Chi

8 1 0
                                    

Setelah putus. Gue lebih sering kumpul sama temen temen gue . Dan gue sama sekali gak mikirin yang namanya cowok. Lagi.

"nah gini donggg. Bersyukur banget sih gue. Akhirnya lu putus sama vino." kata audrey.

Audrey
Dia adalah anak IPA-C. Audrey juga sahabat gw. Audrey ini tipikal anak yang tomboy, asik, tapi kalo udah ada hubungan sama cowok. Dia bisa jadi cewek juga lho ;v. Oke itulah audrey. Now, back to the story.

"wkwkw alhamdulillah lah ya. Gw juga lega udah putus. Akhirnya gw bisa kumpul bareng kalian lagi." jawabku.

"hahaha, yayalahh. Gile kali lu pacaran ama dia terus ya. Dia selalu ngatur loh. Awalnya aja baik, tapi lama lama bikin lu tertekan tau gak. Lu jadi gabisa habisin waktu sama temen temen lu sendiri." omel aliya.

*yang jalanin selama ini gw kenapa dia kaya emosi banget yak:v* . Kata gw dalam hati.

"ahh udah udah yak. Gausah dibahas. Yang berlalu biarlah berlalu. Yang penting sekarang aku udah lepas dari vino." kataku menenangkan aliya.

Selama sebulan gue udah banyak banget ngabisin waktu sama sahabat sahabat gw. Dan tanpa sadar, selama sebulan itu, gw juga lagi deket sama cowok. Awalnya, gw sama dia sih emang bener bener kaya real friend aja. Dia perhatian, baik, selalu bikin gw ketawa. Dan sampai lama lama gw nyaman sama dia :(

Gw pernah ngerasa takut ketika gw udah mulai nyaman sama seseorang. Dan gw berniat untuk nyimpen perasaan itu "sendiri" .

🌹🌹

13.00 siang

Siang itu, di kamar.

"setelah sekian lama:'), kutemukan orang yang dapat mengutuhkan kembali perasaanku yang hancur. Mengembalikan senyuman manis yang hilang entah kemana perginya.
Namun, akankah benar ia orangnya? Ataukah perasaanku saja yang mencintainya lalu bertepuk sebelah tangan." kataku sambil becermin.

"Aku sudah lelah untuk tersakiti. Hati ini terasa rapuh bagaikan kepingan bangkai pesawat yang terjatuh di atas gunung. Bahkan akupun tak mengerti apakah kepingan itu dapat dipersatukan kembali, atau tidak? Atau mungkin, tidak dapat diketahui keberadaannya." kali ini, air mataku mulai menetes.

Terus menetes dan menetes.
Sampai akhirnya aku tertidur pulas, dan . .

🌹🌹

Sore hari, 17.00

Gue terbangun dari tidur.

Tak lama, gw membuka hp. Like usually, buka instagram, whatsapp, line, dll lah ya.

Pas gue buka story, banyak tuh anak anak yang lagi opprom. So ya, karena gw gabut jadi gw ikutan opprom.

Setelah beberapa menit gw nge promotin ig anak anak, si dia minta promote :).

Okokok gw tau kalian pasti nanya "dia siapa sih dia siapa sih". Ok jadi. Namanya.

Putra
Dialah anak yang selama ini gw ceritain.
Anak IPS. Manis, dan begitulah :v

"Sel. Gw promotin" katanya.

"yadah." kataku.

Nama gw emang seila. Tapi karena manggil sei gak enak, so anak anak biasanya manggil gw "sel".

Ok

Setelah gw promotin dia.

"thx ya"
"❤"

Putra ngirim love ke gw :), dan itu pertama kalinya gw dikirimin love sama dia.

But, karena gw gamau baper dulu lah ya. Gw anggap itu biasa aja. Dan gw bales kiriman love nya. Especially karena gue ngehargain dia.

"urwell"
"❤"
Jawabku.

Hi fren!
Don't forget to Votes! And Comment!
Baca terus ya!
Love y'all ❤









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Smiling On Sadness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang