First.

376 61 1
                                    

Jeon Jungkook adalah seorang lelaki yang sejak kecil selalu diajari segala macam bela diri oleh Ayahnya—entah karena apa, sampai sekarang Jungkook tak pernah tahu. Ia hanya tinggal bersama Ayahnya, tanpa mengetahui dimana keberadaan Ibunya. Setiap ia bertanya pada Ayahnya, Ayahnya akan menjawab.

"Ibu sedang dalam perjalanan jauh, doakan saja ia akan segera kembali,"

Jungkook yang tahu jelas wajah Ibunya dari semua foto pemberian Ayahnya saat beranjak remaja melihat sosok itu. Sesosok wanita yang wajahnya sama persis dengan semua foto yang selalu ia simpan aman dalam dompetnya. Bahkan senyum manis dan bahagia yang sama, namun tangannya menggandeng tangan anak kecil asing, dan senyuman itu bukan ditujukan padanya—tapi keluarganya yang baru.

Yang membuat Jungkook yakin wanita itu adalah Ibunya saat ia menampakkan diri didepan wanita itu. Wanita itu sempat menatap Jungkook dengan wajah terkejut beberapa detik—sebelum kemudian berpura-pura tak mengenalinya. Jungkook sangat yakin pandangan mereka sempat bertemu. Setelah itu, ia tak lagi mengharapkan sebuah pelukan hangat dari Ibu, meski ia masih menyimpan foto wanita itu dalam dompetnya.

Setelah lulus SMA, Jungkook tak melanjutkan pendidikannya lagi—karena masalah dana dan dirinya yang tak terlalu pintar. Ayahnya pun memiliki kanker paru-paru yang sudah cukup parah dan untuk operasi membutuhkan biaya yang sangat besar. Maka, Jungkook harus menghabiskan waktunya untuk bekerja disaat remaja menjelang dewasanya.

Namun, mencari pekerjaan itu tak semudah yang kebanyakan orang pikirkan, terlebih Jungkook tidak menjalani pendidikan yang cukup bagus. Sampai akhirnya seseorang melihat bakat bela diri Jungkook yang sangat menarik perhatiannya, menawarkan Jungkook untuk bekerja padanya sebagai pembunuh bayaran—yang gajinya dapat membiayai operasi Ayahnya dalam sekejab.

Jungkook yang selalu diajarkan hal baik dan disiplin oleh Ayahnya tentu memerlukan waktu untuk memikirkannya—semua orang tentunya begitu. Pikirannya begitu kacau, terlebih setelah melihat kondisi Ayahnya yang semakin parah namun dokter tak akan memulai operasi jika ia tidak memiliki biaya bahkan setengahnya. Akhirnya, Jungkook menerima pekerjaan mengerikan itu. Dan menerima nama samaran untuknya menjalankan pekerjaan itu, Nighthound.

Membunuh lelaki muda, membunuh lelaki tua, membunuh wanita muda. Darah mengalir deras, darah mengotori sebagian pakaiannya, tangannya bergetar hebat namun terus berusaha keras.

Jungkook yang awalnya merasa pekerjaan itu begitu berat, semakin terbiasa, ia selalu berpikir semua ini demi Ayahnya. Demi mengembalikan semangat dan senyum Ayahnya kembali, mendapat bentakan Ayahnya lagi seperti dulu. Sampai akhirnya ia mendapatkan uang tersebut.

Lelaki muda itu tentunya sangat senang, dan tanpa ragu lagi meminta Ayahnya untuk segera ditangani dengan operasi yang paling bagus. Jungkook menunggu sepanjang operasinya berjalan, sembari menyemprotkan parfum terus memastikan aroma darah di tubuhnya sudah benar-benar tak tercium.

Namun, tak selamanya hidup berjalan mulus, dokter itu menggelengkan kepala pada Jungkook yang menantikan hasilnya. Kanker Ayahnya sudah terlalu parah untuk diangkat hingga akhirnya tak dapat diselamatkan lagi.

Tentunya Jungkook mengalami rasa putus asa luar biasa. Ayahnya adalah satu-satunya yang ia miliki di dunia ini, keluarga besarnya tak pernah menganggap mereka berdua—karena Jungkook memang lahir di luar pernikahan. Air matanya terus mengalir sembari kakinya melangkah tanpa arah, ia bahkan tak sanggup mengusap air matanya dengan tangannya sendiri. Tangan itu sudah membunuh manusia-manusia yang bahkan tidak ia kenal, ia tidak tahu apakah jahat atau baik, hanya demi uang yang berujung tak berguna apa-apa baginya.

"Setelah kau masuk ke dalam kegelapan, takkan ada lagi jalan keluar, Nighthound,"

Dan begitulah kisah bagaimana Jungkook menjalani hidupnya dengan pekerjaannya tanpa merasakan segala emosi sedikitpun sekarang. Toh, ia tidak memiliki apa-apa yang berarti atau untuk diperjuangkan lagi. Terlebih ia sudah membenci dirinya sendiri.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang