Lembaran 6

46 2 0
                                    

Luka yang disembuhkan oleh Hiburan

Mata Enting bengkak. Bagian pelopaknya membesar nampak orang habis menangis. Datang ke sekolah jiwa keceriaan yang di miliki Enting sebagian hilang. Kurang bersemangat, itu yang ada di pengamatan Sowi.

"Lo nangis semalam??"
Sowi menyipitkan matanya mengintograsi Enting. Sowi tidak akan bisa menahan diri untuk diam jika sedikit saja ada perubahan yang mudah menganggu dari Enting.

Kosentrasi bacaan kalimat demi kalimat paragraf buku terpecah karena pertanyaan Sowi. Bibir Enting bungkam. Otaknya tercegat memikirkan jawaban mana yang tepat. Kalau Enting menceritakan peristiwa semalam, tentu Sowi akan marah hebat. Dia tidak segan-segan mendatangi Fero atas kelakuannya yang keterlaluan 'tidak menganggap Enting bagian dari adik kandungnya sendiri'. Positif thinking yang di tanamkan mereka berdua selama ini ternyata salah besar. Kenyataannya Fero tidak menyanginya.

Sowi adalah orang yang nekad bila rada emosinya naik terpancing. Tidak...tidak.. Enting tidak boleh memberitahu sebenarnya.

"Nggak papah wi, aku baik-baik aja"
Enting tetap melanjutkan kegiatan membacanya pada buku cetak tebal Biologi, terlihat jelas dari luar cover nya.

"Nggak mau cerita ke gue??"

"Nanti misalnya aku cerita, kamu ketawa lagi dengar alasannya"
Enting memaksakan senyumannya mengelabui Sowi.

"Cerita aja, janji gue gak bakal ketawa"
Sowi mengangkat jari telunjuk dan tengahnya berbentuk 'V'.

Enting memandang lurus wajah Sowi yang telah serius mendengarkannya. Sesaat ia hening, meliarkan matanya ke tolak lain—mencari alasan logis—, tidak lama ia kembali tersenyum beranjak bicara secara empat mata.

"Semalam aku nangis karena EXO tahun ini belum comeback-comeback.. aku kangen dengan mereka. BTS udah punya new song, Viewers nya gila parah, ichart nomor 1, belum lagi Albumnya meledak, aish.. ngelihat kemajuan Army seperti ini bisa membahayakan bias aku wi,, EXO kapan muncul? Aku gak mau idolaku sampai tenggelam kayak Super Junior"
Bergabung dalam fandom EXO-L indonesia, di manfaatkan Enting sebagai pengutaraan penyebab kesedihannya. Enting berpura-pura kesal.

Jika cerita itu telah disampaikan selayaknya Sowi tertawa ngakak sakin berlebihannya sifat Enting sebagai fans fanatik Kpopers. Namun harapan tidak sesuai rencana. Sowi malah menunjukkan raut bingung mendalami ekspresi yang di taburkan sahabatnya.

"Gak.. lucu yah??"
Enting menunduk sambil meringis. Ia berbalik haluan mengoneksikan pandangannya ke buku cetak tadi, mengambilnya di atas meja.

"Lo punya mata yang bagus, dari mata lo orang sudah tau tentang suasana hati yang lo alami"

Sowi menyapu bahu sahabatnya dengan kelima jari lembutnya.
"Kebohongan gak bisa lo sembunyiin ting! mata lo telah mencerminkan kesedihan yang gak ingin lo tuangkan"

Perkataan Sowi sangat tepat sasaran. Enting tidak bisa mengelak dengan mengambil lelucon garing maka Sowi percaya. Usahanya terbuang sia-sia apalagi orang yang di hadapinya sekarang adalah orang terdekat dalam hidup Enting. Seketika pandangannya kabur, air bening mengumpul di bola mata indahnya.

"Jangan memendam masalah sendiri. Banyak orang yang mau peduli dengarin lo, terutama gue!"

Terharu atas penuturan yang terlontar oleh ucapan Sowi, Enting menyandarkan kepalanya di bahu empuk Sowi sambil terisak pelan. Ia bersyukur mendapatkan orang pengertian dan setulus dia. Tidak sedikit di luar sana Enting mengenali orang-orang di jadikannya teman, tetapi jarang atau bahkan langkah ada sejenis watak orang seperti Sowi.

Di pintu kelas Defo tersenyum simpul menyaksikan pemandangan dua bersahabat itu saling menyayangi. Bagi Defo Sowi dan Enting ialah gadis menarik, daya pikat mereka berhasil ampuh mencuri perhatiannya. Dari mereka Defo banyak mengambil pelajaran 'pertemanan tidak cukup mengandalkan keseringan dalam pertemuan tapi juga keterbukaan ketika berbagi kendala, baik itu hal kecil maupun hal besar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Second ChoiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang