JEALOUS

181 22 6
                                    

“Bean, ada yang mencarimu.”

Yes, mom.” Corbyn segera turun ke lantai dasar. Ia sudah rapi dengan jaket Levi's hitam membalut kaos hitamnya. Serta celana abu-abu muda dan sepatu kets hitamnya. Dia berjalan dengan terburu-buru. Sudah ada ke empat temannya di depan rumah.

“Ku ajak kau keluar hari ini, sesekali membolos tak apa kan?” Itu Zach yang bicara.

Dasar, cibir Corbyn dalam hati. Liburan musim panas sudah usai. Hari ini mereka berencana bolos sekolah, sejak keluar kamar tadi Corbyn tidak melihat ibu dan ayahnya, jadi tidak perlu takut jika dia tidak membawa tas hari ini.

Let's go. Aku tidak mau, mom memergoki kita dan akan menghukum kita.” Ajak Corbyn buru-buru. Mereka memasuki mobil Daniel satu-persatu. Sementara Daniel dengan gesit tanpa membuka pintu mobil, segera memasuki dari jendela mobil. Keempat temannya hanya menggeleng pelan, Daniel meringis menyadarinya.

Mobil melaju, menuju sebuah bangunan kecil di dekat taman. Mereka keluar dari mobil dan segera masuk ke rumah itu. Kegiatan mereka yang sempat tertunda.

Daniel mengambil gitar kesayangannya, Jack mulai membenarkan letak keyboardnya. Sementara Zach duduk dibalik drum, Jonah dan Corbyn duduk disekitar mereka.

Menghilangkan rasa galau, Corbyn mengikuti ajakan kawannya. Memikirkan satu gadis membuatnya gila.

Mereka mulai memainkam musik dan bernyanyi, membentuk grup band sendiri tidak semudah yang dibayangkan. Karena baru terbentuk dua bulan yang lalu, kemampuan mereka masih dibawah standart. Yang terpenting, hobi mereka sama. Bernyanyi dan memainkan alat musik. Zach dan Daniel sebenarnya sangat pandai bermain gitar, beberapa video mereka unggah di situs You tube. Masalahnya masih sedikit yang tertarik untuk melihatnya.

“Kau kenapa? Tidak fokus, Bean.” Ujar Jonah yang sedari tadi memerhatikan Corbyn selalu salah lirik lagunya.

“Tidak, hanya belum siap.” Kilah Corbyn.

“Oh ya, bagaimana dengan kabar Christina? Kau tidak menceritakannya akhir-akhir ini.” Tanya Jonah lagi.

“Nanti kuceritakan, kita menyelesaikan yang ini dulu.” Jawab Corbyn.

Mereka bermain selama tiga jam, rasa lapar menghampiri mereka. Tidak berpikir panjang, Daniel mengajak mereka ke Mc Donald.

Followers Instagramku bertambah, bung.Ucap Zach seperti biasa, dengan wajah merona.

“Eh, Zach.” Jack memanggilnya, lalu membisikkan sesuatu ditelinga Zach.

Detik berikutnya Zach dan Jack beranjak dari duduk, “Kalian mau kemana?” Tanya Jonah.

“Ada, kalian tunggu disini saja.” Kata Zach lalu merangkul bahu Jack, begitu juga sebaliknya dan melenggang dari sana.

“Biarkan sajalah, sesuka hati mereka.” Kata Jonah.

“Kalau dilihat-lihat, mereka seperti anak kembar.” Ujar Daniel menimpali.

Jonah mengangguk, sementara Corbyn diam sambil menatap kearah jendela. Dia melotot saat melihat Christina dengan laki-laki lain. Jangan sekarang, karena Corbyn tidak bisa melabrak Christina. Lagi pula laki-laki itu adalah lelaki sama yang menarik Christina beberapa hari lalu. Tangan Corbyn mengepal, Christina bilang laki-laki itu adalah temannya.

Tidak sadar karena terus menatap ke arah Christina dan laki-laki itu berada, Corbyn merasa Christina juga menatapnya terkejut. Tapi gadis itu buru-buru menghadap laki-laki itu, dan menyuapi sesendok es krim.

Ashole.” Gumam Corbyn tanpa sadar, kedua temannya menoleh dan mengikuti pandangan Corbyn.

Daniel menyenggol lengan Jonah, “He's jealous,” bisiknya yang diangguki Jonah.

Sementara Corbyn merasa perbuatan Christina hanya dibuat-buat, seolah ingin menunjukkan jika gadis itu juga bisa bersama orang lain. Shit, Corbyn mengumpat dalam hati. Apa mau gadis itu sebenarnya? Yang selalu memberikan sikap manis kepada Corbyn tapi sekaligus membuatnya ingin menonjok laki-laki yang bersama Christina saat ini.

Wait, am I jealous? Am I like her? Double shit, dia memang cemburu. Sangat jelas. Corbyn baru sadar jika kedua temannya masih disini dan pasti mengamati gerak-geriknya. Corbyn menoleh, dan mendapati Jonah dan Daniel menatapnya sambil tersenyum.

“Kalau cemburu mengaku, kalau suka katakan padanya. ” Jonah berkata.

If you can say what you should, I'm sure you'll listen to each other. Share conversation, communication. So, talk.” Daniel menambahkan.

Waktu berikutnya, Zach dan Jack kembali sambil menikmati es krim ditangannya. Seperti biasa, mereka saling merangkul. Ketiga temannya hanya bisa menggeleng dengan tingkah mereka, dan mereka berdua tidak memghiraukan Jonah, Daniel dan Corbyn.

TALK | WDW Part 1 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang