Naruto bergeming dalam pose kerjanya yang khas, siku kiri diatas meja, dahi disengga telapak tangan, dan tangan kanan siap membalik halaman dokumen tebal yang terbentang didepannya. surai kuning Naruto sudah berantakan, kacamata bacanya yang selalu melekat diantara hidungnya memiliki kesan yang sangat keren. sebagai salah satu pemilik usaha ternama, penampilannya yang terkesan muda nyaris tak menunjukan kecerdasaannya serta semangat profesionalnya. Naruto yang masih duduk dikursi kebanggannya dengan dokumen-dokumen yang selalu menemaninya dikala sedang berusaha keras membangun perusahaannya, tangan kanannya memijat pelepis hidungnya dengan kepala yang menatap langit-langit kantor.
Naruto terus memikirkan perihal meeting dadakan malam ini, malam yang dinanti-nantikan kekasihnya dihancurkan karena kelalaian seketaris bodohnya Hatake Kakasih. Kakasih yang sudah ia anggap menjadi kakak kandungnya sendirilah yang menjabat menjadi seketaris pribadinya karena hanya Kakasih yang bisa menahan dirinya diakala sedang amat sangat frustasi jikalau gagal dalam sebuah proyek besarnya, contohnya seperti kegagalan kerjasama dengan perusahaan terbesar ke-3 di jepang 'sabaku' tahun lalu karena kebodohan para karyawannya yang seenaknya membatalkan meeting itu karena Naruto sedang bersama Hinata saat itu. tetapi tenang saja sekarang uzumaki sudah berkerja sama dengan sabaku. bahkan uzumaki juga berkerja sama dengan perusahaan sahabatnya. perusahaan terkenal ke-2 dijepang siapa lagi kalau bukan 'uchiha'.
Naruto menghela nafas kasar.
''Kau tau? karena kebodohan mu hari ini , aku akan mengecewakan hime ku?" Naruto memincing tajam
''maaf, aku tidak tau kalau kau akan berkencan dengannya malam ini'' sahut kakasih
Hinata POV
jari lentiknya sedang bekerja keras saat ini. mengeluarkan satu persatu pakaian yang berada di lemarinya 'dimana dress kesayangan ku' Hinata terus mencari dengan teliti agar dress kesayangannya ditemukan, ia mendesis kasar, sudah lebih dari 3 jam ia mencari dress itu. tetapi tidak ditemukan dimanapun. ia menyerah. hingga iris amethsytnya menemukan dress yang tidak kalah memukau dari dress kesayangannya itu, dress minim berwarna putih polos tanpa lengan itu mungkin akan cocok jika ia kenakan malam ini.
-
-
Pukul 19.00, Hinata sudah berpakaian dan berdandan dengan sempurna, lebih tepatnya, sangat sempurna. surai keunguannya ia cepol menjulang tinggi membuatnya terlihat sangat elegan. dipadu dengan heels 6 cmnya membuat dirinya seperti putri bangsawan yang akan pergi kencan dengan putra bangsawan. ia sungguh tidak sabar akan pujian yang terlontar dari bibir kekasihnya.
'To : naruto-kun'
'aku sudah sampai, aku akan menunggu mu dicafe xxx.'
***
Naruto POV*
Naruto terus memandang jam alroji yang dikenakan ditangannya. sudah berjam-jam lamanya ia berada diruang meeting ini. terlalu banyak masalah yang harus ia selesaikan hari ini. Hinata , klien pentingnya, membuat pikirannya sedikit kacau, melihat kliennya yang tidak ada hentinya untuk berbicara membuatnya bosan. sebenarnya, Naruto bukan orang yang akan bosan dengan pekerjaannya. tetapi, hari ini Naruto benar-benar jenuh.
'From : Hime'
'aku sudah sampai, aku akan menunggu mu dicafe xxx'
Naruto mendesis kasar.
'To : Hime'
'mungkin aku akan telat, tetapi aku janji akan datang, see u my princess'
***
Pukul 21.00.
cuaca malam ini sangat tidak mendukung. suhu kedinginan disini mencapai -2. jujur saja, Hinata tidak terlalu kuat akan suhu dingin ditambah dengan pakaiannya yang terbuka membuatnya merasa sangat tidak enak badan, tetapi demi kekasih tercintanya ia rela berdiam menunggu kedatangannya kekasihnya dicafe terbuka ini.
''Jadi, sudah ada yang ingin anda pesan nona?" tanya salah satu waiters yang sedari tadi setia menghampirinya. Hinata belum ada niat memesan makanan apapun sampai Naruto datang dan menyantap makanan itu berdua, sungguh manis.
***
Naruto mengendarai mobil sport kebanggannya. melaju sangat cepat sehingga membuat kendaraan-kendaraan lainnya memberikan jalan yang cukup luas untuknya. Naruto terus menatap jam alroji yang ia kenakan, sekarang sudah pukul 21.35. ia berharap Hinata tidak nekat menunggunya hingga jam segini, ia tau. Hinata tidak kuat akan suhu yang dingin, tidak lama kemudian ia sampai. iris safirnya mencari seseorang yang sedari tadi menunggunya, tetapi, ia tidak menemukan sosok yang dicarinya. yaa, mungkin Hinata sudah pulang dari tadi karena lelah menunggunya datang. Naruto beranjak pergi meninggalkan cafe itu, menuju apart Hinata, sungguh, ia harus meminta maaf kepada Hinata malam ini juga.
Hinata POV
ia menarik nafas panjang seketika. kaki mungilnya beranjak pergi dari cafe yang sudah ia tempati sedari tadi. ia pergi tanpa arah, pikirannya kacau saat ini, air matanya mulai berjatuhan membasahi pipi gembilnya. hingga ia menemukan tempat yang 'mungkin' akan menghilangkan pikiran kacaunya. 'lavenders Bar'. yaa, kalian tidak salah dengar. ia benar-benar akan pergi ke-bar itu. well, Hinata sebenarnya bukan gadis yang suka akan tempat seperti itu, tetapi apa boleh buat? pikiran kacaunya yang memanggil dirinya untuk menuju tempat 'menjijikan' itu.
Saat ia sampai, ia disambut oleh tatapan para mesum lelaki belang yang berada disini, bagaimana tidak? dengan pakaian yang ia kenakan saat ini pastinya akan mengundang tatapan mesum para lelaki belang yang haus akan sex. kaki mungilnya berjalan menuju meja bartender.
'' Aku ingin wine " ketusnya. tangan kanannya mulai melepas cepolan surainya. sehingga membuat surai panjangnya berantakan, tenang saja, Hinata akan terlihat cantik bagaimanapun kondisinya, tak lama. wine yang ia pesan datang, dengan cepai ia meneguk 1 gelas wine dengan satu tegukan, sungguh hinata sangat kacau malam ini, entah sudah berapa banyak ia meminum minuman yang ia benci.Hinata sudah tak sadarkan diri, bahkan ia mulai berdiiri disalah satu menjapengunjung. entah apa yang ia lakukan saat ini, ia benar-benar sudah diluar kendali. dengan lihai Hinata menari membuat para pengunjung bersorak ria, tetapi tidak dengan pria bersurai raven ini, ia hanya memandang gadis yang ia kenalinya dengan wajah mirisnya, sudah pasti pria ini tau siapa gadis yang sedang menari dimejannya, ia adalah kekasih sahabat bodohnya. ya, pria itu bernama 'uchia Sasuke' ia mendesis pelan, ia mulai mengambil beberapa foto seksi Hinata dan mengirimkannya kepada sahabat bodohnya.
'To : sibodoh'
'Hei, apa yang kau lakukan dengan gadis polos ini? sampai-sampai ia nekat melakukan ini, cepat kesini atau gadis mu akan menjadi JALANG!' ditambah dengan beberapa foto yang sudah ia ambil.
Naruto POV
ia masih berada dalam perjalanan menuju apart Hinata, tetapi tidak lama ia mendapatkan pesan dari sahabat konyonlnya yang membuat iris sfirnya membuat sempurna.
''Hi-i-nata?"
*Hai'' maaf kalau makin gajelas , tapi aku udah berusaha sekuat tenang /saik, jangan lupa vote yaaaaa, sama kritik juga mungkin banyak perkataannya yang salah disini :'( sejujurnya aku masih dalam tahap pembelajaran. see you next chapter. btw,jangan lupa follow yaa*
![](https://img.wattpad.com/cover/141123126-288-k395573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCESS
Romance[ M.Kishimoto ] [ Naruto x Hinata ] [ Mature ] Uzumaki Naruto seorang pengusaha muda yang sangat sukses di jepang memiliki kekasih yang bernama Hinata Hyuga . Abal" , newbie , don't like don't read , banyak typo bertebaran.