pengakuan

32 3 0
                                    

setelah kenyang mengisi perut, pasangan sahabat tapi cinta inipun meneruskan rencana mereka untuk nonton. ada satu film yang sangat ingin mereka tonton dan film itu udah tayang di bioskop. dengan bersemangat merekapun melangkahkan kaki mereka ke arah bioskop yang memang terletak di dalam mall itu juga.

Ali dan Prilly memutuskan untuk membeli tiket dengan bangku couple. dimana bangku mereka akan terpisah beberapa jarak dengan bangku pasangan lainnya, dan juga membeli beberapa cemilan. tak perlu menunggu waktu lama pintu studio telah di buka dan mereka dipersilahkan masuk.

 tak perlu menunggu waktu lama pintu studio telah di buka dan mereka dipersilahkan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di dalam sepi. hanya ada satu pasangan lainnya selain mereka. itu mungkin dikarenakan hari itu bukanlah akhir pekan. dan jelas saja itu sangat melegakan bagi Ali dan Prilly. Ali mempersilahkan Prilly untuk duduk. terlihat jelas rasa bahagia di wajahnya. senyumnya tidak pernah padam di bibirnya. begitu juga dengan Prilly.

sambil menunggu film di putar mereka ngobrol banyak hal. lalu Ali dengan berani dan sepertinya memang sudah terbiasa mengambil tangan Prilly dan menggenggamnya, mengelus buku buku jarinya lalu menciumnya sangat dalam. seakan dia ingin memberitahukan kepada Prilly bahwa dia sangat menyayanginya.
kamudian dia meletakan tangan Prilly di depan dadanya. Ali sangat manis sekali membuat Prilly seakan-akan melayang karena di cintai.

Prilly tersenyum memandangi Ali.
"kenapa? kok senyum-senyum gitu?" tanya Ali.
"gak papa, cuma seneng aja."
"seneng karena sekarang udah punya pacar?" sindir Ali.

raut wajah Prilly pun langsung berubah, dan suasana menjadi agak kurang nyaman.
"ga juga, tapi ada baiknya juga sih kalau sekarang aku punya pacar. jadi aku bisa bebas jalan sama kamu kemanapun karena orang taunya kita cuma bersahabat doank. itu kan bagus buat karir kamu. benar begitu kan Aliando syarif?" Prilly membalas sindiran Ali.

memang Prilly sangat kecewa dengan Ali yang lebih memilih karir ketimbang dirinya. Dia lelah menunggu Ali meresmikan hubungan mereka dan menaikan level menjadi sepasang kekasih. dia ingin keluar dari perasaannya kepada Ali. dan oleh sebab itu dia memutuskan untuk mulai menjalin hubungan pacaran dengan Maxim.

dia tau itu jahat, menjadikan Maxim pelampiasan. tapi di dalam hati Prilly dia berjanji akan coba untuk membuka hati dan belajar mencintai Maxim, seperti Maxim yang sangat mencintai Prilly. dan dia berharap itu akan berhasil membuatnya berhenti mencintai Ali.

Ali memejamkan matanya sesaat setelah mendengarkan omongan Prilly. dia sadar sepenuhnya ini kesalahannya. yah dia memang menyesal sekarang. tapi dia juga tidak ingin meminta Prilly kembali padanya karena dia menghargai Maxim. Ali terdiam, dia tak tau harus bicara apa. dan itu membuat Prilly merasa bersalah.

"maaf.." ucap Prilly menyesal.
"untuk apa?"
"untuk omongan aku tadi."
"kamu ga salah kok, semua ini memang salah aku. aku membuat kamu menunggu terlalu lama tanpa memperdulikan perasaan kamu." balas Ali sambil menatap mata Prilly begitu dalam. seakan tatapannya bisa langsung menembus jantung. mata Prilly mulai berkaca-kaca. kata menunggu yang keluar dari bibir Ali seakan menamparnya keras.

selama ini dia tak sadar kalau Ali ingin dia untuk bersabar dan menunggu. selama ini dia telah salah paham pada Ali. dia berfikir bahwa selama ini Ali hanya ingin menganggabnya sahabat saja. dan berfikir bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. dan dia malah mengambil keputusan memacari pria yang belum dia cintai, yaitu Maxim.

"jadi maksud kamu......."
"iya Prilly, aku sayang sama kamu. aku sangat amat cinta sama kamu. lebih dari sekedar sahabat. tapi aku takut aku ga akan bisa fokus ke kamu. karena tujuan pertama aku kedepannya adalah karir aku. itu bukan tanpa alasan ly. karir itu penting buatku, karena itu juga yang akan membahagiakan kamu nantinya kalau kamu udah jadi istri aku." jawab Ali memotong kata-kata Prilly. rasa lega bercampur sedih tertanam jelas di wajahnya.dia menatap mata Prilly sangat dalam. lega karena telah mengatakan semua isi hatinya, tapi juga sedih karena kenyataan yang ada.

Prilly mulai menjatuhkan air matanya. dia sangat tidak menyangka bahwa Ali memiliki rencana yang sangat indah untuknya di masa depan. dan dia malah menghancurkannya.

"li.... aku juga sayang kamu. sayang banget sama kamu sampai-sampai aku hampir saja meledak. aku ga sanggup ngejalaninya karena aku fikir cintaku bertepuk sebelah tangan. aku fikir kamu cuma anggab aku sahabat doank."
Ali meraih kepala Prilly dan mencium singkat keningnya lalu menaruhnya ke dadanya.
"maafin aku ly.." kata Ali.
"aku yang minta maaf, aku menghancurkan perasaan kamu dengan pacaran sama orang lain." balas Prilly.

Ali menggelengkan kepalanya sambil menutup matanya seperti sedang menahan rasa sakit di hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ali menggelengkan kepalanya sambil menutup matanya seperti sedang menahan rasa sakit di hatinya. itu memang sangat menyakitkan bagi Ali. dia tidak tau dia akan sanggup menghadapinya atau tidak.

"sekarang ada Maxim diantara kita, ada perasaan seseorang yang akan terluka karena perasaan kita. aku ga bisa melukai hati Maxim. kasian dia." jawab Ali pelan.
"kamu benar li, sekarang aku bingung harus ngapain.." air matanya kembali menetes membayangkan Maxim.

"ga ada jalan lain, kita hanya bisa berpasrah pada waktu.. biarkan waktu yang menjawab semuanya. aku percaya jodoh ada di tangan Tuhan." kata Ali mencoba menenangkan Prilly.
"kamu juga boleh coba mencintainya jika kamu mau." sambung Ali dengan nada berat.

kemudian Prilly menegakan kepalanya yang sedari tadi bersandar di bahu Ali. dia menatap Ali serius..
"maksud kamu?" tanya Prilly.
"aku ga mau membuat kamu semakin menderita lagi ily, jika nanti di tengah-tengah hubungan kamu sama dia timbul rasa sayang di hati kamu untuk dia, kamu bisa memilihnya." kata Ali sambil memegang kedua pipi Prilly.
"aku ga mau kamu kembali menahan perasaan kamu lagi karena aku. aku pengen kamu bahagia. walaupum kamu bahagianya sama orang lain." tambah Ali.

Prilly tidak bisa berkata apa-apa lagi. dia tidak bisa membantah perkataan Ali, karena memang dia tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan. dia terdiam sambil menatap kosong ke arah layar bioskop. begitu juga dengan Ali. mereka tenggelam dengan fikiran mereka masing-masing. terdiam sampai film selesai di putar.

thanks udah baca...

aku mau beberes rumah plus ngurusin anak dulu ya. maklum lah ibu rumah tangga, merangkap guru les, merangkap pedagang online, merangkap tukang permak levis.

jadi agak sok sibuk gitu.

ntar kalau ada waktu kosong aku sambung lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

masih berharapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang