Lembaran 3

51 1 0
                                    

Tampang boleh tidak bersahabat, tetapi hatinya tidak demikian

Salah satu pekerjaan yang di lakukan Sowi sebelum menghadapi pembelajaran yaitu nge-stalk postingan foto orang-orang di instagram. Sebelum di kuras untuk berpikir mendalami materi ajaran guru yang akan disampaikan, Sowi harus merileks-kan otaknya dengan membaur di dunia medsos.

Tepat hari ini proses belajar-mengajar mulai berjalan aktif. Kabarnya guru yang akan masuk sebentar adalah Ibu Putitta- guru Kimia bertubuh kecil tetapi tidak bisa di anggap remeh karena aura kekejaman sekaligus ketegesannya ketika mengajar mampu memberantas mental siswa-siswi untuk berhati-hati mengikuti jam mata pelajarannya. Sowi jadi penasaran sekaligus deg-deg kan ingin melihat rupanya.

"Gue kasihan dengan kak Resky"
Gumam Sowi, menatap layar ponsel yang menampilkan post foto kakak kelasnya yang menjadi idola di sekolah harapan bangsa.

Kalimat yang menyebutkan 'Resky' dari lisan Sowi, menghentakkan konsentrasi Enting yang sedang membaca buku paket kimia. Maklum, Persiapan belajar. Penasaran, ia ikut menengok picture yang di lihat Sowi.

"Kenapa emangnya??"
Gelombang di dahi Enting berkerut. Lewat update foto yang tertera di akun milik @PratamaAngga07, Angga pratama- senior tahun lalu yang baru tamat lulus memamerkan kedekatannya dengan Resky Amelia Pradipta-kaka kelas mereka yang menempati kelas XII. Wajah Angga sangat tampan dan Resky cantik menawan, Pasangan yang serasi. Lalu apanya harus di kasihani dari sosok Resky?

Sowi mendengus nyinyir.

"Lo tau kan ting,, ka Angga orangnya arogant full?? Misalnya gue di posisi kak Resky mana mau gue dekat-dekat dia, yang ada gue suka makan hati"
Komentar Sowi. Dia cewek yang kurang berselera untuk tertarik dengan cowok berkarakter Sombong. Biasanya orang yang mempunyai sifat seperti itu, perkataannya sering kali seenaknya menyinggung perasaan orang-orang dan tentu sangat menyebalkan. Contohnya Angga Pratama. Meski di balik itu paras wajahnya telah di akui se-seantero sekolah ini, orang-orang mengatakan dia pangeran super tampan yang kesasar di permukaan bumi.

"Itu sih penilaian kamu. Mereka berdua cocok! kamu gak tau apa-apa wi tentang kak Angga, aku akui dia orangnya sombong, kayak cowok sono"
Kening Enting menyudutkan Rasya, duduk di bangku ke tiga barisan bagian paling kanan mereka.

"Tapi kalau kak Angga sudah bertemu dengan kak Resky, sikap perhatiannya bikin cewek-cewek iri lihatnya"
Lanjutnya berdecak kagum. Sowi memutar kedua bola matanya. Tidak hanya teman-temannya Enting juga terperangkap 'alay' mengagumi Angga.

"Ohhh..."
Tanggap Sowi mengabaikan pujian itu.

"Oh doang?? Isshh dasar.."
Enting mengepalkan tangannya gemas ingin menjitak kepala Sowi, namun ia urungkan. Rasanya Enting buang-buang tenaga mencampuri tangannya untuk membuat Sowi sadar. Sebab ia tau, Sowi cewek yang keras dengan tekad pendirian pendapatnya.

"Dasar apa?"

"Dasar sok kecantikan"

"Gue udah cantik dari rahim"

"Idihh.. kepedean! Ngatain orang sombong, padahal dia gak ngaca"

Adu pendapat yang tercipta antara Sowi dan Enting, terhenti ketika Defo dan Boby membalikkan badan di depan mereka. Pandangan Sowi bertemu dengan mata Defo, tetapi sesaat Sowi diluan memutuskan kontak mata itu ke titik lain.

Sejak kemarin sebenarnya Defo ingin sekali menyapa Sowi. Melihat tingkah Sowi yang terkesan lain-lain, menurunkan keberaniannya untuk coba berinteraksi. Sudah banyak cewek yang Defo hadapi, tapi mengapa Sowi sebegitu susah mendorong dirinya bergerak maju.

"Duh.. gue kebelet, gue ke Toilet dulu"
Sowi pamit sebentar ke Enting. Ia berdiri menuju pintu kelas sambil membuang nafasnya tidak beraturan. Alasannya pergi ke toilet hanya lah pelampiasan agar dirinya tidak tertangkap basah kalau ia salah tingkah di perhatikan intens oleh Defo dan Boby, akibat pertengkaran kecilnya dengan Enting. Sial..sial.. ini semua gara-gara Enting yang pandai memancing keributan.

Second ChoiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang