"Take You Home"

6K 371 72
                                    

.

.

CHAPTER 01 (B)

.

.

.


"Lu-Luhan."

Luhan ada disana, berdiri dengan meremat ujung dressnya dan pandangan nanar menatap ke arahnya. Sehun bisa melihat jika Luhan memundurkan langkahnya satu kali dan memaksakan sebuah senyuman manis untuknya. Dan, kemudian Ia melihat Luhan yang membungkukkan sedikit tubuhnya hingga surai kecoklatannya yang tergerai jatuh mengikuti geraknya.

"Halo, Sehun. Lama tidak bertemu denganmu. Dan, untuk hal yang sudah ku dengar langsung melalui telingaku, aku ingin mengucapkan selamat untukmu. Ah tidak, untuk kalian berdua." Luhan memaksakan untuk tertawa kecil dan semakin melebarkan senyumannya ketika Ia hanya bisa merasakan sakit yang amat menusuk di hatinya saat matanya melirik ke arah genggaman Sehun dan wanita itu. Namun Sehun tahu ada tatapan terluka dari sorot mata rusanya yang meredup, "Selamat untuk kehamilan istrimu. Aku akan memberinya banyak hadiah ketika bayinya lahir nanti. Tapi, aku harus pergi sekarang. Aku mempunyai janji dengan seseorang."

Luhan menggenggam jemari Baekhyun yang menatapnya penuh rasa bersalah, bahkan Luhan bisa melihat jika ada linangan air mata disana. Sama seperti matanya. Dan, sesungguhnya Luhan sedang berusaha untuk tak meraung keras saat ini.

"B, aku pamit lebih dulu. Aku baru ingat jika memiliki janji dengan Minseok eonnie di toko bunganya." Luhan mundur, Ia mengelus tangan Baekhyun dan kemudian melepasnya, "Aku pergi," gumamnya dengan suara serak. Dan, terakhir memberikan senyuman kecil itu pada Sehun yang sudah melepaskan genggamannya.

"Luhan! Tunggu!" Sehun bersiap untuk menyusul Luhan, namun gerakannya terhenti ketika wanita di sampingnya meremas kuat kemejanya dengan bibir yang gemetar.

"Sehun-ah, tolong. . ." pintanya dengan tatapan memohon.

Sehun mengacak rambutnya frustasi, di satu sisi Ia ingin mengejar Luhan. Tidak! Ini tidak benar. Luhan sedang salah paham pada apa yang di lihat dan di dengarnya barusan. Tapi di sisi lain Ia juga tidak ingin membiarkan wanita di sampingnya yang sebenarnya adalah adik sepupunya ini sedang merintih kesakitan.

Sehun melirik pada dua sisi yang membuatnya sangat bingung. Memilih untuk mengejar Luhan atau mengantarkan segera adiknya ke rumah sakit. Kemudian pandangannya Ia pusatkan pada apa yang terlihat dari balik kaca etalase. Dimana hujan deras tengah mengguyuri jalanan Seoul. Dan, Sehun tahu Luhan adalah gadis yang cukup ceroboh untuk memilih membasahi tubuhnya dengan guyuran hujan di luar sana.

Tanpa pikir panjang, Sehun segera meronggoh ponsel di saku celananya dan menghubungi seseorang.

"Temui aku dalam waktu lima menit dari sekarang di restaurant biasa! Adikku membutuhkan suaminya untuk melakukan check-up kehamilan pertama di rumah sakit. Kai, jika kau terlambat satu menit saja maka aku akan memotong hidungmu!" ancam Sehun dan mematikan ponselnya.

"Kyungsoo, kumohon bersabarlah untuk menunggu disini sebentar." Ia mendudukkan Kyungsoo di tempat duduknya tadi, meremat bahu adiknya itu dan menatapnya dengan tatapan memohon, "Ada sesuatu yang harus ku selesaikan. Ini menyangkut masa depanku, dan calon ponakan-ponakanmu nanti."

Kyungsoo teperanjat dan menatap Sehun dengan senyuman sumringah.

"Ah, apa dia adalah gadis yang selama ini kau cari-cari itu?! Jadi namanya Luhan?!"

"Iya, Adik ku. Kau harus mendokanku supaya aku berhasil mengambil kembali cintaku, mengerti?" kyungsoo mengangguk dan memberinya ucapan semangat sembari mengepalkan tangannya.

Fanfict One/Twoshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang