Chapter 7

6.8K 1K 14
                                    



Taehyung menepuk pipi Jungkook pelan, berbisik di telinga bahwa keduanya sudah sampai di depan apartemen milik pria bermarga Jeon tersebut. Taehyung merutuki diri, karena hanya dengan begini Jungkook sudah dipastikan tidak akan sadar. Taehyung kemudian melepas seatbelt yang ia pasangkan tadi untuk Jungkook.

Membawa Jungkook ke dalam gendongan, lalu kemudian mengubah strategi karena ternyata Jungkook tidak seringan kapas. Taehyung mengangkat Jungkook hingga pria itu tersimpan aman di atas punggung kokoh Taehyung.

"Jungkook? Bangun dulu sebentar, beri tahu aku lantai apartemen yang kau tinggali." Jungkook bergumam di bahu Taehyung, angka tiga yang bisa Taehyung tangkap.

"Em, kau tampan sekali. Tapi Taehyung lebih tampan." Akan seperti ini bila membiarkan Jungkook mabuk, meracau, mengeluarkan semua isi pikiran yang mungkin mengganggunya.

Jungkook menunjuk nomor 101 lalu memberi tahu isi password. Taehyung hanya mengangguk sabar, walaupun dirinya terus mengingatkan bahwa Jungkook mungkin memang bukanlah untuknya. Tentu, memang Taehyung sudah melakukan apa sampai bisa ditakdirkan dengan seseorang yang dipuja-puja banyak orang dari berbagai kalangan?

Taehyung membaringkan Jungkook di tempat tidur, membuka sepatu biru putih yang Jungkook pakai. Seharusnya yang ada di posisi Jungkook sekarang adalah dirinya, karena memang ia sudah berniat begitu.

Taehyung menyimpan sepatu Jungkook di rak sepatu dekat pintu masuk, lalu kembali ke arah tempat tidur. Mencari handuk dan wadah untuk diisi air hangat. Kemudian membuka satu persatu kancing kemeja garis-garis biru yang Jungkook pakai, berhenti ketika tangannya hendak membuka kancing celana jeans Jungkook.

"Ah terimakasih, kau mau tahu sesuatu? Taehyung juga akan memperlakukanku seperti ini ketika aku mabuk. Lalu menemaniku tidur sampai akhirnya ia harus pergi ke kampus." Taehyung mencoba untuk tidak menanggapi apa yang sedang Jungkook bicarakan, bukankah orang yang sedang dibawah pengaruh alkohol akan berkata jujur?

"Oh! Tapi aku juga pacar yang baik, kalau ia mabuk aku akan mengajaknya bercinta." Kali ini kekehan keluar dari mulut Taehyung yang sedari tadi ia tutup rapat-rapat.

Jungkook sudah mengenakan piyama warna biru langit bercorak bintang, Taehyung bersyukur pria imut itu tidak meracau lagi. Terdengar dengkuran halus yang keluar dari mulutnya. Yang Taehyung bisa lakukan hanya menatap lekat-lekat orang yang sudah ia selimuti sampai dada.

Memgecup kening Jungkook dua kali, membiarkan protes di otaknya yang menggebu-gebu. Otaknya kembali berteriak "bodoh" pada dirinya, sedangkan hati berbanding terbalik.

"Ah, apa aku dilahirkan hanya untuk memujamu? Wah, aku tidak keberatan Jungkookie." Taehyung terkekeh, tangannya menyisir rambut hitam legam Jungkook perlahan.

"Selamat malam, my forever beauty." Mematikan saklar lampu, lalu berjalan ke arah sofa dimana ada tv yang bisa Taehyung nikmati acaranya. Tangannya sibuk mengganti chanel, sampai dering ponsel Jungkook menghentikan aksi Taehyung.

"Kita harus bicara, kau baik-baik saja kookie?" Setelah memijit tanda hijau, orang di seberang sana mulai bersuara. Taehyung bertanya-tanya dalam hati, apakah nama yang tertera di layar ponsel Jungkook yang sialnya sedang berbicara dengannya sekarang adalah kekasih pria bergigi kelinci itu?

'Sehun hyung' bisa Taehyung baca dengan jelas di layar ponsel. Orang itu berkali-kali memanggil nama Jungkook karena merasa tidak ada jawaban yang ia harapkan. Sebelum orang itu melanjutkan perkataanya, Taehyung lebih memilih untuk mematikan sambungan.

Tadinya Taehyung hanya akan lansung menyimpan ponsel itu ke atas meja dan kembali sibuk dengan acara tv yang sebenarnya tidak terlalu ia sukai, tapi foto dirinya yang dijadikan lockscreen oleh Jungkook itu menyita perhatiannya.

Feel again | vkook✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang