SHE

236 30 6
                                    


“Kau ini, seharusnya bicara lebih dulu pada kami.” Jonah menjitak dahi Daniel, yang dihadiahi jeweran telinga dari Daniel.

“Aku terburu-buru juga karena dia,” Daniel menunjuk Corbyn yang dari tadi diam memainkan ponselnya.

“Dia sedang jatuh cinta, mana mungkin mendengarmu bicara.” Daniel sudah kembali duduk di tempat sebelum kedatangan Jonah.

Suasana kembali hening seperti rumah Corbyn belum kedatangan ke-empat temannya, Daniel duduk disebelah Jonah sementara Zach dan Jack tertidur disofa Corbyn yang panjang. Kedua anak itu tidur nyenyak sekali. Kepala Jack ditindih kaki Zach, begitu juga sebaliknya. Jonah yakin sebentar lagi Jack akan terjatuh keatas lantai yang posisinya tidak nyaman hanya karena Zach memonopoli sofa.

Jonah melirik Corbyn yang duduk disofa single sambil memainkan ponselnya, entah apa yang dilakukan temannya yang satu itu. Kedatangannya dan yang lain seperti tidak diindahkan dengan laki-laki berambut pirang itu.

Buk! Corbyn terkejut bukan main ketika merasakan wajahnya menimpuk bantal sofa, ia menatap Jonah yang sedang terkekeh sementara Daniel yang saat ini bersandar ditangan sofa sambil menutup kedua matanya. Ada apa, sih ini? Ketiga temannya malah menumpang tidur.

“Sakit, bodoh.” Umpatnya kesal pada Jonah.

Jonah mengedikkan kedua bahunya tak acuh, dia beranjak dan menuju dapur Corbyn.

“Kalau kau mengacaukan dapurku, akan ku tendang senjatamu.” Teriaknya marah. Membuat Daniel segera membuka kedua mata dan terduduk tegak.

“Kau kenapa, Bean?” Tanyanya bingung.

Calm down. It's okay. Aku ingin jalan-jalan.” Kata Corbyn sambil berdiri dan memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

“Oh, c'mon. Aku masih lelah karena perjalanan empat jam.” Daniel berbaring sambil kembali menutup kedua matanya.

“Aku akan mengajak Jonan saja kalau begitu.” Corbyn berjalan meninggalkan ruang tamu, yang tentunya masih ada tiga manusia malas disana.

***

“Kau yakin dia tinggal disini?” Jonah menunjuk rumah minimalis berwarna putih yang berpagar putih, sambil menatap kearah Corbyn yang menatap rumah itu kurang yakin.

“Aku yakin, Jo. Kemarin dia kuantar kemari.” Katanya.

“Tapi ini sudah malam jika kau ingin menemuinya.” Kata Jonah.

“Lalu kenapa?” Tanya Corbyn santai.

“Tidak ada. Hanya saja disini sepi, mungkin juga dia tidak di rumah, Bean.”

“Menurutmu aku akan benar-benar menemuinya? Aku hanya ingin berdiri didepan rumahnya.”

Geez, you crazy, man.” Jonah menghela napasnya kesal. Lebih baik dia tetap berada di rumah Corbyn seperti yang lain daripada menemani Corbyn yang hanya berdiri di depan rumah seseorang tanpa ingin berinisiatif untuk mampir. Apa-apaan itu?

I'll go back.

Corbyn menarik jaket Jonah ketika laki-laki itu sudah berbalik dan hendak meninggalkannya.

“Kenapa kau ingin kembali? Temani aku.”

Klek, mereka sama-sama menoleh. Menatap pintu rumah itu yang masih tertutup, lalu detik kemudian mereka bersamaan mendongak. Dilantai dua, tepatnya dibalkon. Ada gadis yang mengintip.

Christina tersenyum menyadari Corbyn ada didepan rumahnya, dia melambaikan tangannya. Dan dibalas Corbyn dengan lambaian juga.

“Itukah dia?” Bisik Jonah yang sudah berbalik badan menghadap pagar.

Corbyn tersenyum dan mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya.

“Kenapa tidak bicara kalau akan kemari?” Christina sudah ada didepan Corbyn.

“Niatnya memang tidak kemari.” Jawab Corbyn sambil tersenyum.

Jonah mencibir disebelahnya.

“Oh really?”

“Dia temanku, Jonah.” Corbyn memperkenalkan Jonah pada Christina.

Hi, I'm Christina.” Gadis itu melambaikan tangannya sekilas.

Call me Jonah.”

“Kau terlihat lesu, what happen?” Tanya Christina ingin tahu.

“Gara-gara dia aku melupakan waktu istirahatku.” Kesal Jonah.

Hei, are you crazy, dude? Kenapa kau bilang aku?” Corbyn tidak terima dikatai oleh Jonah.

Christina terkekeh, “okay guys. Please, follow me.”

Christina berjalan melewati mereka, sementara Corbyn dan Jonah masih diam ditempat. Christina berbalik karena merasa mereka berdua tidak mengikutinya dibelakang.

C'mon.”

Selanjutnya, Corbyn dan Jonah berjalan bersisian dan mengikuti gadis itu dibelakang.

She is cute and cool.” Bisik Jonah ditelinga Corbyn yang tersenyum mendengar bisikan Jonah.

TALK | WDW Part 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang