"Medical Scandal"

4.8K 447 142
                                    

.
.

~ Chapter 01 ~

.
.
.

Matahari bersinar cerah. Langit yang berwarna biru terang di hiasi berbagai macam bentuk awan yang berarak lembut. Serta angin musim semi yang berembus cukup hangat mengantarkan burung-burung kecil yang beterbangan untuk berkicau riang. Bukankah ini musim semi yang indah? Belum lagi kelopak sakura yang bermekaran di setiap pohon yang berdiri kokoh di sepanjang sisi jalan.

Seharusnya ini menjadi hari yang menyenangkan bagi siapa pun. Termasuk Luhan, gadis berusia dua puluh dua tahun yang sekarang telah duduk di bangku fakultas kedokteran dari universitas paling bergengsi, Seoul University.

Yang sekarang telah berada di semester ke enam di mana sebentar lagi kemungkinan besar Ia akan menjadi kandidat selanjutnya sebagai mahasiswi terpintar, yang menyelesaikan masa kuliah kedokteran perdananya selama kurun dari waktu 6,5 tahun.

Terbilang sangat singkat dan cepat.

Luhan itu gadis pintar, ya tentu saja. Demi menggapai segala cita-citanya untuk menjadi seorang dokter sejak kecil. Gadis ini rela membuang masa berharganya untuk bermain bersama teman-teman kecilnya hanya untuk terus menerus belajar.

Bukan tanpa alasan, Luhan ingin menjadi dokter karena ingin mewujudkan keinginan sang kakek yang telah tiada. Kakeknya ingin Luhan bisa menjadi gadis mulia berhati malaikat yang senantiasa bersemangat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit orang-orang yang bahkan tak mampu membayar biaya mahal di rumah sakit.

Sang kakek meninggal akibat serangan stroke. Dan beliau bahkan belum sempat melihat Luhan kecil tumbuh menjadi gadis dewasa yang akan menjadi dokter yang hebat nanti. Luhan menyesal kakeknya tidak bisa melihat langsung kerja kerasnya dalam terus belajar untuk bisa masuk ke Universitas Seoul. Namun, Ia yakin sang kakek tentu masih bisa melihat kerja kerasnya dari atas sana.

Luhan tersenyum menatap langit. Benar, meski Ia sudah mulai lelah dengan jam tidurnya yang terus berantakan dan masa kuliahnya yang sangat padat sekalipun Ia tidak boleh menyerah. Ia harus membuat sang kakek bahagia melihatnya menjadi dokter yang sukses besar suatu hari nanti.

Bel pertanda mata kuliah akan segera di mulai pun berbunyi nyaring. Membuatnya duduk tegak di kursinya dan siap untuk menghadapi segala tumpukan pelajaran hari ini untuk di pelajari. Sebentar lagi, Luhan akan menghadapi ujian tengah semester. Jadi Ia harus belajar lebih giat agar nilai IPK 3,89 miliknya bisa Ia tingkatkan lebih tinggi lagi.

Entah perasaan Luhan saja, atau memang kelasnya mendadak ricuh tidak seperti biasanya. Ia mengernyitkan dahi ketika melihat teman-teman seperjuangannya mendadak heboh memandang ke arah pintu. Belum lagi para gadis yang menatap paling tak sabar.
Ia pun menoleh pada salah satu temannya.

"Ada apa? Mengapa kelas mendadak ramai seperti ini?."

Si gadis bersurai hitam legam sepanjang bahu itu menatap Luhan berbinar.

"Asisten dosen yang tampan itu! Akan mulai mengawali kita dalam melaksanakan praktikum mulai hari ini! Kau tahu? Sunbaenim yang sekarang sedang menjalani study S2-nya untuk mengambil jurusan spesialis jantung." Ujarnya dengan euforia yang menggebu-gebu.

Sedangkan Luhan masih setia mengerjapkan matanya bingung. Membuat si gadis yang Ia tanyai itu mengela napas keras.

"Oh Sehun, Luhan! Oh Sehun sunbaenim! Mahasiswa terpopuler yang meraih predikat camlaude di masa singkat kuliah kedokterannya. Masa kau tidak tahu sih?." Gerutunya gemas.

Fanfict One/Twoshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang