Bagian dua

637 4 0
                                    

"Jadi saya di terima bu?"

Hari ini gue lagi di SMK apa yang di arahin oleh Arlan,yup!gue sekolah bareng sama dia. Males banget si sebenarnya sekolah bareng anak setan itu tapi yaudah lah gue kan juga gak tahu daerah bandung. Hfftt!

"Iyah, nanti kelas kamu di IPS 2 bareng Arlandi juga"

Masyaallah -batin gue.

"Hmm yaudah bu, sekali lagi terima kasih" gue keluar dari ruang kepala sekolah tersebut, diluar terdapat Arlan yang lagi nunggu gue keluar.

"Gimana?" ucapnya,"di terima, tapi males" jawab gue males.

"Males kenapa?" tanya nya, kita berdua berjalan kecil menuju ke gerbang sekolah.

"Masa gue ketemu makhluk halus lagi sih" kode gue, kali aja Arlan peka apa yang gue ucapkan.

"Siapa?" Gue rasa dia gak bego bego amat deh.

"Lo lah, siapa lagi? lo kan kalau datang suka kagetin kaya syaiton" kata gue dengan nada sedikit tinggi, Arlan malah ketawa terbahak bahak.

Cih gila.

Gue perkenalin dia seluruh nya yah, Arlandi Nabil atau yang sering di panggil Arlan,tinggi nya se-gue, berkulit putih dan berhidung mancung tapi gue gak tahu dia lahir lewat mana hahaha. Dia itu bego tapi kadang kadang pintar familliar juga orang nya dan gak ngebosenin jadi buat kalian para cwe cwe ada yang mau mendekat silahkan hahaha, jangan lupa dia adalah saudara gue yang paling bangs*t hehe.

"Gue ke kelas dulu dan lo hati hati di jalan" kita berdua sampai di depan gerbang karena hari ini adalah hari sekolah or kerja jadi Arlan hanya bisa mengantar gue sampai gerbang.

"Iya siap bosque" ucap gue,"jangan kemana mana langsung pulang" Arlan berlari kecil ke arah kelas nya.

Oh iya gue lupa naik angkot apa, mampus!

"Arlan!!!!" Teriak gue, tapi Arlan udah menjauh dari gerbang.

Gue memberanikan diri untuk menaiki angkot apa saja, siapa tahu benar hehehe. Angkot berhenti di depan gue,"pak kalau ke jalan cimahi, enggak?" gue memberanikan diri bertanya.

"Iyah dek, ayo naik!" Jawab nya, ternyata itu angkot ke arah yang gue tuju.

Ambyar!

Di pikiran gue sekarang cuma ada seseorang yang gak akan pernah jadi milik gue seutuh nya!

Hidup gue yang sebelumnya indah, hidup gue yang sebelumnya menyenangkan, hidup gue yang sebelumnya damai, hidup gue yang sebelum nya sejahtera. Semua hanya tinggal 'sebelum dan sebelum' karena kini sudah berubah

Ya, berubah total!

Semenjak kehadiran dia di hidup gue semua nya berubah total! sungguh ini lah aib terbesar yang gue punya.

Flashback on

Dua tahun yang lalu, dimana gue bertemu sama seseorang dia baik. Ya gue tahu nya dia baik karena waktu itu gue belum kenal dia sepenuh nya bahkan untuk memiliki hanya 5 hari,yups! Kita jadian? kalian tahu siapa dia? nama nya Devan, laki laki? Iyah.

"sekarang kita putus dan gak ada hubungan apa apa lagi!" entah lah salah gue dimana, sampai dia berani mengakhiri hubungan ini.

"tapi dev? aku sayang sama kamu!" jawab gue.

Devan Erik Ray semua itu berawal dari dia! Hidup gue yang dulu nya seakan akan baik baik aja sekarang tidak! Sama sekali! Entahlah kenapa gue gak bisa melupakan dia? Apa karena gue dulu udah pernah kasih dia enak? itu tidak ada kaitannya!

Deva langsung ninggalim gue sendiri.

Flashback off

Sekarang gue sadar kalau dunia pelangi itu gak baik buat gue atau siapapun,kenapa? Karena gue pernah merasakan sakitnya di tinggal pas sayang sayang nya dan di tinggal pas udah di kasih enak! dia? seenaknya ninggalin kita.

HANYA MASA LALU.

"Dek, dek?" supir angkot itu melambaikan tangan nya ke wajah gue,"hah, haah iya pak?" gue tersadar.

aish pikiran macam apa ini.

"Sudah sampai" gue melihat ke arah jalanan, ternyata benar sudah sampai.

Brukk

"arghh" erang nya, gue melihat ke arah nya! Orang yang gue tabrak ternyata seorang perempuan dan dia seumuran sama gue.

"eh eh sorry, lo gak apa apa kan?" tanya gue sambil membantu nya bangun.

"apa nya yang gak apa apa! mata lo kemana, hah!"

Anjir galak.

"santai santai! maaf ya" dia mengacuhkan gue dan langsung masuk ke dalam angkot.

"ini pak" gue ngasih uang ke supir tersebut dan sekali kali gue melihat ke arah nya.

Jangan kan lo, gue ngobrol sama patung museum aja di cuekin - batin gue.

Banyak nya kisah di masa lalu? buat gue jadi kepikiran, salah satu nya dimana gue stres cuma gara gara seorang perempuan yang gue cintai, nama nya Rani! ini salah gue juga karena waktu itu gue mutusin dia tanpa sebab dan sebabnya itu karena gue menurut apa yang di bilang kata guru silat gue.

Waktu SMP lalu.

"Allah melarang kita untuk berpacaran, jadi Anif, Risky atau siapapun lebih baik ta'aruf dan itu dilakukan ketika kalian sudah bisa mencari uang sendiri" kata nya, dan semenjak itulah gue mikir buat mutusin Rani.

Ada benar nya juga.

Abaikan masa lalu yang kalian perlu tahu sekarang adalah gue sekrang lagi masih kepikiran sama itu cwe! Mana permintaan maaf gue belum di terima sama dia.

Masa gue harus berbicara sama patung lagi kan gak lucu.

Sexual AbnormalitiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang