epilog

826 130 36
                                        

audrey merapikan posisi beanie yang terpasang dikepalanya kemudian memakai mantelnya. setelah siap, ia langsung mengambil kotak berukuran sedang yang telah ia siapkan sejak siang dan langsung berpamitan dengan ibunya.

"tidak akan lama. kalau urusanku telah selesai, aku pasti akan langsung kembali kok." kata audrey dan ibunya tersenyum hangat.

"baiklah kalau begitu. sampaikan salamku untuk louis ya."

audrey mengangguk kemudian langsung pergi menuju ke rumah louis.

dua puluh menit yang lalu audrey mendapat sms dari louis kalau ia akan menunggu di halaman belakang rumah louis dan audrey hanya bisa mengiyakan smsnya itu.

tidak butuh waktu lama, audrey akhirnya sampai di rumah louis. ia pun langsung mengetuk pintu dan pintu pun langsung terbuka menampakkan seorang wanita yang memiliki wajah mirip dengan louis.

"hi." sapa audrey pada jay--ibu louis. yang disapa pun tersenyum kecil kemudian memberikan pelukan singkat pada audrey.

"jay, kau baik-baik saja?" tanya audrey yang menyadari kalau ada sesuatu yang berbeda darinya. audrey merasakan perasaan yang aneh ketika jay memeluknya tadi.

"it's all fine, sweety. ayo masuk. louis sudah menunggumu sedari tadi." kata jay mengajak audrey masuk. audrey pun masuk ke dalam rumah louis dan langsung disambut oleh keempat adiknya.

awalnya phoebe dan daisy ingin mengajak audrey bermain namun sayangnya, ini bukan waktu yang tepat karena audrey tidak mau membuat louis menunggu lama.

audrey pun berjalan menuju halaman belakang rumah louis yang tadi sempat jay tunjukkan arahnya. saat ia memperhatikan sekitar, ia akhirnya berhasil menemui louis yang sedang terduduk menatap ke arah langit dengan posisi membelakanginya.

audrey pun dengan senyuman yang lebar langsung menghampiri louis dan mengejutkannya dari belakang.

"happy birthday!" seru audrey sambil meletakkan kotak kado ke pangkuan louis dan langsung mengambil posisi duduk di sebelahnya.

louis tersenyum manis kemudian memindahkan kotak kadonya ke sisi bangku yang masih kosong.

"terima kasih, audrey. sebenarnya aku hanya bercanda soal kado itu." katanya dan audrey terkekeh.

"tidak apa, lou. aku memang mau kok." balas audrey.

"jadi, ada apa kamu mengajakku bertemu di malam natal ini?" tanya audrey yang terlihat penasaran.

"hm, hitam.." gumam louis yang ternyata masih bisa didengar oleh audrey.

"hitam?"

"bajumu." jawab louis dan audrey pun langsung melihat ke arah bajunya yang agak tertutup oleh mantelnya.

"oh, ini. iya, kamu kan kemarin meminta aku pakai baju kesukaanku dan ini dia. aku mendapatkan baju ini dari kakakku yang sekarang sedang bekerja di jepang." jelas audrey dan louis mengangguk pelan.

"audrey, kamu tau kan kalau aku nggak suka basa-basi?" tanya louis dan audrey mengangkat salah satu alisnya dengan bingung.

"iya aku tau. tapi maksudmu apa?"

"aku mencintaimu, audrey." kata louis yang langsung menghadap ke arahnya dan menatapnya serius.

audrey langsung membeku di tempatnya. dia tau kalau louis memang tidak suka basa-basi, tapi dia tidak tau kalau ternyata louis mengatakan ini.

"katakan sesuatu, audrey." kata louis dengan tangannya yang menyentuh tangan audrey.

"louis, tanganmu dingin." kata audrey yang berusaha mengganti topik pembicaraan.

Augustus TomlinsonWhere stories live. Discover now