Enam

12 2 0
                                    

Proyek Zach untuk John's hampir selesai. Sebenarnya sudah selesai. Hanya perlu diuji disana-sini. Ia sedikit kaget ketika yang ditemuinya adalah anak Mr. John bukan Mr. John sendiri. Jika diteliti dari penampilannya, anak Mr. John belum lulus SMA. Ingin sekali Zach mengumpat. Anak orang kaya memang serba berkecukupan. Misalnya kau tak ingin sekolah tinggi-tinggi pun kau akan bekerja di perusahaan orangtuamu tanpa bersusah payah. Yah tapi untuk ukuran anak Mr John, sepertinya Pierre bukan tukang pesta dan  pasti terobosan baru dalam minimarket ini pasti ide kepunyaannya. Jika tidak Mr. John mungkin akan menyuruh orang kepercayaannya yang lain. Bukan anaknya yang lulus SMA saja belum.

"Jadi, maaf Mister ?"

"Ohh panggil aku Zach saja.. aku tahu kau belum lulus SMA dude"  Zach bisa melihat lawan bicaranya tersenyum malu sembari menjabat tangannya. Sangat profesional.

"Jadi Mr. Zach ehh... maksudku Zach.. aku ditugasi ayahku kemari untuk mengecek proyek ini.. mungkin kau sedikit bingung mengapa tidak ayahku saja yang kemari  kan? Sayangnya ia harus datang ke peresmian John's di Bronx jadi ia sangat-sangat menyesal tidak bisa menemuimu"

"Wah keren sekali.. aku turut senang bisnis ayahmu benar-benar melebar ke seluruh penjuru New York.. dan kau pasti bangga sekali.. jadi kau kelas berapa Pierre.. aku sedikit iri denganmu.. maksudku sialan mengapa aku cerewet sekali" Zach mulai menepuk mulutnya dan tersenyum malu dengan Pierre, anak dari Mr. Jonathan John Jhonson.

Pierre memiliki tubuh tinggi dengan mata hijau dan rambut berwarna gelap. Wajahnya sangat muda namun berkharisma, memang cocok menjadi penerus Mr. John.

"Tak apa Zach sebenarnya aku tidak ingin tapi mau bagaimana lagi, nasib anak tunggal dan omong-omong apakah ini sudah beres semua?" Pierre mulai melihat aplikasi buatan Zach dan timnya yang telah dirancang untuk berbelanja di minimarket dengan hanya sentuhan jari.

"Yaa hampir 100 persen. Masih ada bug di beberapa bagian yang masih kuuji ulang semoga saja sudah baikan. Menurutmu apakah ini mudah dioperasikan?"

Zach bisa melihat Pierre membuka aplikasi buatannya mulai memencet sana sini.

"Apakah kita bisa mencoba sekarang? Ini sudah terhubung dengan semua John's kan?"

"Hanya John's yang terdekat dari sini. Aku baru mengujinya belum semuanya. Mungkin minggu depan aku akan memberikan aplikasi ini untuk seluruh pegawai. Kau ingin mencobanya? Pegawai John's terdekat sudah sering kurepotkan" Zach mendekripsikan sambil tertawa terbahak-bahak di akhir penjelasannya. Ia pernah memesan tampon di tengah malam dan dikirim ke kantornya. Sebenarnya itu hanya lelucon untuk G.

"Aku ingin mencoba memesan Ben & Jerry's. Kau ingin rasa apa Zach?"

"Vanilla as always " Setelah memesan dua eskrim Ben & Jerry's, cookie dough dan vanilla, 10 menit kemudian pegawai John's, Frank, datang mengantarkan dua Ben & Jerry's.

"Kau tidak memesan tampon lagi bro?" Pierre langsung tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Frank.

"Hey Franky.. long time no see ya!!"

"Hello boss kecil"

Zach mendapati Frank yang bertos ria dengan Pierre.

"Apakah ada kesulitan dalam pengoperasian aplikasinya Frank?" Pierre mulai bertingkah profesional. Walupun satu kotak Ben & Jerrys tersemat di pelukannya.

"Sampai saat ini belum ada boss.. sangat mudah digunakan.. tapi kurasa kita membutuhkan driver yang bertugas khusus untuk mengantarkan belanjaan"

"Baiklah.. nanti akan kubicarakan dengan Ayahku supaya mengumumkan lowongan pekerjaan. Terima kasih bantuannya Frank. Kau bisa melanjutkan pekerjaanmu kembali"

Get Well SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang