chapter 6

4.4K 361 11
                                    

Warning:typo bertebaran, alur maju mundur, gaje, dramatis,alur lambat.

Harap vote sebelum membaca 😊.

Chapter 6.

Sasuke terbangun di tengah malam, ia terbangun karena pergerakan yang di lakukan Sakura saat tidur.

Tangan Sakura panas dan dahinya mengernyit, belum lagi tangannya yang bergetar hebat. Sasuke menyentuh tangan dan dahi Sakura.

'Panas' batinnya khawatir.

Buru-buru ia mengambil selimut lain dan menyelimuti Sakura lagi. Sasuke beranjak dari tempat tidur dan pergi mengambil wadah dan handuk untuk mengompres Sakura.

"Ssttt... Aku disini. Tenanglah." gumam Sasuke sambil mengusap lembut dahi Sakura yang mengkerut.

"Dingin..." racau Sakura lirih.

Sasuke mengusap tangan Sakura. Ia mengecup tangan itu. Setelah mengompres Sakura ia berbaring di samping Sakura dan memeluknya.

"Aku disini... Jangan khawatir." gumam Sasuke lagi seakan bisa membuat Sakura lebih baik.

Ia terus mengusap lembut dahi Sakura sampai ia juga kembali tertidur.

***

Sasuke terbangun dengan kepala pusing, ia mendudukan dirinya seraya menyentuh kening Sakura.

"Syukurlah, demamnya sudah turun." gumam Sasuke lega.

Tak lama mata Sakura terbuka. Ia menatap Sasuke sayu.
"Sasuke-nii..." panggil Sakura lirih dan serak.

Sasuke tersenyum tipis, ia mencium pipi Sakura.
"Selamat pagi saku... Apa kau merasa lebih baik?" tanya Sasuke lembut.

Sakura juga ikut tersenyum dibuatnya. Ia menyentuh bibir Sasuke gemas.
"Pagi Sasuke-nii, aku baik-baik saja... Hanya tidak enak badan sedikit sepertinya. Sasuke-nii aku rindu." ujar Sakura serak.

Sasuke terkekeh kecil, ia menghujani wajah Sakura dengan kecupan-kecupan kecil.
"Hmmm... Padahal kita tidur bersama, kenapa kau rindu? Apa karena aku terlalu tampan jadi kau sangat rindu?" tanya Sasuke main-main.

Sakura juga terkekeh saat Sasuke mengecup wajahnya berkali-kali.
"Iyaa... Sasuke-nii sangat tampan. Dan yang paling aku suka adalah kumis dan janggut tipis ini." ucap Sakura sambil mengusap-usap kumis tipis Sasuke yang mulai tumbuh.

Sasuke tertawa kecil, ia menggesek-gesekan dagunya pada leher jenjang Sakura.
"Jadi kau menyukai janggutku hmm? Terima ini!!" ucap Sasuke jahil.

Sakura tertawa terbahak-bahak saat merasakan sensasi geli di lehernya.
"Geli... Hihihi... Ihhh, Sasuke-nii gelii... Hihi... Sudah, sudah..." pinta Sakura lemas.

Sasuke tersenyum lebar, ia mengecup kening Sakura lembut.
"Baiklah, sekarang bangun. Hari ini hari minggu,aku ada pekerjaan hari ini. Aku akan siap-siap." ujar Sasuke sambil beranjak menuju kamar mandi.

Sakura mengerucutkan bibirnya. "Aku kan ingin menghabiskan waktu bersama Sasuke-nii, seperti ino-chan yang bermain dengan dei-nii setiap akhir pekan... Tapi aku tidak bisa..." ujar Sakura sendu.

Tanpa Sakura duga, Sasuke berlari ke arahnya dan memeluknya.
"Minggu depan kita pergi ke bioskop." bisik Sasuke cepat lalu kembali lagi ke kamar mandi tanpa lupa mencium pipi Sakura.

Sakura tersenyum senang, ia kembali berbaring di ranjangnya dan menutup mata berusaha menahan sesuatu yang akan terus keluar dari hidungnya.

'Ingus ini menyusahkanku.' batin Sakura kesal. Ia menarik tisu dan membersihkan ingus yang sudah mengalir di bawah hidungnya.

woundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang