Tentang Mimpi itu, selangkah lebih dekat

30 1 0
                                    

Chapter 3
Tentang mimpi itu, Selangkah lebih dekat

Tak disangka waktu berjalan begitu cepatnya, mungkin aku begitu menikmati setiap peran ku saat ini, hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Pekan Kemarin acara lamaran Mila alhamdulillah berjalan lancar, sebulan lag insyaallah mereka Mila dan Ridwan akan menikah. Sungguh bahagia melihat senyum mereka berdua, apalagi ketika Mila yang selalu ngoceh mengeluhkan suasana hatinya yang begitu deg deg kan saat acara akan dimulai. Emang deh... sahabat ku satu itu paling konyol dan paling aku rindukan esok.

“rara.... gimana nih, udah ada pengumuman dari universitas yang kamu daftari kemarin? Hari ini kan pengumumannya”, tanya Mila saat bertemu di koridor rumah sakit pagi ini.
“ belum buka e mail mil”, jawab ku nyengir.
“emang deh kamu nih.... orang tu ya, kalau pengumuman penting kayak gini pasti seharian pantengin HP mulu, cek e mail. Kamu nih santai banget...”, oceh mila.
“hemmm.... nanti kalau ada pengumuman pasti ada email masuk mil. Eh... udah ya ntar gue kabarin de, ini buru – buru mau visite pasien dulu.
“oke deh......

Langkah ku terus berlanjut menyusuri koridor rumah sakit menuju bangsal mawar, sesekali tersenyum dan menyapa beberapa orang pegawai dan keluarga pasien yang sedang duduk maupun berjalan di sepanjang koridor ini.

“selamat pagi suster Rima, wah... tumben nih ruang perawat sepi”, sapa ku pada salah satu perawat di bangsal Mawar.
“ selamat pagi mbak apoteker, masyaallah pagi-pagi sudah semangat visite pasien. Ini ada yang masih beli sarapan, ada yang lagi di ruangan pasien.
“mau sekalian cek resep resep pasien sus, dokter – dokter sudah visite kan?
“ sudah, ini resep-resep yang sudah ditulis para dokter.
“ alhamdulillah.... terimakasih. “, jawabku sambil mengambil tumpukan resep dan mulai menskrining resep – resep tersebut (skrining = mengecek kelengkapan resep sebelum menyiapkan obat, mulai dari nama pasien, umur, Berat Badan, nomer RM, ruangan pasien, nama obat, jumlah obat, dosis obat, aturan pemakaian, interaksi antar obat dll, hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan ketepatan obat yang akan diberikan untuk pasien, sehingga menghindari kesalahan pemberian obat). Setelah itu dilanjutkan dengan visite ke pasien (visite pasien adalah kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap bisa bersama tim dokter dan tenaga kesehatan lain maupun sendiri oleh apoteker), dalam visite dapat diketahui perkembangan kesehatan pasien, memonitoring efek samping atau interaksi obat yang kemungkinan muncul dalam pengobatan.
Setelah selesai melakukan visite dan meneriksa kelengkapan resep, segera aku beranjak meninggalkan ruang bangsal mawar.

“ selamat padi dokter Faizhar,
“ selamat pagi mbak apoteker”, sapa seorang dokter penanggung jawab pasien di bangsal mawar.
“ dokter pasien atas nama Ny. Carolita kamar mawar 2A pasien dokter ya?
“ iya pasien saya.
“ antibiotik empirisnya sudah batas hari terakhir penggunaan lo dok hari ini (terapi antibiotik empiris adalah penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis bakteri penyebabnya, maksimal batas terapi antibiotik empiris menurut PerMenKes adalah 48-72 jam, namun tergantung kebijakan dari masing-masing Rumah Sakit), hasil kultur bakterinya belum keluar kah dokter?
“ insyaallah siang nanti keluar hasil kulturnya mbak, jadi besok bisa nih diganti terapi antibiotik definitif sesuai hasil kultur (terapi antibiotik definitif adalah penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang sudah diketahui jenis bakteri penyebab dan pola resistesinya).
“siap dokter....
“ eh mbak apoteker mau tanya jadi antibiotik yang bisa digunakan untuk profilaksis hanya sefalosporin generasi 1 dan 2 ya (antibiotik profilaksis bedah merupakan penggunaan antibiotik sebelum, sesaat hingga 24 jam pasca bedah pada kasus yang secara klinis tidak didapat tanda tanda infeksi untuk mencegah terjadi infeksi luka operasi) ?
“ iya dokter, hanya cefazholin dan cefuroxime yang digunakan. Dan antibiotik profilaksis tidak boleh digunakan untuk terapi antibiotik empiris.
“ ohh... iya iya, terimakasih ya informasinya.
“ sama – sama dokter.

Penggunaan antibiotik memang harus diawasi oleh dokter dan tenaga kesehatan lain, untuk mecegah terjadinya resistensi antibiotik (resistensi antibiotik merupakan keadaan dimana bakteri tidak dapat lagi dibunuh oleh antibiotik, salah satunya karena penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat). Akibat dari resistensi antibiotik ini adalah semakin sedikitnya pilihan antibiotik yang bisa diberikan untuk mengatasi infeksi  pada tubuh, padahal nih.... perkembangan penemuan antibiotik generasi terbaru tidaklah mudah. Jadi jangan asal minum antibiotik ya.... para pembaca kecuali memang sudah diresepkan oleh dokter.
Seusai melakukan visite pasien, rara segera beranjak ke instalasi farmasi untuk menyiapkan obat dibantu dengan rekan rekan farmasis di instalasi farmasi tersebut. Tak terasa jam istirahat sudah tiba, Rara dan beberapa rekannya menuju masjid rumah sakit untuk menunaikan sholat duhur.

“Kesibukan pagi hingga siang ini membuat aku lupa untuk mengecek e mail. Semoga ada e-mail masuk, semoga keterima ya ALLAH.”, batin Rara seusai menunaikan solat dzuhur., seraya mengeluarkan HP dari sakunya.
“Rara, mau makan siang nggak? Atau langsung ke Instalasi Farmasi?” tanya Niken salah satu rekannya di instalasi farmasi.
“kamu duluan aja niken, aku bawa bekal tadi”, jawab ku.
“ okey deh...
Wah..... ada e mail masuk...
dear Zahra Adinda Rizky, Congratulations you are accepted in pharmacy magister seoul university”
membaca sederet kalimat tersebut membuat tubuh Rara lemas, ia tak henti hentinya mengucap alhamdulillah dan tak lupa sujud syukur. Senyum diwajahnya tak kunjung pudar sepanjang sisa waktunya bekerja.
“ rara, kamu kenapa sih, sepertinya lagi bahagia banget”, tanya bu Purwati salah satu apoteker di RS tersebut.
“alhamdulillah lagi bahagia aja bu pur, doain yang terbaik buat rara nggih bu..
“insyaallah ... apa kamu habis dilamar ikhwan sholeh to ra?
“bu pur..... kan bahas nikah lagi
“ hehehheheh.... lha siapa tahu.
“ndak kok bu, masih singglelillah ini bu. Hehhehehhe...
“pokoknya kalau ada kabar baik jangan lupa kabar kabar lo ra...
“siap bu... insyaallah, mari bu pur kita ke parkiran bareng bu.
-
-
-
“ rara.... ra.... gimana gimana kamu udah cek e mail?”, teriak mila saat dilihatnya sosok rara di tempat parkir.
“sudah mil, alhamdulillah aku keterima.
“alhamdulillah... sudah kuduga, kamu kan lancar bahasa korea, itu jadi point plus plus lo. Terus rencanamu habis ini apa ra?
“ harus lebih belajar lagi mil, sekarang tinggal urus beasiswanya, semoga bisa segera dapat beasiswa mil.
“aamiin.... emang mulai masuknya kuliah bulan apa?
“masih 4 bulan lagi kok, jadi masih bisa urus beasiswa...
“siipp.........siipppp.... semangat ya ra, segera kasih tahu bapak dan ibumu.
“ iya ini mau langsung pulang kok... doain aku ya mil.
“ insyaallah selalu didoain, sama – sama saling mendoakan. Semangat.

"Semoga bapak dan ibu dirumah bisa menerima keputusan ku ini ya ALLAH, bagaimanapun setiap rencana dan usaha yang kulakukan saat ini harus atas Ridho beliau berdua. Karena aku yakin kesuksesan disetiap langkah ku bukanlah seratus persen mutlak karena usaha dan doa ku sendiri, tapi berkat ridho dan doa beliau berdua lah semuanya bisa berjalan lancar tanpa kecuali doa dari orang terdekatku. Ya ALLAH permudah setiap langkah hamba untuk membahagiakan dan membuat bangga ke dua orang tua hamba"
-
-
-
Bersambung.... nantikan part selanjutnya
Maaf, telat update. Karena lagi disibukkan dengan ujian – ujian di kuliah. Maklum mahasiswa tingkat akhir.
Terimakasih sudah membaca 😊

Adakah Jalan Lain??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang