Part II Keanehan Hari Pertama

4.5K 114 11
                                    

Part sebelumnya :

Tampaknya aku mulai bermimpi buruk di hari pertama aku tinggal di perkebunan ini. Aku kemudian berniat untuk kembali meneruskan tidur dan membaca doa agar terhindar dari mimpi buruk selanjutnya. Namun dibalik itu semua aku tidak pernah menyangka, bahwa di luar jendela kamar, kini tengah berdiri seorang perempuan yang sebelumnya telah masuk ke dalam mimpiku.

***

Aku membuka mataku tepat ketika waktu menjelang subuh, suara alarm membangunkan aku dari tidurku yang tak terlalu begitu nyenyak akibat dari mimpi semalam. Aku segera mengambil wudhu dan bergegas untuk menjalankan kewajibanku sebagai seorang muslim, setelah semuanya selesai aku bersih-bersih menenggak beberapa gelas air putih dan mulai menyiapkan beberapa keperluanku sebelum berangkat kerja.

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 Wib yang berarti, bahwa waktu masuk kerja akan sebentar lagi tiba. Aku keluar dari kamar paviliun dan berjalan ke arah depan, dimana terlihat Pak Mukhlis dengan pakaian khas seorang security tengah membaca koran dengan ditemani secangkir kopi di meja jaganya.

"Selamat pagi, pak!" sapaku ramah.

Pak Mukhlis menurunkan korannya dan tersenyum ke arahku, "Selamat pagi juga, pak! Pak Tono kebetulan sudah ada di depan untuk mengantar bapak menuju kantor!" terang Pak Mukhlis kepadaku.

"Terima kasih atas infonya, Pak!"

Aku segera berjalan menuju ke arah mobil berjenis van warna hitam yang terparkir tepat di depan pintu masuk, seketika pintu dibuka dan terlihat Jonathan serta Priska sudah berada di dalam mobil tersebut, "Ayo masuk, Har! Kita berangkat!" ajak Jonathan sembari tersenyum.

"Kamu lama sekali, anak baru!" sungut Priska kesal.

"Maaf-maaf, Pris!" jawabku pelan.

"Sudahlah ... namanya juga Hardy masih baru disini, harusnya kita sebagai senior mengingatkannya tentang hal-hal seperti ini!" ujar Jonathan dengan gayanya yang bijak.

Aku mulai berpikir kalau Jonathan benar-benar sosok pria yang dewasa dan menambah penilaian baikku kepada dirinya, sedangkan Priska, aku merasa wanita ini tampaknya tidak terlalu menyukai aku atau memang ia merupakan tipe wanita yang memang pemarah.

Sekitar 15 menit melewati dua pos penjagaan serta pohon-pohon sawit yang menjulang tinggi, akhirnya mobil kami mulai memasuki daerah perkantoran yang ditandakan dengan gapura tinggi bertuliskan selamat datang. Kami bertiga segera turun dari mobil. Aku mengikuti Jonathan dan juga Priska dari arah belakang. Aku dikenalkan ke beberapa orang hingga akhirnya tiba di sebuah ruangan kosong yang berada di arah tenggara. Jonathan mengatakan, bahwa ruangan ini adalah ruangan khusus untukku selaku legal staff, sedangkan di seberang ruanganku terdapat ruangan Priska, tampaknya mulai ke depan aku akan sering melihat wajah Priska dari meja ini.

Pekerjaanku di hari pertama masih seputar mambaca-baca dokumen, perjanjian dan juga studi kasus mengenai beberapa permasalahan yang akan menjadi urusanku ke depan, dimana terdapat beberapa warga yang melakukan tindak pidana pencurian buah sawit di sekitaran perkebunan, saat sedang asik menganalisis beberapa dokumen tiba-tiba aku mencium bau yang aneh.

"Bau bunga melati?"aku tak sadar berucap seperti itu dan tiba-tiba pintu ruangan ini yang semula tertutup tiba-tiba terbuka dengan sendirinya.

"Hmm ... apa karena angin ya?"aku segera bangkit dari tempat dudukku dan berniat untuk menutup kembali pintu yang terbuka tersebut. Aku segera menutup pintu dan berbalik ke belakang berniat untuk kembali ke tempat dudukku, hal aneh kembali terjadi tiba-tiba pintu itu terbuka lagi dengan sendirinya seperti ada angin yang cukup kencang menabrak pintu kaca tersebut.

WADAL (Aku Butuh Tumbal Anak Manusia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang