Chap 16

1.8K 159 3
                                    


Sehari setelah kejadian pertengkaran nya dengan lisa, sekarang hanbin tengah berada disebuh rumah yang tidak asing baginya.

Ya, karena dia selalu mengantar lisa untuk bertemu dengan pemilik rumah itu, nayeon.

Sebelum hanbin datang ke rumah nayeon, dia terlebih dahulu mngirimi pesan pada nayeon, apakah dia ada dirumah atau tidak.

Dan keberuntungan sedang dipihak hanbin, nayeon sedang berada dirumah, dan untungnya tidak ada siapa siapa selain nayeon.

Ya beruntung . Karena hanbin takut dia akan berlaku kasar kepada nayeon.

Tong tong~

Klek ~ pintu putih besar itu terbuka, menunjukan sosok wanita yang dua hari ini menjadi benalu diantara hubungannya dengan lisa .

"Masuk dulu bin-"

Grep~ hanbin memegang tangan nayeon dengan keras . Sampai terlihat urat urat tangan hanbin

Nayeon menatap hanbin bingung.

"Denger nay."

Hanbin tidak melanjutkan perkataannya, dia sudah terlanjur mengeluarkan air mata, dengan lutut yang tergeletak di lantai dan kepala yang merunduk kebawah

"Bin, lepasin. Dan bangun, gw gak mau liat lo kayak gini" ucap nayeon tegas dan sedikit emosi.

Hanbin menatap nayeon lamat. Mantap kedua manik mata nayeon

"Lo gak mau liat gw kayak gini? Jadi gw mohon, jelasin ke lisa kalo dia salah paham, kalo kita gak ada hubungan apa apa selain temen" ucap hanbin memohon

Nayeon melepaskan eratan tangan hanbin kasar

"Tapi gw gak mau liat lo sama lisa bahagia. Gw benci itu bin, gw mau Lo bahagia karena gw, bareng gw. Tanpa ada lisa , lisa dan LISA!" Balas nayeon dengan emosi dan air mata yang mulai keluar

"Tapi kebahagiaan gw ada di gadis itu, semua raga dan jiwa gw ada di gadis itu. Lisa, dia segalanya bagi gw, gw mohon-"

Hanbin maupun nayeon sama sama menahan emosi. Hati nayeon sakit, ketika mendengar hanbin menyebutkan nama lisa, tapi nayeon pun tidak mau melihat hanbin terus menerus seperti ini, seperti orang gila.

"Tapi gue sayang sama lo bin" ucap nayeon pelan dan sendu, lebih seperti memaksa hanbin untuk membalas cintanya

"Gue sayang sama lo nay, kita temen. Dan kalo lo emang punya hati, punya perasaan. Gue mohon, sebentar aja, lo pikirin perasaan lisa, perasaan gue, hemm??"

"Gue percaya sama lo, gak mungkin lo ngancurin perasaan sodara lo sendiri, perasaan temen lo sendiri. Lo baik nay, lo cantik. Jangan buat orang disekeliling lo menjauh cuma gara gara rasa nafsu dan emosi lo" lanjut hanbin dengan sabar , mencoba menahan emosi yang ia tahan tahan.

Plak!!!

Tangan mungil nayeon berhasil mendarat diwajah tampan hanbin.

"ANJING!!! Persetan semuanya. Lo sama aja kayak lisa, kayak yang lain. Omongan lo cuma dimulut doang, tapi dibelakang gue kalian semua ngomongin semua kejelekan gue, nusuk gue dari belakang! Gue gak butuh pujian dari lo, gue gak butuh ceramahan dari lo. Lisa selalu ngerebut semuanya dari gue, temen gue, orang yang gue cintai, dan orang tua gue! Padahal dia tuh gak ada apa apanya diabanding gue, dia cuma cewek gak tahu diri , persetan sama lisa, dia cuma jab-"

Hanbin berhasil menghentikan ucapan nayeon dengan mendaratkan telapan tangan kekarnya di pipi nayeon.

"Gue kira lo gak kayak gini. Gue kira lo bisa bedain mana yang buruk dan mana yang baik."

"Lo mau tau satu hal KENAPA ORANG DISEKELILING LO NGEJAUH DARI LO?!" Ucap hanbin sambil menunjuk nunjuk wajah nayeon emosi.

"LO EGOIS, JUGA SERAKAH!" lanjutnya lalu pergi meninggalkan nayeon dengan keadaan mata yang memanas dan pipi yang merah pada nayeon maupun hanbin.





🐬Aku suka nayeon kok
ONCEBLINKS I LOVE YOU🐬

From the Sea, ILY Lalisa [hanlice END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang