memanggil Akashi-san ke sini," jelas Kuroko yang mengerti bahwa Furihata sedang bingung saat ini.
"Hoi, Sei! Cepat minta maaf pada Furi!" Hardik Kagami pada Akashi. Kemudian Akashi menghampiri Furihata dengan wajah yang tampak seperti menyesal.
"Fu-Furihata-kun, maafkan aku. Aku tidak tahu kalau akan seperti ini jadinya. Kumohon maafkan aku," mohonnya. Ia tampak sangat menyesal. Furihata yang melihatnya jadi tak tega dibuatnya.
"E-eh, aku tidak apa-apa kok Akashi-san. Yang seperti ini bukan masalah buatku! Aku bahkan masih bisa memakan kuemu lagi loh," tutur Furihata sembari tersenyum hangat. Sementara Akashi tampak terkejut mendengar pernyataan Furihata. Tanpa sadar ia menyeringai tipis. Sementara Kuroko dan Kagami speechless mendengarnya.
"Anoo... Furi, biar kuberitahu-"
"Begitukah? Terima kasih, Furihata-kun. K-kalau begitu suatu saat akan kubuatkan lagi untukmu, terima kasih Furihata-kun, kau memang yang terbaik! Berbeda dengan Taiga-kun," potong Akashi seraya tersenyum senang. Sementara Kagami merasa kesal karena kalimatnya dipotong.
"Ah, kalau begitu, aku harus ke kelas dulu. Jaga dirimu baik-baik Furihata-kun, sampai jumpa!" ujarnya seraya pergi dari UKS, meninggalkan ketiga orang tersebut.
"Ano na, Furi, seharusnya kau tidak berkata seperti it-"
"Dia bilang aku yang terbaik Kagami, dia bilang aku yang terbaik!" teriak Furihata histeris. Sementara Kagami dan Kuroko menatapnya dengan pandangan aneh.
"Furi, kau... Jangan bilang kau, pada Sei... "
Furihata yang tadinya masih histeris kemudian terdiam ketika mendengar perkataan Kagami, "Kagami, kenapa kau memanggil Akashi-san dengan nama depannya? Ah, tadi juga Akashi-san juga memanggilmu Taiga-kun! Kagami, apa hubunganmu dengan Akashi-san," tanya Furihata yang terkesan menginterogasi Kagami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teiko Gakuen Series: First Love Trap
FanficDi bawah pohon bunga Sakura, ditengah guguran kelopaknya yang menjadikan sekelilingnya merah muda, untuk pertama kalinya kedua insan ini bertemu. Dan dari situlah semuanya berawal. Teiko Gakuen Series: First Love Trap © VreyaScarletta Kuroko no Bas...