"Apa yang harus aku lakukan saat hati dan pikiran sudah tidak sejalan? Hatiku terpecah belah. Sudah terlalu jauh untuk kembali dan aku terlalu takut untuk menjalaninya."
***
Crybaby Jun.
Mereka benar, badannya memang besar dan sedikit berisi, namun air matanya mudah sekali keluar dan itu akan menghabiskan banyak waktu hingga ia merasa lebih baik.Seperti saat ini, sudah satu jam lebih ia menangis didepan kaca besar. Sepertinya ia memilih tempat yang salah untuk beristirahat. Dorm Ukiss yang setiap sudutnya justru semakin mengingatkan dirinya dengan Donghyun. Pria yang selama ini ia maki dalam hatinya dan menjadi pusat pelampiasannya atas semua yang sudah terjadi.
Jun menyalahkan takdir yang sudah mempertemukan kembali ia dengan Donghyun. Dan dia pun menyalahkan Donghyun yang sudah mengajaknya untuk terlibat dalam sebuah hubungan yang sebenarnya tidak sama sekali ia sesali.
Jun hanya frustasi, ia marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa berbuat apa-apa dan berakhir menyalahi kekasihnya. Meski ia tahu, Donghyun pasti akan semakin terluka.
Jun meremas dadanya, dimana tempat jantungnya berdetak kini terasa sangat sakit. Ia tahu, ia pun merasakan sakit saat mulutnya terus menyalahkan Donghyun.
. . .Seperti mayat hidup, Donghyun merasa sangat kehilangan saat Jun memutuskan komunikasi dengannya. Tidak seperti dulu yang setiap saat menelpon atau mengiriminya pesan, kini nomor Jun sudah susah untuk dihubungi. Donghyun hanya mengandalkan Kwangsuk dan Hansol untuk mengetahui keadaan Jun.
Ia menghela napas, kedua matanya terus memandang kue coklat yang ia letakkan diatas piring. Kue coklat itu yang selalu mengingatkannya kepada Jun.
Dadanya berdetak dengan menyakitkan.
Apa yang harus aku lakukan?
Tidak dapat dipungkiri, ia jadi sering menangis karena merindukan Jun. Kekasihnya yang sangat ia cintai. Ia selalu berharap agar Jun datang menemuinya dan tidak lagi menghindarinya seperti ini.
Sudah cukup tersiksa ia dibuatnya, ia sudah tidak sanggup jika harus kehilangan Jun karena sudah terlalu besar pengaruh Jun dihidupnya.
. . .
[Donghun POV]
Sesuai dengan harapanku, Jun datang sore itu dengan kondisi yang sama kacaunya denganku. Ia terus berdiri diluar meski sudah berulang kali ku ajak masuk.
Tidak ada kata yang keluar, hanya sepasang matanya yang terus menatapku dengan sendu. Saat dipelukpun Jun hanya diam. Bibir bervolumenya bergetar seperti ingin mengatakan sesuatu namun terlihat ragu.
Tiba-tiba aku merasakan firasat buruk.
Tidak!
Air mata ini mulai kembali turun saat menebak apa yang akan keluar dari bibirnya.
Tidak! Tidak boleh, jangan ucapkan kata-kata itu sekarang!
Kau pergi sebentar saja aku tidak sanggup, tolong jangan katakan.Hatiku sakit, dadaku sakit.
Apa semua ini salahku?
Tolong jangan ucapkan itu sekarang."Hyung, lebih baik kita putus"
"Mulai hari ini, hubungan kita berakhir"Aku terus menggelengkan kepala.
"Hubungan kita tidak bisa diteruskan, kita akhiri saja hyung"
Tidak. Aku tidak mau! Jangan katakan, Kumohon. Aku sakit, Jun!.
"Hyung, lebih baik kita--"
"TIDAK! Jangan buka mulutmu, jangan ucapkan apapun selain kau merindukanku!-aku mencintaimu Jun, sampai mati aku akan mencintaimu, bagaimana bisa kau tega membunuhku dengan kata-kata perpisahan. Jangan katakan! tolong jangan pernah tinggalkan aku lagi, kumohon"
. . . . .
Seperti tertusuk belati tak kasatmata, hatinya terluka sangat dalam saat melihat sebegitu frustasinya seorang Kim Donghyun. Layaknya dejavu, adegan tadi seperti menariknya kembali ke masa lalu. Ibunya menangis ketakutan saat ayahnya ingin memutuskan untuk bercerai.
Tidak tahu apa yang harus dilakukan, Jun hanya memeluk Donghyun secara refleks, sama seperti yang ia lakukan kepada ibunya saat itu. Hatinya mencelos, tangisan Donghyun membuat rasa bersalahnya semakin besar.
Donghyun menariknya kedalam dan disana tangisan Jun pun pecah, Jun memeluknya sangat erat dan disaat itu Donghyun pu mengaku kalau ia sudan mengetahui semuanya.
"Karena aku sudah mengetahui semuanya, aku tidak akan membuatmu tersiksa sendirian lagi, kita jalani bersama dan aku akan berbicara dengan Soohyun nanti. Jadi, mulai saat ini jangan mencoba untuk menghindariku lagi.
Jangan mengambil keputusan sendiri, dihubungan ini bukan hanya kau yang menjalaninya tapi juga aku, kita harus menjalaninya bersama-sama disaat suka maupun duka.
Untuk kemajuan hubungan kita, sesibuk apapun kita nanti, mari luangkan waktu sejam dalam satu minggu untuk berbicara tentang kau dan aku, kau mengerti kan? ."Jun benar-benar merasa bodoh dan egois, ia menyesal dan marah karena tidak bisa melakukan apapun, kedua pipinya semakin basah saat pelukan keduanya semakin mengerat.
Biarkan mereka berpelukan untuk beberapa saat, saling memberi ketenangan dan berbicara dari hati ke hati. Hari-hari terasa berat saat mereka lewati sendirian. Kini, mereka sudah mengulang janji untuk tidak meninggalkan satu sama lain lagi dan akan terus saling menjaga perasaan masing-masing.
"Im sorry hyung and I love you"
"I love you more, darling". . .
Hahhhhhh
Entahlah ya, ini alur cerita mau ngalir kemana :"
Huli 😍😙Jangan lupa buat baca cerita terbaruku "Jealous"
Thank you 🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Montshell Couple
Fanfiction2/01/19 #67 UNB #74 THE UNIT #865 JUN #160 DONGHYUN Cinlok di acara The Unit !!!! Donghyun & Jun yang diam - diam saling menyukai.