chapter 10

3.7K 240 17
                                    

Warning:typo bertebaran, alur maju mundur, gaje, dramatis,alur lambat.

Harap vote sebelum membaca 😊.

Chapter 10.

Sakura dan Gaara serta ayah mereka sudah menaiki mobil untuk menuju rumah mereka.

Namun di sepanjang perjalanan, Gaara menyadari ada yang aneh pada adiknya ini. Wajahnya terlihat murung dan gelisah, terus menatap keluar kaca mobil, beda dengan saat mereka bertemu tadi.

Di usapnya rambut merah muda itu lembut, membuat Sakura mengalihkan tatapannya pada Gaara.

"Ada apa?" tanya Gaara.

Sakura mengernyitkan dahinya, ia tidak mengerti dengan pertanyaan gaara.
"Ada apa apanya?" tanya Sakura heran.

Gaara tersenyum kecil, ia mengecup kening lebar Sakura itu gemas.
"Kenapa kau terus diam, bukankah seharusnya kau senang karena kami bertemu denganmu? Atau jangan jangan kau sedih ya?" tanya Gaara main main.

Sakura menggeleng cepat.
"Tentu saja tidak, aku sangat senang bersama kalian. Tapi..."
Ucapan Sakura terhenti, ia kembali memikirkan wajah Sasuke yang marah saat dirinya pergi meninggalkan mereka.

"Tapi apa?" tanya Gaara heran.

"Aku... Agak merasa tidak enak jika tidak berpamitan terlebih dahulu pada Sasuke-nii. Kan selama ini aku tinggal bersamanya... Dan dia sangat sayang padaku." ujar Sakura sendu.

Gaara menatap Sakura lama, menunggu Sakura kembali melanjutkan ucapannya.
"Lalu?"

"Apa... Apa boleh aku menginap sehari lagi di apartemen kami. Maksudku... Untuk salam perpisahan pada Sasuke-nii... Apa boleh?" tanya Sakura hati-hati.

Gaara menatap ayahnya dari kaca spion mobil, meminta persetujuan dari ayahnya. Sedangkan ayahnya sendiri mengangguk dan tersenyum membiarkan Sakura kembali pada Sasuke sehari lagi.

Gaara mendesah pelan, ia mengangguk kecil.

Sakura tersenyum sumringah, ia memeluk ayahnya dan Gaara bergantian.

"Terimakasih!" teriak Sakura bahagia. Gaara tersenyum saat melihat Sakura yang senang. Mereka memutar balik mobil dan menuju apartemen Sakura.

***

Setelah sampai di apartemennya, Sakura tidak menemukan Sasuke di manapun. Ia pikir Sasuke sedang pergi bekerja dan akan pulang malam nanti. Jadi ia berniat untuk mandi dan mengejutkan Sasuke saat ia pulang nanti.

Tapi sampai malam pun, Sasuke belum juga pulang. Ia sangat mengantuk sampai sampai ketiduran di kamarnya. Tadinya, ia ingin menakut nakuti Sasuke saat melihat kamarnya ternyata ada dirinya di sana.

Tapi apalah daya jika rasa kantuk kebih kuat dari rasa jahilnya itu.

Semakin malam, tidurnya semakin tidak tenang. Dirasakannya bibirnya seperti ada yang mengigit. Ia membuka matanya berat, masih terdiam mengumpulkan kesadarannya.

Betapa terkejutnya saat melihat Sasuke yang berada di atasnya sedang mencium bibirnya.

"Sasuke-nii apa yang kau lakukan?!" teriak Sakura

Sasuke mengerjabkan matanya, penglihatannya masih buram.

Sakura yang didepannya sangatlah nyata. Suaranya, bibirnya sama persis dengan Sakuranya.

Sasuke berjalan mendekati Sakura yang kini sedang gemetar ketakutan di sudut kamar.

Di raihnya wajah Sakura yang sudah memerah menahan tangis, Sasuke tersenyum. Mengecup kening Sakura lembut dan memeluknya.

woundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang