30

2.3K 193 46
                                    

Annyeong haseyo

JUNGKIHYUN
Kembali~

-chapter akhir-
Vote dan Komen dari kalian menunjukkan apresiasi untuk karangan penulis.

Happy reading

♥️

Cuit~ cuit~ cuit~

Suara burung yang riuh membuat sepasang mata perlahan terbuka.

Lisa terbangun dan mengedarkan pandangan sekeliling ruangan. Dia nampak linglung menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Setelah ia yakin bahwa ruangan ini adalah kamarnya, ia pun beranjak duduk dengan beralaskan bantal dipunggungnya.

'Hah~ (menghela nafas panjang) Rasanya ada yang mengganjal' batin Lisa sembari meraba dadanya yang terasa sesak.

Perlahan gadis itu turun dari ranjang berjalan menuju balkon kamar. Ia menatap lekat tirai putih berenda yang terpasang pada jendela kamarnya seakan ada perasaan familiar disana dan hal itu membuat Lisa semakin gelisah tanpa sebab.

Kemudian tatapan gadis itu beralih pada telapak tangan kirinya, ia merasa heran karena disana terdapat coretan bolpoin hitam yang bahkan tidak ingat kapan itu dibuat.

"Huh.. apa ini.. M-a-r-k? Ini k? Atau t?" Lisa mencoba mengeja coretan itu, lantas meraba pipinya yang tiba-tiba basah.

"Gue kenapa?" Sembari menyeka air matanya.

Tok tok tok
"Nyet.. mas masuk ya?"

Ceklek

Lisa menoleh dan menghampiri Yuta.

"Kenapa nangis?" Tanya Yuta cemas

"Ga tau juga" Lisa menggeleng

Seluruh keluarga Lisa dibuat khawatir oleh kondisinya. Bahkan terlalu khawatir hingga membuat tekanan darah mamah Lisa kembali tinggi dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Kini tinggal lah Yuta yang diharuskan menjaga sang adik dirumah.

Karena malam kemarin.. Lisa terus menerus menggumamkan nama Ten meskipun dengan mata terpejam.

Flashback on

"Ten.. gue ga mau lupain lo! Lo harus tau itu!" Teriak Lisa ketika mobil yg dikendarai Ten melaju meninggalkan kompleks.

Ten tetap menginjak gas dengan mata berkaca-kaca. Dia berkali-kali menatap spion mobil demi melihat kekasihnya untuk yang terakhir kali. Karena hanya itulah yang bisa ia lakukan saat ini.

Ten merasa hatinya tercabik-cabik hingga ia sendiri kesulitan untuk menangis.

Jujur saja hatinya terasa sangat sakit melihat gadis yang disayanginya menangis untuk kesekian kalinya. Dan itu semua karena dirinya.

"Sunshine, sorry.. gu-gue, gamau ninggalin lo. Tapi gue terpaksa. Maafin gue.. sekali lagi..
Ma-afin gu-e, setelah ini semua akan baik-baik aja, percayalah.." ucap Ten lirih

Lisa masih mengejar Ten, meskipun mobil yang dikendarai pemuda itu telah lenyap di ujung jalan.

"MARTIEN PAMUNGKAS, tunggu!"

3

2

1

Dan.. tik ( seakan ada yang menghentikan waktu ) lisa berdiri ditempatnya semua benda berhenti bergerak.

10;Tender Love X TenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang