FAILED

203 21 5
                                    

Kalian tahu? Sebuah rencana bagi Corbyn bahwa dia akan mengajak kencan Christina, keempat teman yang lain memang belum mengetahuinya. Tapi Corbyn yakin mereka akan mengoloknya hanya karena dia memakai parfum menyengat seperti saat ini. Semenjak bertukar nomor ponsel tiga hari yang lalu, Corbyn sering bertukar kabar dengan Christina. Dia juga tidak menyangka jika benar-benar jadi seperti ini.

"Corbyn, oh my God." Gadis itu berlari menghambur kepelukan Corbyn, membuat Corbyn terkejut.

"Kau dari mana?" Tanya gadis itu tanpa melepaskan pelukannya dan mendongak menatap wajah Corbyn.

"Lepaskan, El." Corbyn memaksa gadis itu untuk melepaskan pelukannya.

"I miss you, tidakkah kau merindukanku? Ini liburan terpanjang menurutku."

Corbyn memutar kedua bola matanya dengan jengah, kenapa juga dia bertemu dengan gadis ini di tempat yang jelas-jelas tempatnya janjian dengan Christina. Kalau sampai Christina melihatnya, bisa kacau masalahnya.

"C'mon, El. Lebih baik kau menemui anak-anak lain saja." Kata Corbyn sedikit frustasi.

Elena memasang wajah cemberut. "Kau mengusirku, ya?"

Iya, ingin rasanya Corbyn mengatakan hal itu. Tapi tidak mungkin dia berkata kasar pada seorang gadis. Lagi pula, Elena sudah mereka (dia dan keempat temannya) anggap seperti saudara. Alasannya karena Elena memiliki sifat kekanakan yang membuat mereka gemas.

"El, kau tahu, aku ada seseorang yang akan menemuiku." Jelas Corbyn berusaha untuk membuat Elena mengerti dan beranjak pergi dari sana.

"Aku tahu, mereka memang terlalu lama." Jawab Elena santai.

"Bukan mereka yang kau maksud, El."

"Lalu siapa?" Elena melingkarkan tangannya dilengan Corbyn.

Oh Lord, gadis itu berdiri di pintu masuk kafe. Menatapnya horor dan marah, ini bukan pertanda
baik. Bisa saja Christina marah sekarang. Apa yang akan dipikirkn gadis itu? Corbyn hendak menghampiri Christina tapi Elena masih melingkarkan tangannya dilengan Corbyn. Detik berikutnya, Christina mengisyaratkan jika dia akan pergi dari sana. Corbyn berusaha melepas tangan Elena, tapi Christina keburu pergi.

"El."

"Ada apa, sih, Bean?" Tanya Elena kesal. "Kau ini kenapa? Seperti ketakutan, dan dari tadi mencoba mengusirku."

Astaga, rumit sekali. Corbyn meraup wajahnya frustasi, dilihatnya Christina yang sudah memasuki bus dan pergi dari sana. Corbyn harus menjelaskan, ia buru-buru merogoh ponselnya dan menghubungi Christina. Panggilan pertama hingga ketiga tidak diangkat oleh Christina. Hingga akhirnya Corby menyerah, ia mengajak Elena untuk pulang.

***

"Ada apa?"

Daniel menatap wajah kusut Corbyn, siang tadi ia datang ke rumah Corbyn. Dan mendapati laki-laki itu sudah bersiap untuk keluar, tentunya dengan parfum menyengat hidung Daniel. Karena sudah datang jauh-jauh, ia akhirnya menetap di rumah Corbyn sampai laki-laki itu pulang. Menghilangkan kejenuhan, ia menghubungi Jack yang saat ini tertidur disofa. Anak itu memang senang sekali meniduri sofa Corbyn, batin Daniel.

"Hei, kau kenapa? Mau cerita?" Tawar Daniel.

Corbyn duduk disofa single dan menyandarkan bahunya, ia memejamkan kedua matanya. Setelah mengantar Elena pulang, Corbyn mencoba menuju rumah Christina. Ingin menjelaskan sekaligus meminta maaf pada Christina, tapi pagar rumah Christina terkunci. Itu artinya gadis itu tidak ada di rumah. Hingga akhirnya Corbyn memilih pulang ke rumah.

"Argh." Corbyn mengeram frustasi.

"Kau.." Daniel membungkam bibirnya sendiri, ia mengerti bagaimana Corbyn. Laki-laki itu sedang marah, dan dia tidak ingin menambah kemarahannya.

"Aku pergi date dengan Christina, tapi rencanaku gagal total." Gumam Corbyn yang masih bisa didengar Daniel.

"Why?"

"Sudahlah, tidak penting. Aku ke atas." Corbyn beranjak dan meninggalkan Daniel di ruang tamu. Kepergian Corbyn, membuat Daniel melirik kearah Jack. Anak itu masih tidur tengkurap.

***

Corbyn mengeram kesal saat sudah merebahkan dirinya diatas dipan, kesal juga karena dia tidak mengejar gadis itu. Jika Christina tidak di rumah, lalu dimana? Bukankah jarak kafe tadi dengan rumah Christina tidak terlalu jauh? Lagi pula, seharusnya Christina sudah kembali lebih cepat karena Corbyn mengantar Elena terlebih dahulu.

Corbyn merogoh sakunya dan segera menghubungi nomor Christina. Tersambung tapi tidak diangkat. Lalu Corbyn kembali menghubunginya, karena panggilan keduanya, sama sekali tidak berarti apa-apa. Ponsel Christina mati. Membuat Corbyn frustasi.

TALK | WDW Part 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang