Namjoon yang baru akan melangkahkan kaki ke dalam rumah, tertegun karena Seokjin menubrukkan dirinya. Memeluk badan kokoh suaminya erat. Namjoon tahu, kalau Seokjin begini berarti ada sesuatu yang sudah terjadi. Yang meresahkan hatinya."Sayang?" Seokjin menatap mata pria yang lebih tinggi darinya, senyum terpatri di wajah Seokjin membuat Namjoon bingung.
"Menurutmu Taehyung akan baik-baik saja kan?" Setelah Taehyung membawa pergi anaknya, Seokjin bergegas memberi tahu suaminya soal Taehyung. Seokjin hanya terlalu sayang terhadap adik satu-satunya itu. Takutnya Taehyung yang dulu akan kembali, Taehyung dalam masa terpuruk.
"Taehyung akan baik-baik saja, selalu." Seokjin menyembunyikan kepalanya ke arah ceruk leher suaminya, menghirup napas dalam-dalam di sana. Namjoon hanya bisa mengecupi kepala Seokjin, tangannya bertugas untuk mengusap-usap punggung orang yang disayanginya itu.
"Aku tahu Taehyung masih sangat mencintai Jungkook, terlihat dari cara dia membicarakannya." Namjoon menambahkan apa yang sudah dibicarakan, setiap kali Namjoon mengajak Taehyung untuk sekedar minum teh disore hari dan menyinggung soal Jungkook, Iris mata Taehyung berubah menjadi besar, itu tidak mengejutkan bagi Namjoon.
"Em, tapi aku kesal karena dia tidak mau menceritakan semuanya. Anak itu." Namjoon terkekeh, kepalanya melirik ke arah kamar anaknya. Rindu setelah lelah bekerja.
"Taehyung hanya sedang menjaga hatinya, kau tau? Dia hanya tidak ingin Jungkook yang kini ada nanti harus pergi lagi dari genggamannya." Seokjin mengangguk-anggukan kepalanya yang masih di posisi yang sama seperti tadi.
"Appa!" Hingga pelukan Seokjin terlepas, karena suara teriakan girang dari anaknya terdengar menggemaskan. Eunwoo menarik celana bahan yang Namjoon pakai, ingin dibawa ke dalam pangkuan.
"Kau merindukan appa?"
"Aku tidak, tadi samchon mengajakku membeli permen kapas." Namjoon memalingkan wajah dari sang anak yang masih berada di dalam gendongan, berpura-pura merajuk karena Eunwoo tidak merindukannya selama ia bekerja.
Seokjin yang sedang sibuk melihat interaksi antar ayah dan anak itu harus berhenti karena suara bel mengharuskannya untuk membuka pintu. Yang berdiri di hadapannya sekarang membuat Seokjin mau tidak mau tersenyum. Pria bergigi kelinci itu juga tidak bisa menahan senyumnya.
"Jungkook? Kau tau rumahku?" Jungkook membungkukkan badannya, senyumnya tidak pernah pudar saat Seokjin memeluk tubuhnya. Oh Jungkook hanya bisa membayangkan bahwa yang sedang memeluknya ini adalah Taehyung.
"Maaf mengganggu malam-malam hyung." Seokjin mempersilahkan Jungkook masuk, menampilkan Namjoon dan juga Eunwoo dalam gendongan. Namjoon yang membeku, sedetik kemudian tersenyum, Taehyung seharusnya berada di rumahnya sekarang.
"Apa kabar Jungkook? Wah lihat calonnya Taehyung samchon bertandang," Eunwoo yang memang sudah bertemu dengan Jungkook di taman siang tadi hanya bisa melambaikan tangannya lalu membungkukkan badannya, walaupun sedikit kesusahan karena tangan kirinya masih memegang leher belakang ayahnya.
"Aku baik hyung, em Jin hyung aku boleh meminta tolong?" Seokjin yang masih memperhatikan Jungkook mengernyit, lalu mengangguk semangat. Mendekatkan dirinya pada Jungkook. Namjoon berpikir ia tidak bisa ikut campur soal ini, jadi dia mengajak sang anak ke kamar untuk melanjutkan cerita hari ini.
"Kau ingin aku menyuruh Taehyung kemari?"
"Ah ani hyung, aku hanya ingin meminta tolong. Tolong ajari aku memasak." Seokjin membolakan matanya, lalu tertawa karena ia pikir Jungkook hanya bercanda. Tidak ada kecanggungan, karena menurutnya Jungkook dan sang adik masih sama-sama saling mencintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel again | vkook✅
Short StoryHanya cerita sederhana tentang dua manusia yang dipertemukan kembali setelah lama memutuskan hubungan. Just 10 chapters straight with 1000 words/chap. Enjoy. Inspirasi; Mantan Terindah by Raisa