Asiknya Membunuh

35 5 0
                                    

NAMA LENGKAP: Rizal Raenaldi K
NAMA PENA: RAENARA
JUDUL CERPEN: Asiknya membunuh
AKUN WP: RAENARA1412

Kemunafikan dunia telah Anjas rasakan, saat itu tawanya bukan lagi menunjukkan tawa kebahagiaan namun tawa yang haus akan darah bercucuran di sekitar wajahnya.

Malam semakin larut, Dunia menggelap Anjas beraksi dengan seringai mengerikannya.

"Waktunya beraksi!" Kata Anjas menyeringai kesenangan.

Dua pemuda sedang berjalan di trotoar, melihat hal itu Anjas mengikuti pemuda tersebut, tanpa banyak bacot Anjas berlari dengan sebuah pisau genggaman yang sering ia kenakan.

"Ahhh, darah kalian begitu nikmat", Anjas menusuk dari belakang salah satu pemuda tersebut dan menjilat pisau yang berlumuran darah.
"Si-siapa kamu?" Pemuda yang satunya terkaget dan ketakutan sehingga terjatuh melihat Anjas dengan seringainya.

Pemuda tersebut berhasil melarikan diri namun Anjas tetap mengejar.
"Mau ke mana kau, Hah?!" Anjas dengan seringainya.
"To-tolong!!! tolong!!!" pemuda tersebut lari dengan sekuat tenaga.
"Heeei, jangan lari kamu!! Aku hanya ingin menikmati merahnya darah mu", Anjas mengejar dengan seringainya.

Pemuda tersebut terjatuh akibat batu yang menjanggal kakinya dan keseleo.

"mau ke mana kau, hah!!!" anjas dengan pisau di lengannya yang dia lemparkan secara bergantian ketangan kanan dan kirinya.

"Aaaaahhhhhhh!!!!"

Keesokan harinya, Polisi mendapatkan dua jasad terkapar tak bernyawa, di sudut-sudut kota.

"Periksa keadaannya dan cari sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk", Komandan Reza.
"baik, komandan!"

Penyelidikan polisi berhasil menemukan petunjuk namun petunjuk itu sangatlah sulit untuk dipecahkan, terdapat tanda dari korban di leher bagian bawah kalau pembunuh itu adalah pembunuh yang membunuh 4 korban kemarin.

"Heh! Rasakan itu polisi tak tahu diuntung" anjas di hadapan tv menonton dengan seringainya.

Anjas adalah seorang Mahasiswa di Universitas Terkenal, yang mengganjal Pikirannya adalah kematian kekasihnya yang sangat dia sayangi dikarenakan tindakan polisi yang acuh tak acuh terhadap pemerkosaan, penculikan dan pembunuhan.

Komandan Reza sebagai komandan baru di kota telah bertindak dengan sigap.

Anjas bergegas ke kampusnya mengenakan jacket yang memiliki tudung.

Sesampai di kampus Anjas menuju ke loker miliknya, kemudian Tyson dengan sengaja mendorong dengan kuat pintu loker Anjas sehingga mengenai mukanya.

Dua bulan yang lalu.

Zanda pacar Anjas sedang berjalan menuju ke rumahnya, namun dia di hadang oleh beberapa orang berandalan termasuk Tyson.

"Kamu mau ke mana cantik?" Tyson.

Zanda hanya melalui mereka namun Tyson dan kawan-kawan mengikuti, merasakan hal itu Zanda berlari dan terjatuh di pojokan jalan yang sunyi dan agak gelap.

Tyson dan kawan-kawan segera mengepung Zanda.
"Pegang dia!" perintah Tyson sambil membuka celananya.

Zanda tidak bisa berbuat apa-apa kekuatan ke empat laki-laki itu sangat kuat.

Zanda di perkosa oleh Tyson dan teman-temannya secara bergilir karena tidak ingin ketahuan Tyson membunuh Zanda.

Saat itu pihak kepolisian acuh tak acuh karena komandan yang menempati kota menerima uang sogok sehingga kasus Zanda dikatakan bunuh diri.

Saat itu Anjas benar-benar syok berat karena Anjas tahu komandan polisi di kotanya bisa di permainkan dengan uang.

Dua hari kematian Zanda, Anjas segera mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada kekasihnya.

Cerpen KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang