How About You?

264 31 0
                                    

Laporan-laporan kasus itu masuk dan diletakkan di meja Kim Taehyung, si empunya mengeryit jengkel, jadi dia mencoba cara untung-untungan, dijejerkannya 7 map di depannya, lalu dia menutup matanya, merapal doa-doa yang entah apa dan mengambil acak salah satu map.

Park Jimin hanya melihat rekannya itu dengan wajah bingung.

"Jangan mengeryit, Taehyung memang aneh," Kim Seokjin lewat dan meletakkan dirinya dengan nyaman di kursi, lalu makanan yang sedari tadi dipegangnya dilempar begitu saja di meja dan langsung disambar oleh Jeon Jungkook.

Seokjin melotot. "Itu cemilanku!"

"Jangan pelit, lain kali akan kubelikan sepuluh kali lipat lebih banyak."

"Dari dulu kamu selalu berkata seperti itu Jeon, dan tidak pernah kamu tepati."

"Jangan berharap Jungkook akan mengeluarkan uangnya untukmu, Jin. Dia kan pelit," Jung Hoseok melampirkan jaketnya ke kursi, lalu duduk dengan kaki di silangkan di atas meja.

Seokjin mendengus lalu bangkit berdiri dan berjalan entah kemana.

"Kasus pembunuhan beracun?" Taehyung membaca file yang dipegangnya.

"Pembunuhan beracun? bukankah itu pembunuhan berantai yang sangat terkenak itu?" Jimin mencoba mencari kepastian.

"Bila membaca berkasnya, sepertinya memang itu."

"Pembunuhan berantai? Serius Tae?" Hoseok bangkit dari duduknya dan melotot.

"Kapan kamu tidak menjerumuskan kami Tae?" kali ini Jungkook yang berbicara sambil duduk di meja dengan tangan masih memegang cemilan Seokjin.

"Kenapa dengan pembunuhan berantai?" Lagi-lagi Jimin bertanya dengan ekspresi lugu.

"Artinya, malam-malam tanpa tidur, mimpi buruk dan amarah akan menemanimu selama pemburuan."

"Oh..."

"Aku tidak bisa memilih, semua kasus yang diserahkan kapten adalah kasus lama dan belum terpecahkan," Taehyung membela diri.

Jimin : "Tapi bukankah kasus itu sangat terkenal?"

Hoseok : "Pembunuhan beracun?"

Jimin : "Ya, ketika masih di Dongnae, aku pernah mendengar tentang kasus itu."

Jungkook : "Apakah kejadiannya di Busan?"

Taehyung : "Ya, di Busan dan karena ini kasus pembunuhan berantai, maka diserahkan kepada kepolisian pusat."

Hoseok : "Artinya, kita akan ke Busan?"

"Siapa yang mengatakan tentang Busan? Apakah kita akan berlibur ke Busan?" Seokjin datang dan tiba-tiba menyelutuk.

"Berlibur?" Jungkook memukul kepala Seokjin dengan map. Orang satu ini sangat suka memukul kepala sepertinya. "Dalam mimpimu, hyung!"

"Hei! Sopanlah padaku! Aku lebih tua darimu!"

"Tapi kelakuanmu seperti anak sekolah."

"Aku hanya bertanya karena kalian bilang akan ke Busan!"

"Kita ini polisi bukan anak TK, bila berangkat ke Busan artinya ada kasus bukan buat liburan!" Hoseok ikut serta.

"Siapa yang tau? Bisa saja ada kejadian langka."

"Kapten dan Yoongi hyung akan datang sebentar lagi, mereka menyuruh kita bersiap-siap," Taehyung yang sedari tadi sibuk dengan komputer dan handphonenya tiba-tiba bersuara

"Hanya kasus lama, mengapa terburu-buru?" Tanya Jungkook.

"Si pembunuh beracun beraksi, laporan dari kepolisian Busan baru saja masuk."

"Wow, daebak! Seperti sebuah takdir, baru saja kita memutuskan memilih kasus ini dan si pembunuh pun langsung beraksi!" seru Seokjin.

"Bersiap-siaplah, waktunya untuk menyongsog takdir!" Min Yonggi tiba-tiba muncul entah dari mana, mengambil jaketnya dan memerintahkan kelima orang dalam ruangan itu untuk segera mengikutinya.














tbc


Aku punya ide, tapi mood nulis lagi sembunyi, jadinya hanya seadanya saja tersaji.

11-08-2018
Re-publish 19 Juni 2019
Vr-Roselyn

First Love (BTS Fan Fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang