21. kamis [8] >> meeting up

828 154 29
                                    

hari ini wajah audrey tidak seperti biasanya. ia terlihat murung. walaupun audrey dikenal sebagai pribadi yang galak dan cuek, tapi dia belum pernah terlihat semurung ini.

kelas sejarah baru saja berakhir lima menit yang lalu. yah, sebenarnya sih bukan berakhir. kelas sejarah hari ini terpotong dengan jam istirahat jadi setelah istirahat selesai, kelas sejarah akan dilanjutkan lagi.

audrey menenggelamkan wajahnya di tangannya yang berada di atas meja. ia terdengar seperti sedang menggumamkan beberapa kata kasar namun tidak begitu terdengar jelas.

tiba-tiba audrey merasakan sesuatu yang menyentuh tangannya. dengan cepat, ia langsung mengangkat kepalanya dan menemukan louis yang sedang duduk di depannya. wajah kaget audrey pun langsung berubah menjadi datar.

"apa?!" tanya audrey agak menyentak. louis menggelengkan kepalanya pelan kemudian tersenyum.

"kamu lupa kalo kita teman?" tanya louis dan audrey menggeleng.

"kamu tau gunanya teman kan?" tanya louis lagi.

"nggak. aku nggak tau gunanya teman."

"gunanya teman itu, kamu bisa cerita masalahmu ke temanmu. sekarang coba ceritakan kenapa kamu seperti ini." kata louis meminta.

audrey menatap louis dengan malas kemudian mengalihkan pandangannya dari ke louis menjadi ke sebelah kanannya.

"aku emang udah begini dari dulu. wajah aku emang ngeselin, oke?" kata audrey masih tidak mau melihat ke arah louis.

louis pun kembali menggeleng kemudian duduk di sebelah kanan audrey agar dia mau melihat kearahnya.

"wajah kamu nggak ngeselin kok. kamu cantik."

"astaga, lou—augus—ah, whatever. udah aku bilang berulang kali, gombalan kamu nggak bakal mempan."

louis tertawa keras, tidak memperdulikan keadaan sekitar. toh, ini jam istirahat dan kebetulan di kelas ini hanya ada audrey dan louis.

"kamu mau pilih aku panggil cantik terus atau cerita masalahmu?" kata louis yang memberikan tawaran yang membuat audrey semakin jengkel.

audrey pun mendecak sebal. "nilaiku menurun di matematika. puas kamu sekarang?"

louis terdiam dan menatap audrey tidak percaya. baru kali ini louis mendengar kalau nilai matematika audrey menurun. setau louis, matematika adalah pelajaran yang paling audrey kuasai. audrey selalu mendapatkan nilai tinggi. walaupun louis tidak sekelas dengan audrey di kelas matematika, namun kabar tentang kemampuan audrey di matematika itu memang sudah terdengar kemana-mana.

"serius?"

audrey kembali mendecak. "apa muka menyebalkan aku ini terlihat lagi bohong?"

louis tidak menjawab pertanyaan audrey. keadaan pun menjadi hening sampai akhirnya louis mendapatkan ide untuk menghibur audrey.

"hei, audrey, aku mau cerita." kata louis. audrey menatap louis sebentar kemudian mengangguk.

"cerita aja."

louis sempat kaget dengan respon audrey.

tumben banget dia mau, batin louis.

"kamu kemarin liat berita nggak? malem sih, yah, sekitar setengah dua belas."

"gila aja kamu. aku udah tidur. ada berita apa memangnya?" tanya audrey yang terlihat sedikit penasaran.

louis tersenyum kemudian mulai bercerita.

"ada apartemen di daerah korea yang tingginya dua puluh lima lantai. nah, dua hari yang lalu ada seseorang yang lompat dari lantai tiga. badannya hancur tapi hebatnya orang itu masih hidup."

audrey pun terlihat semakin penasaran. ia menyimak cerita louis dengan serius.

"akhirnya, orang itu di bawa ke rumah sakit besar. setelah di periksa, dokter bilang kepalanya udah bener-bener hancur tapi dia masih hidup. keajaiban, bisa dibilang. akhirnya dokter tadi pun milih buat melihat saraf otak si orang tadi." louis mengambil napas pelan sebagai jeda dari ceritanya.

"saat melakukan ronsen, dokter nggak nemuin saraf otak orang itu di kepalanya. karena panik, si dokter pun menelusuri seluruh badan si orang itu untuk mencari saraf otaknya yang hilang."

audrey sedikit merasa ngilu saat mendengar cerita louis. ia ingin louis berhenti, tapi ia juga penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya.

"saat ditelusuri, akhirnya saraf otak orang itu pun di temukan. kamu tau dimana? dokter menemukan saraf otak orang itu di dengkul. kamu mengerti maksudku? orang itu memiliki otak di dengkul. dia bodoh, ngapain coba lompat dari lantai tiga?" kata louis yang terkekeh dan mengakhiri ceritanya.

hening..

"HAHAHAHAHAHAHAHAHA"

tawa keras audrey langsung terdengar memenuhi kelas sejarah yang kosong. audrey sempat berpikir dengan maksud cerita louis namun akhirnya ia tersadar dan langsung tertawa keras.

"bodoh. bagaimana bisa aku baru menyadarinya dalam waktu semenit?" kata audrey yang kemudian kembali tertawa. louis bahkan sekarang ikut tertawa bersamanya.

"louis, apa benar ada berita seperti itu?" tanya audrey dengan polosnya saat mereka sudah berhenti tertawa.

"tentu tidak, audrey. itu hanya cerita karanganku saja untuk menghiburmu." kata louis tersenyum.

"padahal aku kira kamu serius.." kata audrey.

baru kali ini ia merasakan tertawa dengan lepas.

dan ini semua karena si louis yang sangat ingin dipanggil augustus tomlinson.

bel pun berbunyi menandakan istirahat telah selesai. sebelum kelas kembali dipenuhi orang-orang, louis pun memutuskan untuk berdiri dan kembali ke posisi duduknya.

baru saja louis mau berjalan, tiba tiba audrey menahannya.

"augustus." panggil audrey.

yang dipanggil pun menoleh dan tersenyum. sebenarnya louis agak kaget. tidak biasanya audrey memannggilnya 'augustus' tanpa paksaan.

"terima kasih sudah membuatku tertawa hari ini." kata audrey yang kini sudah bisa kembali tersenyum.

louis pun tersenyum manis dan mengangguk. "aku senang jika kamu udah bisa sedikit melupakan tentang nilai matematikamu. dan, oh, tidak perlu berterima kasih, audrey. sudah menjadi tugasku sebagai temanmu untuk membuatmu tersenyum dan tertawa." jawab louis yang kemudian berjalan ke arah bangkunya meninggalkan audrey yang masih tersenyum setelah mendengar kalimat terakhir louis

**

(a/n) guys HAHAHAHAHA yaampun aku ngakak sendiri pas ngetik bagian louis cerita HAHAHAHA yaampun itu cerita ga jelas abis HAHAHAHA

btw, audrey sama louis makin cute ya;3

tambahan satu lagi, AUGUSTUS TOMLINSON REACHED 1K+ VOTES!!!! MAKASIH BANYAK YA YAAMPUN RASANYA PENGEN CIUMIN KALIAN SATU SATU;3 (?)

Augustus TomlinsonWhere stories live. Discover now