Seoul, 2 Desember 2008
"Hyeyeon-ah! Hyeyeon-ah!"
Cho Hyeyeon, yang tengah duduk di bangku kelas sambil mencoret-coret lembar paling belakang di buku catatannya, menegakkan tubuh dengan malas ketika mendengar ada suara heboh yang memanggilnya.
Siapa lagi yang akan memanggilnya seperti itu selain sahabatnya, Kim Sookyung?
"Apa?" si gadis Cho melirik gadis bermata mirip rubah yang kini berlari ke arahnya tersebut.
Untung saja sekarang sedang jam istirahat sekolah, jadi sahabatnya itu bebas berlari dan berteriak sesukanya.
Sookyung duduk di bangku depan meja Hyeyeon sambil mengatur napasnya, "Jibeom Sunbaenim... dia ada di perpustakaan sekarang..." ucapnya setengah berbisik.
"Ah, jinjja?" Cho Hyeyeon, yang semula berniat untuk tidak tertarik dengan segala kemungkinan topik pembicaraan yang akan disampaikan Kim Sookyung, langsung melebarkan matanya dan tampak panik.
"Katanya kau mau sekalian mengembalikan bukumu? Bukannya sudah lewat masa peminjaman?"
"Ah, iya, di loker!"
"Cepatlah, Hyeyeon-ah! Dia akan semakin sulit ditemui setelah ini!"
"Eo, eo!" gadis berpipi tembam itu langsung beranjak dari kursinya dan berlari keluar dari ruang kelas. Dia sempat mendengar Sookyung berteriak padanya.
"Semangat, Hyeyeon-ah!"
* * *
Cho Hyeyeon bisa merasakan debaran jantung yang semakin meningkat di setiap langkah yang diambilnya menuju perpustakaan sekolah.
Kedua tangannya mendekap novel terjemahan yang dipinjamnya minggu lalu di dadanya. Begitu sampai di pintu masuk perpustakaan, gadis itu mengamati setiap pergerakan manusia yang ada di dalam sana, berharap matanya bisa langsung menangkap sosok lelaki itu.
Kim Jibeom.
Cho Hyeyeon telah menaruh ketertarikan terhadap lelaki yang merupakan seniornya tersebut sejak dia duduk di bangku kelas 1. Kini gadis Cho itu berada di kelas 2, sementara Jibeom akan mengikuti upacara kelulusan di bulan Februari nanti.
Hyeyeon hanya punya waktu 2 bulan untuk menyatakan perasaannya pada lelaki itu.
Setelah sadar bahwa sosok yang dicarinya tidak tertangkap pandangan matanya, gadis itu menghela napas, kemudian langsung berjalan menuju meja pengembalian buku.
"Terlambat 2 hari?" tanya petugas perpustakaan setelah selesai memindai kartu anggota perpustakaan milik Hyeyeon.
"Maaf, Seonsaengnim."
"1000 Won."
"Sekalian saja, Seonsaengnim. Bukuku juga terlambat ku kembalikan."
Cho Hyeyeon yang semula tengah merogoh saku mantelnya untuk mengambil dompet kecil miliknya langsung menoleh ketika mendengar suara yang berbicara di sampingnya.
Dia sangat kenal suara itu.
"Uh, Sunbaenim..."
"Dua bukuku terlambat 4 hari. Iya kan, Seonsaengnim?" ucap lelaki itu, Kim Jibeom, yang masih berdiri di sebelah Hyeyeon tanpa sekalipun menoleh padanya. Tangannya menggenggam selembar uang 5000 Won.
"Hmm.. Baiklah. Aku tidak perlu mencarikan kembalian untuk kalian berdua." ucap petugas sambil mengambil buku yang akan dikembalikan Hyeyeon dan Jibeom.
"Sunbaenim, aku akan menggantinya."
Hyeyeon mengangkat wajahnya, tampak Jibeom tersenyum tipis padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Memories (Jibeom-Hyeyeon) [✔]
Fiksi PenggemarCho Hyeyeon, yang lahir di musim panas, menyukai musim dingin melebihi apapun. Karena saat itulah kenangan bahagia dan sedihnya bersama Kim Jibeom dimulai. Main Cast(s): Cho Hyeyeon (Gugudan), Kim Jibeom (Golden Child) Genre: Romance, Angst