Ray POVSiang ini cuaca tidak sedingin yang kubayangkan, matahari sudah mulai tampak bersinar walaupun masih tertutup awan. Ini kedua kalinya aku bisa melihat "Pagi", di istana tempat aku tinggal tidak ada yang namanya pagi. Hanya malam yang selalu menemani kehidupanku, dan aku mulai jenuh dengan hal itu.
Aku seorang vampir tapi bisa dikatakan jika aku adalah vampir murni tanpa campuran apapun. Aku kebal terhadap semua nya, cahaya atau makanan sekalipun tidak membuat ku terluka.
Jika kalian pikirkan vampir bisa dibunuh dengan cara ditusuk dengan kayu atau apapun itu, kalian salah besar. Sekalipun dirimu bukan darah murni, tidak ada benda yang bisa melukaimu kecuali sinar matahari. Mungkin itu perbedaan dengan aku yang lahir dengan darah murni.
Kemudian, Aku hidup layaknya manusia biasa tapi kelebihanya, aku tidak punya detak jantung. Kulitku juga dingin tetapi aku bisa mengontrolnya agar manusia tidak mengetahui jika aku ini vampir. Selain itu, Aku juga beraktivitas seperti manusia pada umumnya.
Aku bangun pagi, mandi, sarapan dan lain-lain layaknya manusia asli. Oh iya. Aku juga mempunyai pekerjaan disini. Aku bekerja di sebuah perusahaan yang cukup besar dan aku sudah berada disana sekitar 3 bulan.
Sebelum pelayanku, Olivia mencarikanku rumah. Aku tinggal disebuah apartement kecil yang ada di dekat kantorku. Jika dihitung hany membutuhkan waktu sekitar 5 menit perjalan kesana. Tapi setelah aku pindah, jarak antar kantor dengan rumah ku menjadi cukup jauh.
Karena saat ini musim dingin, aku tidak berniat untuk pergi ke kantor dan memutuskan berjalan-jalan sambil menikmati matahari pagi yang jarang muncul dibulan ini. Ini kesempatanku untuk bisa menikmati hari tanpa harus memikirkan pekerjaan yang menumpuk.
Aku berjalan ke arah tengah kota. Banyak manusia berlalu-lalang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Sambil bersenandung aku melanjutkan perjalanan.
Wajahku terpesona saat melihat gadis yang lewat dari hadapanku, aura gadis itu sangat familiar. Seperti aku pernah bertemu dengan gadis ini, tapi dimana?
Ah! Aku menepuk jidatku.
Aku ingat sekarang dia itu Yeri Kim, gadis yang kutemui di halte dan di dekat patung tengah kota. Astaga, bagaimana bisa aku tidak melihatnya dengan jelas. "Yeri!!" teriakku spontan membuat gadis itu berhenti melangkah.
Gadis itu membalikkan tubuhnya lalu menatapku dengan tatapan bingung. Aku mendekatinya sambil mengeluarkan senyuman terbaikku.
"Selamat pagi Yeri." sapaku pada gadis itu.
Gadis itu sejenak diam, lalu terlihat menautkan alisnya sebelah. "Siapa ya?"
Aku terasa seperti ditusuk ribuan anak panah, gadis yang ada dihadapanku saat ini tidak mengenaliku sama sekali. Manusia macam apa ini, padahal kami sudah bertemu dua kali. Tapi aku merasa mungkin ingatan setiap manusia beda-beda jadi mungkin gadis ini tidak terlalu ingat denganku. Mengingat pertemuan kami juga bukan terjadi dalam waktu dekat.
"Apa kau tidak mengingatku?" tanyaku mencoba.
Ia menatapku dari bawah sampai ke atas, keningnya lalu mengkerut mungkin ia sedang mencoba mengingatku. "Hmmm."
"Oh, aku ingat sekarang. Kau Ray bukan?"
Akhirnya, ia mengingatku juga. "Iya, aku Ray. Bagaimana kabarmu?"
Dirinya tersenyum lebar saat tau jika jawabannya tepat. "Aku baik. Maafkan aku ya, aku orangnya agak sulit mengingat. Aku memiliki masalah pada ingatanku jadi aku sering lupa dengan orang-orang." jelasnya membuatku terdiam.
Aku mengerti sekarang, alasan kenapa dia kelihatan bingung dan menjauh saat melihatku. Ternyata dirinya tidak mengingat apa-apa karena masalah diingatannya . "Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong kamu mau kemana?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[V]amp's Prince 👑
Vampire[On going] 15/01/2019 Kapan aku bisa bebas dari ingatkan yang dengan mudah kulupakan. Jika aku diberi satu permintaan. Aku hanya ingin meminta untuk tidak melupakanmu. ~Yeri Aku hanya ingin darahmu. Darah segar dan manis yang membuat diriku ingin se...