Saya kutip Dari dinding tak berbatu
Sebuah tali tambang
Terikat ketat pada seonggok besi rapuh
Berbenderakan baju buruh
Hadiah pesta demokrasi yang rusuh
Sarana
Saya umumkan pada rakyat yang berkognitif
Kognitifitas pribadi yang penasaran
Mempertanyakan status bebas aktif
Berpikir di pusara khalayaknya pahlawan
Sarana
Wadah gelombang suara melengking
Dari tenggorokan-tenggorokan ceking
Warga dusun yang pangling
Mencari tujuan negara ber Oikos dan Nomos
Menggertak pada tumpukan kertas
Berkas berstempel emas
Diatas meja besi
Panas
LuasHela nafas...
Ini hanyalah paras sebuah sarana
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini
PoetryAdalah seorang anak kecil yang tertusuk dihukum jalan pikirnya sendiri, berdiri amatir menggenggam pena gemetar dan khawatir