Evil Human [Hunkai]

4. Hello, wanna play? (1)

@eLfarhany

Inspiration from myself :)

Oh Sehun x Kim Jongin

BoysLove

Horror | Mysteri | Thriller

Gore | 🔞 | Adult Content

Just read if you like, if not like please leave this story!

Warning Typo ! Without Editing

HAPPY READING!

.

.

.

Kim Jongin.

Remaja berumur 17 tahun itu kini menginjak kelas dua Senior High School. Dia, tentu saja nampak seperti remaja normal lainnya. Mempunyai banyak teman, disayang para guru, cerdas, berperingkat tinggi di kelas, dan tak luput dari kenakalan remaja. Kenakalan Kim Jongin pun tak terlalu parah seperti anak badung kebanyakan. Hanya saja tak ada yg tau jika Jongin adalah pecinta boneka. Apa yg kalian pikirkan? Beruang? Rilakuma? Oh, big no!

Kim Jongin adalah remaja yg mencintai film horror, sadism, bahkan cannibal. Bahkan Jongin mengoleksi berbagai boneka yg menjadi peran utama dalam film horor barat. Dan boneka kesayangan Jongin adalah Chucky dan Annabelle. Entahlah, menurut Jongin mereka berdua lucu (?)

Tak ada yg tau apa yg sebenarnya ada di pikiran Jongin. Remaja itu menyukai efek dari keterkejutan dan juga adegan tak pantas yg disuguhkan sutradara pada karyanya. Laptop Jongin penuh dengan berbagai film horror dan gore mulai dari tahun 1979. Bahkan flashdisk dengan berbagai ukuran itu sudah tak terhitung dan berkumpul di dalam kotak khusus. Boneka Chucky dan Annabelle juga selalu terpajang cantik di headbed ranjang Jongin. Orang tuanya tak melarang, mereka hanya menganggap Jongin memiliki hobi yg berbeda dari anak kebanyakan. Mereka tak mempermasalahkannya karena tak mempengaruhi sekolah Jongin.

"Engh.." Jongin menggeliat, suara getar dari ponselnya yg berada diatas nakas mengganggu tidurnya di hari minggu.

Jongin tak terlalu mempedulikan ponselnya yg masih terus bergetar, memintanya untuk segera menggeser tombol hijau yg bergerak-gerak diatas layar. Remaja Tan itu lebih memilih meregangkan tubuhnya kemudian meraih dua boneka kesayangannya untuk ia peluk.

"Selamat pagi teman." Ujar Jongin ceria.

Setelahnya, Jongin kembali meletakkan dua bonekanya pada posisi masing-masing. Tangannya terjulur meraih ponselnya yg tak menyerah berkedip-kedip. Jongin mengernyit membaca nama Irene yg tertera pada layar ponselnya. Ia menguap terlebih dahulu sebelum menggeser tombol berwarna hijau itu lalu menempelkan ponsel hitamnya pada telinga kanan.

"Hmm?"

"Kau dimana?"

"Aku?"

"Bukan! Bonekamu!" Irene memutar bola matanya malas di seberang sana.

"Mereka ada. Mereka baik-baik saja."

"Oh gosh! Aku menanyaimu Jong."

"Tadi kan kau menanyai boneka ku."

"Terserah. Aku yakin kau baru saja bangun dari tidur jelekmu."

"Hei! Aku can.. ah maksudku aku tampan!" Protes Jongin.