tepat 1 jam kemudian Ali sudah sampai di depan rumah Prilly. hari ini dia mengemudikan sendiri mobilnya. kebetulan Ali baru saja membeli sebuah mobil sport baru berwarna merah. tentu saja itu adalah mobil yang dibeli dari hasil kerja kerasnya selama ini. jelas mobil itu tampak sangat keren di kendarai oleh Ali.
ali memarkirkan mobil sportnya tepat di depan rumah prilly. sejujurnya ada rasa deg-degan di hatinya. itu hal biasa setiap kali akan bertemu dengan prilly. dan sekilas terlukis senyum manis di bibirnya karena rasa senang. ya, dia sangat senang bertemu dengan Prilly karena dia sangat merindukannya.
sejenak dia melupakan rasa cemburu yang tadi menyelimuti hatinya dan keluar dari mobil dengan anggun. hari ini dia mamakai kaos berwarna abu-abu, celana jeans dan topi hitam. dia terlihat sangat fashoinable. dan terlihat sangat tampan. tentu saja dia sangat memperhatikan penampilannya. terlebih lagi dia akan jalan dengan Prilly, sahabat yang sangat disayanginya itu.
dia kemudian memencet bel rumah Prilly, sesaat kemudian pintu pun di buka oleh seorang wanita paruh baya, wanita itu adalah mama uli, mamanya Prilly.
"eh mantu datang, masuk li.. " undang mama uli yang memang sudah sangat akrab dengan Ali.
"iya mah, Prillynya ada mah?"
"ada, katanya mau ajak Prilly jalan ya? dia lagi siap-siap tuh di kamar. ntar ya mama panggilin dulu".
sejurus kemudian mama uli pergi ke kamar Prilly untuk mengabarkan kedatangan Ali.tak lama, hanya sekitar 5 menit berselang akhirnya Prilly pun menampakan wujud cantiknya di depan Ali. Prilly sangat terlihat cantik dengan tampilan kasual nya. sangat serasi dengan Ali. sekilas mereka tampak seperti akan melakukan photoshoot untuk sampul sebuah majalah fashion.
"hai". katanya agak sedikit menjerit. itu adalah ciri khasnya yang ceria. senyum manis terlihat jelas di wajahnya.
"hai". Alipun membalasnya dengan tak kalah manis pula.
"kita jalan sekarang yuk".
"boleh, aku pamit ke mama dulu ya." kemudian Ali agak berjalan menyambut mama yang juga sedang berjalan ke arah mereka di ruang tamu.
"mah, Ali bawa Ily jalan dulu ya..".
"iya, hati-hati ya mantu.."
"bye mah". pamit Prilly sambil mengecup manis pipi mamanya.
"assalamualaikum."
"waalaikumsallam."ketika Prilly dan Ali sampai di luar rumah, Prilly terkagum-kagum dengan mobil sport Ali yang baru.
"widiiiiih mobil baru nih kayanya".
"iya donk, keren gak?"
"keren banget." Prilly memuji mobil baru Ali dengan wajah yg terlihat imut. membuat Ali tak tahan untuk tak mencubit pipi chuby nya.
"duuuuh! sakit li..!" teriak Prilly dengan manja.
"biarin! abis aku gemes sama kamu."Dengan tampannya Ali membukakan pintu untuk Prilly, dan mempersilahkannya untuk masuk.
Prilly masuk dengan anggunnya kedalam mobil keren itu. lalu Ali pun berputar ke sisi lain mobil untuk masuk dan menyetir mobil melesat ke jalan raya."kamu cantik hari ini, sama kaya biasanya." puji Ali tanpa malu-malu.
"makasih, kamu juga ganteng banget. sama kaya biasa." balas Prilly.
"kita mau kemana?"
"terserah kamu." jawab Prilly.
"lho kok terserah aku? kan yang mau ngajak jalan tuh kamu."
"iya juga sih." jawab Prilly sambil nyengir.
"ke Mall aja yuk."
"yakin? di Mall kan ada banyak orang" balas Ali agak terkejut.
"iya."
"yaudah yuk ke Mall."mobil Ali pun melesat cepat sesuai jenis type mobil nya yang memang di disain dengan kecepatan tinggi. di dalam mobil mereka ngobrolin banyak hal sambil mendengarkan musik favorit mereka. hanya sekitar dua puluh menit kemudian akhirnya mereka sampai di salah satu Mall di daerah kota Tangerang.
selesai memarkirkan mobilnya, Ali kemudian keluar dan membukakan pintu mobil Prilly.
"kamu manis banget sih."
"kan aku memang udah biasa kaya gini sama kamu."
"udah siang nih, cari makan dulu yuk." ajak Ali.
"oke deh. kita makan di restaurant favorit aku aja mau gak?"
"apapun asal kamu senang." balas Ali sambil memamerkan senyum manis di wajah tampannya.ntah kenapa tidak seperti biasanya, kali ini Prilly terlihat lebih santai jalan di samping Ali. yang membuat Ali agak heran. Prilly seperti tidak memperdulikan banyak mata yang memandang mereka.
*******
di dalam restaurant, Ali dan Prilly memilih meja yang agak di sudut dan lebih privat. ya, memang reataurant itu memiliki meja yang seperti itu untuk menjaga kenyamanan pelanggannya.
Ali mempersilahkan Ali untuk duduk terlebih dahulu, kemudian dia memilih tempat duduk tepat dihadapan Prilly.
pelayan yang sedari tadi mengikuti mereka akhirnya mananyai pesanan mereka. setelah membaca menu, mereka memesan beberapa makanan. dan pelayan itupun pergi meninggalkan mereka."ly, emang kita gapapa jalan berdua kaya gini?" tanya Ali penasran kepada Prilly.
"emangnya kenapa?"
dengan nada agak berat Ali pun menjawab
"ntar pacar kamu marah gimana?" sangat terlihat rasa sedih di wajah Ali.
"li, tolong dong, bisa ga kalau kita lagi berdua jangan ngomongin Maxim." jawab Prilly. yang tentu saja membuat Ali terkejut.
"memangnya kenapa? ya ga bisa donk ly.. biar gimanapun kan dia pacar kamu." balas Ali yang sudah terlihat tidak nyaman.
"li, please... aku ga bisa jawab pertanyaan kamu sekarang. dan aku bener-bener ga mau ngebahas itu sekarang. aku lagi pengen kangen-kangenan sama kamu. kita kan udah lama ga ketemu."jujur Ali agak sedikit heran dengan jawaban Prilly. tapi karena Prilly terlihat sangat serius dengan ucapannya akhirnya pun pembicaraan tentang Maxim mereka gantikan dengan topik lainnya karena Ali tidak ingin merusak suasana.
nanti kita lanjutkan lagi ya..
soalnya Authornya seorang ibu rumah tangga, merangkap guru les, merangkap pedagang online yang sok sibuk.jadi bagi-bagi waktu aja kali ya.
kalau sempet tolong di like ya.