fünf (18+)

342 20 4
                                    

WARNING!!M Content!

"Jungkook, ayo lagi.." suara Jimin berdesau melambai di telinga Jungkook ditambah presensi yang menekan punggung, membuat si empunya bergidik karena sensasi yang ditimbulkan.

"Hyung, apanya yang lagi?" segera Jungkook mengelak dari sandaran manja Jimin di punggungnya setelah berhasil menguasai diri

Jimin berdecak gemas karena kesal, "Tentu saja yang tadi sore itu."

Jungkook tersipu,

"Yang mana?" tentu saja Jungkook sebenarnya tahu apa yang dimaksud Jimin

"Oh atau kau mau aku yang menggantikan posisimu tadi?"

Membuat yang mendengar seketika menjadi waspada

"Nggak hyung, nggak!" seru Jungkook lalu seketika membawa lututnya menyentuh dada, tidak ingin membiarkan Jimin berada di posisi itu.

"Ayolah Kook, kau tau aku ini rindu sekali denganmu. Jangan biarkan rindu ini tumbuh sia-sia sedangkan penyembuhnya ada di depan mata." Suara Jimin terdengar sedikit merengek memang

Jungkook hapal betul sikap Jimin, dia itu suka sekali afeksi. Entah hanya berpegang tangan atau sedikit elusan, yang penting ada afeksi.

Bahkan sebelum mereka resmi berada pada suatu hubungan seperti sekarang ini, Jimin seringkali bersandar mendusel pada Jungkook tak peduli bagaimanapun sempitnya tempat mereka dan tak jarang juga melakukan sentuhan halus lainnya.

Mendapati Jungkook yang diam saja, Jimin menengokkan wajah Jungkook ke hadapannya

"Oh, kau tidak rindu padaku?? Ternyata memang benar rasaku sia-sia saja padamu." ucap Jimin berpura terluka yang berkebalikan dengan tindakannya mengecup rahang Jungkook ringan.

Jungkook itu juga rindu asal kau tau, dia hanya tidak ingin mereka kembali pacaran tidak sehat sedangkan sebelum Jimin berangkat mengerjakan project waktu itu mereka sudah melewati label tersebut.

Jungkook total menahan diri. Tadi sore ia berhasil menahan diri karena Jimin sedang tidak dalam mood.

Tapi kalau sudah begini, Jimin yang menggodanya.. ia tak yakin kalau ia tidak akan lemah.

Lihat saja, kini Jungkook menurunkan kakinya, membuat spasi di antara badannya.

"Jadinya mau seperti tadi atau bertukar?" suara Jungkook terdengar halus

"Nah, kalau begini rinduku tentu akan tersalurkan dengan sedikit -tidak- benar."

Ucap Jimin tak repot menjawab pertanyaan Jungkook karena selanjutnya ia telah mendaratkan dirinya pada posisi duduk nyaman, menghadap Jungkook di pangkuannya dengan sedikit keras karena bersemangat membuat yang lebih muda terlonjak

"Hyung pelan-pelan!" seru Jungkook yang membuat Jimin justru mencubit hidung kelinci itu

Tangan Jimin mengalung di leher Jungkook dan mendekatkan kepalanya, membuat Jungkook otomatis malu sekali dan menolehkan wajahnya,

"Jungkookie, lihat aku." Titah Jimin yang langsung dituruti oleh Jungkook

"H-hyung!!" Jungkook mengerang kaget setengah nikmat karena detik berikutnya  Jimin mengeratkan jarak antara mereka dan dengan sengaja menggerakkan pinggulnya seperti gerakan mendorong saat sedang bergumul membuat kepunyaan mereka bersentuhan.

Senyum miring Jimin tercetak karena itu,

"Kook, hyung ingin kamu." ucap Jimin setengah berbisik yang menimbulkan sensasi yang memengaruhi libido Jungkook.

Melambungkannya jauh.

"Hyung, lagi." singkat tapi sedikit memohon

"Apa Kook yang lagi? Katakan dengan jelas tolong,"

Jimin memang suka 'bermain' , membuat sang partner seringkali merasa frustasi

"Tolong hyung, gerakkan lagi. Pinggulmu." wajah Jungkook memerah total

"Ah sialan hyung!" Jungkook merengkuh pinggang Jimin agar merapat lagi pada tubuhnya setelah beberapa detik Jimin tak kunjung menggerakkan pinggulnya.

Jimin pun tersenyum senang karena berhasil menggoda Jungkook yang ia jelas tau kalau sudah terpancing, sering tidak sabaran

Jimin akhirnya menggerakkan pinggulnya dengan intens membuat milik mereka berdua yang mengeras penuh gairah dan semakin berhimpit memicu sensasi yang menggelitik saraf

Desahan dalam lolos dari Bibir Jungkook tatkala Jimin mengusapkan tangan mungil nan lihainya pada ujung milik Jungkook yang masih terbungkus lengkap dalam posisi mereka itu.

'Ujung' itulah yang paling nikmat untuk digoda maupun menggoda bagi Jungkook,

"H-hyung, a-akh-ku ingin mendominasi kali ini." Jungkook kesusahan berucap karena selain gesekan dan 'godaan' di bawah sana, Jimin juga menggigit telinganya seduktif membuatnya hilang akal.

Pantat Jimin di pangkuannya juga rasa-rasanya memanggil dirinya untuk eat-him-out

"Apa kau sanggup?" Jimin menjauhkan wajahnya dari Jungkook, menatap dengan menaikkan sebelah alisnya

"Tentu saja! Kita pernah mencobanya kan!" sergah Jungkook seraya menangkup kepala Park Jimin dan mencecap bibir tebal bagai buah plum itu tanpa ampun karena sedari tadi ia sudah ingin merasakan bibir itu kembali

Tak cuma bibir yang berpagut satu sama lain bertukar saliva serta lidah yang menjelajah saling beradu, tangan yang lebih muda itu menggerayang masuk ke kaus yang lebih tua, bergerak liar lantas mencubit puting hyung-nya itu dengan tangan satunya yang meremas pantat sintal Jimin membuatnya menggelinjang dan terkesiap nikmat akan rasa yang ditimbulkan.

"Lihat lagi bagaimana aku saat mendominasi, Ji-meen..." bisik Jungkook seduktif di telinga Jimin setelah mereka melepas tautan bibir mereka dengan menekankan pada kata 'Jimin' membuat pikiran Jimin yang berkabut akan gairah semakin panas memikirkan betapa mendominasinya Jungkook nanti.

Mereka berdua total dimakan gairah, ditambah fakta sedang saling merindu lantaran tidak bersua hampir seminggu

Jimin tidak mau berbohong, sekali Jungkook mendominasi, rasa-rasanya menjadikan diri selalu ingin tunduk padanya secara utuh.

---------+++++++++----------

Sekali pacaran tidak sehat, akhirnya begitu terus. Terlalu susah menghindar dari godanya.

Baik Jimin maupun Jungkook sebenarnya tak masalah, toh mereka bahagia dan gairah masa muda yang menggebu bisa tersalurkan. Lagipula mereka berada pada usia legal.  Jadi, kenapa?

----------+++++++-----------

Sial. Ini aku nulis apa. Nulis sampah heu  >_< .
Maafkan Jikook stan karena sesi ini lebih Kookmin yah, in the description I do state "Switch!" So, either you will see Jimin mendominasi atau Jungkook yang mendominasi di selanjutnya.

Mereka itu bukan pasangan yang lurus. Maksud saya, yang lurus tanpa tergoda nafsu seperti itu. Jelas bukan. Jadi, mungkin akan lebih banyak lagi di chapter chapter selanjutnya yang semacam ini.
Di judul chapter nanti ditandai tenang saja, dan mungkin untuk chapter-chapter seperti ini akan di private.

Sudah ya, enjoy! update yang pasti minimal satu minggu satu kali.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(A)diksi. | Jikook•KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang