MY PRINCESS

MY PRINCESS 2

Hari berlalu begitu cepat matahari kini sudah di gantikan dengan sang rembulan , jam menunjukan pukul 19.00, waktu yang tepat untuk menemui hinata, membawakan seikat bunga kesukaan nya.

ya.. anggap saja ini sebagai permohonan maaf untuk kejadiaan siang tadi, sungguh Naruto tidak berniat untuk mengusir kekasihnya tadi, hanya saja dirinya tidak bisa mengontrol emosinya dikala membayangkan Hinata berjalan dari apart menuju kantornya, membayangkannya saja sudah membuat dirinya diambang batas.

Kini naruto sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan. seperti bunga lavender , cokelat,dan sedikit kehangataan dari dirinya (?) Naruto tau bahwa sang kekasih tercintanya sangat merindukan kehangatan dari sosoknya, tetapi bagaimanapun Naruto harus tetap berkerja keras untuk Hinata agar Hinata tidak terjerumus dijalan yang lagi-lagi menyusahkan hidupnya, mengingat kejadian lampau Hinata hanya membuat dirinya semakin emosi.

***

hanya membutuhkan waktu 15menit saja dari apartnya menuju kediaman kekasih tercintanya, apalagi dengan bantuan mobil sport kebanggannya membuat waktu terasa singkat saja, tangan kekarnya menekan bel yang ada, bermaksud agar Hinata dengan segera membuka pintu untuk dirinya. tidak lama kemudian, keluarlah seorang 'wanita' bersurai ungu, sungguh manis, amethystnya sangat memukau, oh inilah bidadari tak beryasap yang pernah kutemui.

''Naruto-kun''

Naruto langsung memeluk bidadarinya, melepaskan rasa rindu seakan tidak pernah berjumpa 1tahun lamanya. mungkin karena kesalahannya tadi yang sudah membuat bidadari tercintanya meneteskan air mata yang seharusnya tidak boleh dilihatkan kepada siapapun 'lagi' sekalipun itu dirinya, itu membuatnya menjadi lelaki bejat yang ada didunia.

''n-arutto kun? '' panggilnya

Ah, suara lembutnya menyadarkan ku .

''Hei my princess , i really'' miss you so much" ucapnya dengan sesekali mencium lembut surai ungu bidadarinya dengan lembut, aroma lavendernya sangat khas ditubuh munggilnya.

tangan mungilnya menuntun tangan kekar sang kekasih menuju ruang tamu kesayangannya yang bernuansa serba ungu dengan aroma lavender yang menyejukan ruangan, tubuh munggilnya merebahkan dirinya disofa nyamannya disusul dengan kekasih tercinta yang berada disamping dirinya membuat 'wanita' mungil ini menjadi terbang tinggi, karena sudah lama hinata tidak berduaan dengan sang kekasih tercinta.

''Naruto-kun? aku sungguh minta maaf soal tadi, aku sungguh ha-'' ucapan hinata terputus karena naruto sudah melahap bibir mungilnya, rasa hangat yang dirindukannya telah terkabulkan hari ini, membuat air mata hinata membasahi pipi gembilnya, spontan naruto mengakhiri permainannya, dengan lantang tangan kekarnya menghapus air mata yang berada dipipi gembil sang kekasih, sungguh naruto membenci pemandangan ini.

''kau tidak salah, dan jangan pernah kau tunjukan lagi air mata ini, aku sungguh benci saat melihatnya'' tegasnya

***

Tidak terasa sang rembulan sudah digantikan oleh matahari kembali, gadis mungil ini terbangun dari mimpi indahnya, iris amethystnya terbuka secara perlahan mendapati cahaya intens yang masuk dari celah jendelannya, butuh waktu beberapa saat untuk membuat tubuh mungilnya bisa melakukan aktivitas nya kembali pagi hari ini, well. sudah cukup bermalas-malasan karena hari ini adalah hari kebesaraanya dengan sang kekasih tercintanya. kalian bisa menebak bukan apa maksudku? yap. hari ini anniversaryku dengan Naruto yang sudah memasuki tahun ke 3. Naruto sudah berjanji kepadaku. bahwa kami akan menghabiskan seharian penuh berdua saja , ya 'berdua' . tetapi sesudah Naruto menghadiri meeting pentingnya terlebih dahulu.

***

*Hai hai maaf baru bisa update lagi, karena sibuk :"mohon maklumi ya, maaf juga masih acak2an, tolong dirate yaa , aku janji bakal update lebih cepet lagi kalau kalian suka hehe see you in next chapter baii*