5 (A day with mr. Oh)

640 62 15
                                    

Happy reading and sorry for typo

**********************

Perempuan akan cenderung menurut jika diberikan tawaran menggiurkan. Salah satunya adalah salon. Oh Tuhan, rasanya aku sudah lama sekali tak pernah memanjakan diriku. Lihat saja  sekarang, wajahku semakin kusam, kulit tanganku juga semakin kasar karena detergen sialan.

Intinya sudah tidak ada waktu untuk merawat diriku sendiri. Oh Kim Yerim yang malang.

Tapi, apakah penawaran Sehun benar benar untukku? Atau hanya bualan saja?

Akan kupastikan sendiri

"Kau yakin memberikanku bonus untuk pergi ke salon boss?"

"Kau pikir?"

"Kupikir kau bercanda"

"Bodoh"

Yakk dia mengataiku bodoh, dasar jelmaan setan

"Ya aku memang bodoh"

"Tentu saja. Seorang Oh Sehun tidak akan berbohong. Sekarang kau siap siap, ayo kita pergi"

"Ne"

Akupun bergegas dan bersiap untuk menemani bossku mencari hewan peliharaan. Aku mau karena dia mengiming imingiku dengan perawatan gratis. Mana mungkin dapat kutolak.

Akupun memakai dress berbahan kaos dan sepatu sport agar nyaman saat berjalan jalan dengan mr. Moody ini.

"Kau sudah siap?" tanyanya menelisik dan menilai penampilanku

"Ya aku sudah siap"

"tumben dia cantik" ucapnya lirih namun bisa terdengar di telinga ku

Akupun tersipu atas ucapan kulkas berjalan ini. Walau sedikit tak terdengar, namun aku pura pura tidak dengar. Bisa kacau jika biji ketumbar ini marah marah karena aku yang kegeeran.

"Ayo kita pergi" ucapnya lagi

Akupun mengangguk dan mengikuti langkahnya menuju ke arah mobil.

Selama di perjalanan kami hanya berdiam diri karena jujur aku tak mau memulai percakapan dengan pria berhati valak ini.

Jadi aku hanya menikmati jalan raya. Tapi yang membuat aku heran, kenapa pria bernama Oh Sehun ini percaya diri pergi dengan tanpa adanya penyamaran. Apa dia tidak takut jika diikuti paparazi dan berakhir... Tidak, aku tidak mau dirumorkan berkencan dengan jelmaan anak ayam ini.

Lagi pula dia pasti juga tidak mau jika di gosipkan dengan gadis pendek sepertiku, haha.

Saat kami memang saling berdiam, tiba tiba suara berat itu datang padaku, "Kau tidak memakai parfum?"

Heii, pria ini lancang sekali. Kenapa dia tahu jika aku tak memakai wewangian itu.

Bukan karena aku jorok, namun aku belum bercerita jika aku anti memakai parfum. Karena apa? Karena badanku alergi jika disemproti parfum. Entah menjijikkan atau bagaimana, badan mulusku ini akan gatal gatal jika terkena benda yang bernama parfum. Namun jika hanya menggunakan handbody atau sunblock, itu tidak apa apa bagiku.

"Apa aku bau boss?"

"Tidak juga"

"Kenapa boss menanyai tentang parfum padaku?"

"Ya karena kau seperti tidak memakainya"

"Maaf, aku alergi parfum"

"oh" jawaban macam apa itu

"Padahal aku berniat membelikanmu parfum" kena setan baik apa dia ini

"tidak perlu, karena tidak akan kupakai"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang