PROLOG

352K 8.8K 469
                                    

Darren berjalan melewati lobi hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darren berjalan melewati lobi hotel. Di belakangnya, Alesha tergesa-gesa mengimbangi langkahnya. Gadis itu terlihat rapi mengenakan rok denim warna biru selutut, dipadu dengan blouse coklat tanpa lengan. Rambutnya yang digerai membuat ia terlihat ... sedikit cantik.

Baiklah, mungkin Darren memang harus terbiasa mengakui kecantikan natural Alesha. Lagipula tidak lama lagi gadis itu akan resmi menjadi istrinya, karena itu dia harus selalu berpenampilan menarik. 

"Rok ini membuatku tidak leluasa bergerak," keluh Alesha. "Dan ke mana kau membuang sandal jepitku? Sepatu berhak tinggi ini membuat kakiku lecet."

"Tinggi sepatu itu hanya dua senti, Alesha. Saat sudah resmi menjadi istriku nanti kau harus terbiasa memakai sepatu berhak lima belas senti." 

Darren menoleh pada Alesha yang memasang wajah masam, membiarkan gadis itu berjalan di sisinya. Itu membuat Darren lebih mudah untuk menghirup aroma favoritnya. Kelopak mawar lembut yang menguar dari rambut panjang dan tergerai dengan indah di punggung Alesha.

"Batalkan pernikahan ini, Darren! Kau benar-benar menyeretku ke dalam neraka!" 

Entah sudah berapa kali Alesha menggeram dan tidak menerima keputusan pernikahan yang dibuat sepihak oleh Darren. Darren sudah menduga bahwa gadis itu pasti akan memberikan reaksi penolakan.

"Tunggulah sampai aku membuatmu merasakan surga dunia. Aku yakin kau pasti menyesal karena telah menolak pernikahan ini, Alesha!" 

"Surga dunia? Aku tidak yakin bahwa pria brengsek sepertimu mampu memberikan surga dunia pada wanita."

"Benarkah? Beberapa saat yang lalu bahkan kau hampir merasakannya, Sweety!" bisik Darren lembut. "Dan aku tidak menyangka, ternyata kau sangat liar di ranjang!"

Darren tersenyum miring melihat rona merah yang menjalar di kedua pipi Alesha. Gadis itu buru-buru menunduk dan membiarkan rambut panjangnya menutupi sebagian wajah. Ah, ekspresi itu membuat Darren semakin gemas.

Sayangnya Alesha bukanlah seorang wanita baik di mata Darren. Seandainya Alesha adalah putri bangsawan yang dibekali tata krama serta selalu menjaga diri sebagai seorang wanita, mungkin Darren ingin jatuh cinta kepadanya. Faktanya, Alesha hanyalah seorang gadis pengobral tubuh yang suka merebut suami orang. 

"Aku akan membongkar kelicikanmu di depan ayahmu, Darren!" Alesha menggeram lagi. 

Darren mengangkat bahu. "Silakan saja kalau bisa. Aku lebih mengenal siapa Daddy. Sekali dia melihat putranya meniduri seorang gadis, dia tidak akan membiarkan putranya lari dari tanggungjawab. Apa pun yang terjadi!"

****

To be Continued

244 Days to Hurt You pernah menjadi bagian dari paid stories di Wattpad, tetapi sekarang sudah berakhir masa kontraknya. Jadi, aku memutuskan untuk repost cerita ini, sekalian aku sendiri juga sedang ingin bernostalgia dengan kisah dua tokoh kesayanganku.

Btw cerita ini merupakan salah satu karya yang paling berkesan untukku, yang mana aku menghabiskan banyak air mata untuk menuliskan kisah Darren & Alesha.
Cerita ini juga yang mempertemukanku dengan banyak pembaca di sini. Halo, adakah di antara kalian yang sedang membaca ulang?

Kisah ini aku persembahkan dengan penuh cinta untuk kalian semua,

Happy Reading
❤️❤️❤️

244 Days to Hurt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang